BERKAT TUHAN dan KUCURAN KERINGAT

BERKAT TUHAN dan KUCURAN KERINGAT

Sahabat, mungkin hampir semua orang setuju bahwa sesungguhnya keberhasilan hidup itu hak semua orang. Lalu di benak banyak orang sering timbul pertanyaan: Apakah keberhasilan hidup itu  karena usaha keras manusia atau berkat Allah?

Kepada teman-teman yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan saya sering menyampaikan agar mereka melakukan 5 B: Berdoa, Beriman, Berusaha, Bersabar dan Bersyukur. Bagi saya keberhasilan hidup itu membutuhkan keduanya: Berkat Tuhan dan Kucuran Keringat.  

Untuk lebih memahami topik tentang: “BERKAT TUHAN dan KUCURAN KERINGAT”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 30:25-43 dengan penekanan pada ayat 32. Sahabat, setelah mendapat Rahel dan selesai membayar kepada Laban, melalui pekerjaannya, Yakub berpamitan. Namun Laban yang melihat bahwa Tuhan memberkati Yakub (ayat 27),  meminta dia untuk bekerja lagi untuknya dengan perjanjian tentang upah yang disepakati bersama.

Yakub sudah mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi karena diminta bekerja lagi maka ia pun kembali memutar otaknya agar kali ini pekerjaannya memberikan hasil yang lebih banyak (ayat 37, 39, 42). Permintaannya sederhana, yaitu kambing yang lahir dengan bintik/belang dan domba dengan warna hitam/gelap adalah ternak yang akan menjadi bagian yang dia miliki (ayat 33).

Sahabat, pada umumnya, kambing memiliki warna coklat tua/hitam sedangkan domba umumnya berwarna putih. Hanya sedikit kambing yang memiliki corak bintik/belang. Demikian pula hanya sedikit domba yang memiliki warna hitam/gelap. Laban jelas gembira dengan tawaran Yakub, sebab Laban melihat bahwa dirinya tentu akan lebih diuntungkan dalam perjanjian tersebut. Maka tanpa ayal, Laban pun dengan cepat menyetujui apa yang diminta oleh Yakub (ayat 34).

Namun apa yang terjadi kemudian? Yakub malah memperoleh banyak kambing dan domba sehingga harta Yakub menjadi semakin banyak, entah itu kambing, domba, budak perempuan, budak laki-laki, unta, maupun keledai (43).

Sahabat, lalu muncul pertanyaan di benak kita: Apakah keberhasilan Yakub dalam memperoleh kekayaan tersebut semata-semata disebabkan oleh kecerdikannya, karena dia itu kreatif dan inovatif,  atau ada faktor lain? Ternyata Yakub pun tahu dan percaya bahwa bukan hanya karena kemampuan dirinya, ia menjadi berhasil,  karena ada Allah yang telah memberkati dirinya dengan keberhasilan (Kejadian 31:7-9).

Pengalaman Yakub ini mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak bisa hanya berpangku tangan dan berharap berkat Tuhan turun dari langit. Untuk menikmati keberhasilan hidup, kita harus bekerja keras, bersedia mengucurkan keringat, dan menggunakan kecerdikan,  sambil memohon agar Tuhan memberkati usaha kita. Ingatlah: Keberhasilan itu kita peroleh tidak semata-mata karena usaha keras kita, melainkan karena Allah berkenan untuk memberkati usaha kita.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh melalui perenunganmu pada hari ini?
  2. Pelajaran apa yang Sahabat peroleh dari ayat 32, 37-39, dan 41-42?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Doa tanpa usaha itu bohong. Usaha tanpa doa itu sombong. (pg). 

Renungan Lainnya