Sahabat, pengalaman kita dalam bersosial media bercerita bahwa kita kerap menutup pesan, info, atau percakapan kita di WhatsApp (WA) atau media sosial lainnya dengan kalimat: “Tuhan memberkati.” Biasanya direspons dengan kata: “Amin.” Kalimat tersebut diyakini sebagai sebuah doa atau pengharapan bahwa Tuhan akan memberkati kehidupan orang yang dimaksud. Doa yang menjadi suatu pengharapan bahwa hidup akan senantiasa dalam pemeliharaan Tuhan.
Sesungguhnya ucapan berkat yang datang dari hati yang tulus akan dapat dirasakan oleh orang yang mendengarnya atau membacanya. Karena itu marilah kita juga senantiasa mengucapkan berkat bagi sesama yang akan mendatangkan semangat dan sukacita saat mereka mendengar atau membacanya sehingga pemeliharaan Allah dapat dirasakan juga oleh mereka. Uniknya, berkat bagi tiap orang berbeda.
Untuk lebih memahami topik tentang: “BERKAT bagi tiap orang BERBEDA”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 49:1-28. Sahabat, sesungguhnya, Allah sangat mengerti dan memperhatikan detail hal-hal yang penting bagi kita. Dia adalah Allah yang adil, berimbang, dan tidak pilih kasih. Sering kali kita memang tidak sadar cara Tuhan bekerja. Satu hal yang pasti, Dia selalu peduli akan setiap kebutuhan kita.
Sahabat, Allah tahu di antara Lea dan Rahel, istri-istri Yakub, ada persaingan. Dalam situasi tersebut, Allah memilih untuk tidak berpihak kepada siapa pun. Karena itu, Allah memilih masing-masing seorang dari keturunan Lea dan Rahel untuk mendapat berkat khusus. Berkat, yang bisa dikatakan, melebihi saudara-saudaranya yang lain. Kedua anak tersebut adalah Yehuda dan Yusuf.
Kepada Yehuda dikatakan, “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda …” (ayat 10). Artinya, dari keturunannyalah nanti akan lahir raja-raja.
Sementara kepada Yusuf, anak sulung Rahel, telah disiapkan berkat ayahnya yang melebihi berkat gunung-gunung. “Semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, … “ kata Yakub. “Ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya” lanjutnya (ayat 26).
Sahabat, hal tersebut menunjukkan bahwa Yusuf mendapat berkat yang paling istimewa. Kelak, ini terbukti karena Efraim merupakan keturunan Yusuf yang sangat diberkati. Bahkan, mereka adalah suku, yang disebut-sebut, paling penting di Kerajaan Utara.
Lewat kisah ini, kita melihat bahwa Allah bersikap adil kepada Lea dan Rahel. Dia mencintai keduanya dengan takaran yang sama. Tuhan memberkati anak-anak, yang lahir dari rahim mereka, dengan berimbang. Ini menunjukkan, tidak seperti manusia, kasih Tuhan itu adil.
Selain itu dari bacaan kita pada hari ini, kita dapat belajar bahwa berkat bagi tiap-tiap orang itu berbeda, tergantung dari anugerah Allah dan perbuatan mereka. Kejadian 49 bercerita bahwa Israel (Yakub) menyampaikan berkat yang berbeda kepada tiap-tiap anaknya, itu sangat tergantung dari anugerah Allah dan perbuatan mereka masing-masing (ayat 4-28).
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 8-10?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan selalu menyediakan yang terbaik bagi kita, seturut dengan rencana-Nya. (pg).