GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH. Sahabatku, dalam ajaran Kristen, terdapat konsep gereja sebagai umat Allah. Ini merupakan konsep yang berkaitan dengan cara hidup jemaat yang mula-mula yang tercatat dalam Alkitab.
Mengenai gereja, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikannya sebagai rumah tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen. Namun dalam bahasa Yunani, gereja juga diartikan sebagai ekklesia dan kuriake.
Ekklesia adalah orang-orang yang Tuhan panggil keluar dari dunia untuk menjadi saksi-Nya. Sedangkan kuriake merupakan orang-orang yang dipanggil untuk menjadi milik Kristus dan memuliakan nama-Nya. Hal ini seperti dijelaskan dalam buku “Gereja yang Bertumbuh dan Berkembang” tulisan Timotius Sukarman (2021)
Gereja dapat dikenali dengan dua ciri: Pertama, kumpulan orang percaya sebagai hamba yang melayani untuk memuliakan Allah. Kedua, kumpulan orang percaya yang selalu dipelihara Tuhan melalui pelayanan firman, sakramen, dan kuasa Roh Kudus yang sudah dijanjikan-Nya.
Konsep gereja sebagai umat Allah menekankan bahwa gereja bukan organisasi manusiawi, namun merupakan perwujudan karya Allah yang konkret. Dengan kata lain, arti gereja sebagai umat Allah, yaitu gereja bukan merupakan organisasi, namun keluarga dari orang-orang yang dipanggil oleh Sabda Allah. Anggota gereja dikumpulkan bersama-sama menjadi umat Allah dan kemudian menjadi Tubuh Kristus dan hidup dari Tubuh Kristus. Gereja sebagai umat Allah juga mengacu pada persamaan setiap anggota gereja, di mana semua anggota gereja memiliki kesejajaran dan persamaan status yang fundamental.
Tidak ada kelas atau golongan tertentu dalam lingkup persekutuan anggota jemaat karena semuanya adalah orang terpilih, orang kudus, murid, dan saudara seiman.
Keberadaan gereja sebagai umat Allah bukan tanpa alasan, persaudaraan tersebut bertujuan untuk menjadi saksi sebagai persekutuan religius melalui kegiatan keagamaan. Misalnya, peribadatan, pewartaan, hingga menjadi garam dan terang bagi kehidupan sekitar (Kisah Para Rasul 2:41-47).
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Zakharia dengan topik: Become Gods People (Menjadi Umat Milik Allah). Bacaan Sabda diambil dari Zakharia 9:1-8. Sahabat, dalam nubuatnya Zakharia menegaskan bahwa semua bangsa adalah milik Allah (Ayat 1). Allah berkuasa dan berdaulat terhadap semua bangsa di dunia. Sekali lagi karena mereka semua adalah kepunyaan-Nya. Pada masa itu bangsa-bangsa mempunyai dan menyembah dewanya sendiri, namun sesungguhnya semua bangsa itu adalah milik Allah. Karena itu, Allah memiliki wewenang mutlak untuk melakukan apa yang Dia anggap baik.
Allah akan memiskinkan Tirus dan menghabiskannya dengan api (Ayat 4). Kota-kota Filistin seperti Askelon, Ekron, Gaza, dan Asdod juga akan merasakan hukuman Allah. Allah juga akan melenyapkan persembahan korban orang Filistin (Ayat 7). Meskipun mereka tidak mengakui Allah, namun pada akhirnya mereka akan menjadi milik Allah sendiri. Mereka akan dianggap kaum Yehuda dan orang Ekron digambarkan seperti orang Yebus (Ayat 7).
Sahabat, inilah kabar baik nubuat ini mereka semua menjadi milik Allah. Ungkapan “seperti suatu kaum di Yehuda” dan “orang Ekron seperti orang Yebus” memperlihatkan betapa Allah juga mengasihi bangsa lain.
Di dalam penghukuman karena telah bertindak melawan Allah, menyembah allah lain dan menindas umat pilihan Allah, ada anugerah yang disediakan Allah. Orang Yebus pada masa Yosua diperbolehkan tinggal di tengah kaum Yehuda di Yerusalem, bukan sebagai orang yang ditaklukkan, melainkan sebagai orang yang sederajat (Yosua 15:63).
Dalam nubuat ini jelaslah, Allah tidak bersikap sewenang-wenang. Dia murah hati. Di balik hukuman yang disiapkan-Nya, Allah memberikan anugerah-Nya. Allah memberi kesempatan bagi bangsa lain menjadi umat milik-Nya.
Sahabat, jika Allah ingin setiap orang menjadi milik-Nya, maka orang percaya pun harus bertindak demikian. Pekabaran Injil harus dilakukan dengan penuh ketulusan. Jangan sampai cara Pekabaran Injil malah membuat orang tidak merasakan kasih Kristus. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah.
Berdasarkan hasil perenungan dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
2. Apa yang Sahabat pahami tentang gereja?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Marilah kita taat kepada Tuhan bukan karena takut hukuman melainkan karena kita mengasihi-Nya. (pg).