PERIBAHASA. Peribahasa merupakan bentuk bahasa kiasan atau bahasa yang tidak mengungkapkan makna langsung tetapi menggunakan perbandingan. Biasanya, perbandingannya berbentuk kalimat atau bisa juga berbentuk kalimat-kalimat ringkas yang berisi ungkapan, perumpamaan, perbandingan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku kehidupan.
Salah satu contoh peribahasa yang sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat Indonesia adalah peribahasa: “Air susu dibalas dengan air tuba” yang artinya kebaikan dibalas dengan kejahatan. Air susu melambangkan kebaikan dan air tuba melambangkan keburukan. Untuk arti kata tuba sendiri artinya adalah pohon yang akarnya beracun dapat memabukkan atau meracuni.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Bite the Hands that Feed you (Menggigit Tangan Orang yang Memberi kita Makan) ”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 16:1-52. Sahabat, Yerusalem adalah ibarat bayi yang dibuang oleh orang tuanya. Dengan penuh kasih, Tuhan memelihara dan membesarkannya (Ayat 6-7). Sebagai wujud kasih-Nya, Tuhan “memperistri” Yerusalem (Ayat 8-13). Itulah gambaran kasih Tuhan kepada Israel.
Namun apa yang dilakukan bangsa Israel untuk membalas kebaikan dan kasih Tuhan? Sungguh sangat menyakitkan hati Tuhan, mereka malah memberikan kasih dan kebaikan kepada “kekasih-kekasih” mereka yang lain, yaitu dengan menyembah segala berhala yang disembah bangsa lain (Ayat 15).
Sahabat, Israel sangat menikmati segala kelimpahan yang mereka terima dari TUHAN. Tetapi, mereka lupa diri. Mereka hidup sesukanya serta berbuat keji dengan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa di sekitarnya. Mereka membalas air susu dengan air tuba. Mereka telah menggigit tangan Tuhan yang telah memberi makan mereka. TUHAN mengingatkan mereka bahwa sebelumnya Israel bagaikan anak yang dibuang, tidak diinginkan kehadirannya, dibiarkan mati, tidak disayangi oleh siapa pun. Penolakan anak yang baru dilahirkan karena sakit atau alasan jahat lainnya merupakan tradisi pada masa itu dalam kehidupan bangsa di luar Israel.
Secara keturunan mereka tidak lagi dipandang sebagai keturunan Abraham, tetapi berdasarkan tindakannya dipandang sebagai keturunan orang Kanaan, Amori dan Het; bangsa-bangsa yang ada di sana sebelum Israel, bangsa kafir yang tidak menyembah TUHAN (Ayat 1-5; bdk. Ulangan 26:5; Yosoa 24:14). Tanpa usaha dari pihak Israel, TUHAN memilih dan menjadikan Israel sebagai umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa di muka bumi. Ia mengikat perjanjian dengan mereka dan memberkati mereka dengan segala kelimpahan. Ia memberi mereka kehidupan, bahkan kesuburan. Dalam bagian ini juga dipakai gambaran perkawinan antara Israel sebagai mempelai perempuan dan TUHAN sebagai mempelai laki-laki. TUHAN memberikan segala kemegahan, kekayaan, dan kemasyhuran kepada bangsa Israel (Ayat 6-14; bdk. Rut 3:9).
Sahabat, TUHAN menyatakan kasih-Nya kepada umat bukan karena apa yang dimiliki oleh umat tersebut. Tidak ada usaha atau pekerjaan baik sama sekali dari pihak umat untuk mendapatkan kasih-Nya. TUHAN ingin umat mengingat masa lalunya dan mematuhi ikatan perjanjian dengan-Nya.
TUHAN telah menyatakan kasih-Nya dan menjadikan kita umat kesayangan-Nya. Jangan lupakan masa lalu kita yang buruk dan tidak layak bagi-Nya! Muliakan Dia sepanjang kehidupan kita! Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 8-13?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sesungguhnya pada saat kita tidak menempatkan dan menjadikan Tuhan nomor satu dalam kehidupan kita, kita sudah melukai hati Tuhan. (pg)