Sahabat, ada ungkapan lama dalam bahasa Inggris yang sangat terkenal: “Blessing In Disguise”, yang artinya berkat yang tersembunyi atau berkat terselubung. Ungkapan tersebut hendak menyampaikan bahwa kadang kita sulit mengenali berkat Tuhan yang diberikan kepada kita. Berkat itu tersamar dalam suatu peristiwa yang tidak terduga.
Berkat itu sulit terlihat karena tertutupi pengalaman yang tidak menyenangkan. Teman sepelayanan istri saya bercerita, pagi itu dia berencana terbang dari Semarang ke Jakarta dan selanjutnya bersama-sama dengan teman-temannya dari berbagai daerah akan mengikuti tur ke Thailand. Pagi itu dia terlambat tiba di bandara karena ada hambatan di perjalanan daratnya, akibatnya dia ketinggalan pesawat. Ketika dia sedang mencari peswat pengganti, HP- nya berbunyi dan ada berita yang sangat mengejutkan: Suaminya mendadak meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Maka cepat-cepat dia kembali ke rumahnya
Pada mulanya dia merasa menyesal, jengkel, dan tidak beruntung karena ketinggalan pesawat. Namun pada akhirnya, ia melihat peristiwa itu sebagai berkat Tuhan yang luar biasa baginya. Memang tidak mudah untuk mengenali berkat yang tersembunyi itu. Butuh waktu untuk mengendapkan dan mengenalinya.
Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “BLESSING in DISGUISE”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 29:1-8. Sahabat, Dalam bacaan kita, Yesaya menyampaikan bahwa Yerusalem akan mengalami pengepungan oleh musuh, keadaan mereka pada saat itu akan sangat mengerikan (ayat 1-4).
Memang pada akhirnya Allah melepaskan mereka. Namun, cara Allah menolong umat-Nya sungguh mengerikan karena dengan menimbulkan guntur, gempa, suara hebat, puting beliung, badai, dan nyala api (ayat 5-6).
Memang semua itu membuat musuh mundur, akan tetapi penduduk Yerusalem juga merasakan kengeriannya. Bagaimana mereka bisa melihat bahwa hal itu adalah cara Allah menolong mereka? Mungkin saja pada akhirnya mereka justru bersungut-sungut karena ketakutan. Sudah dikepung musuh, mereka masih juga harus dikelilingi bencana alam.
Sahabat, mungkin kadang sesekali kita mengalami peristiwa yang membuat Allah sulit dipahami. Dalam situasi seperti itu, sebaiknya kita berusaha untuk diam dan tenang. Melihat ke dalam diri kita dan bertanya, “Mengapa Allah mengizinkan keadaan yang sulit terjadi? Apa yang harus diubah dalam hidupku?”
Kita perlu merendahkan hati dan melakukan refleksi dari pengalaman buruk itu. Marilah kita membuka mata lebih lebar untuk melihat lebih dekat supaya dapat belajar mengerti kehendak Allah melalui peristiwa tersebut. Semoga dengan usaha tersebut, Allah yang tadinya sulit dipahami akan semakin kita kenal lebih dekat. Dengan demikian, kita dapat melihat berkat-Nya yang tersembunyi.
Sahabat, pertolongan Tuhan memang tak dapat dideteksi kapan dan bagaimana akan terjadi. Kita hanya perlu mengimaninya. Kita mungkin tidak dapat menebak jalan-Nya, namun kita dapat meyakini kebaikan-Nya. Jika pertolongan-Nya dapat dideteksi, kita mungkin tidak mau bergantung pada-Nya lagi. Haleluya!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Hikmat apa yang Sahabat dapatkan dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 5-6?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita mungkin tidak dapat menebak jalan-Nya, namun kita dapat meyakini kebaikan-Nya. (pg).