Bak BEJANA PECAH di TANGAN Sang PANJUNAN

Bak BEJANA PECAH di TANGAN Sang PANJUNAN

Sahabat, Kintsugi  secara harfiah berarti sambungan emas.  KIN artinya emas dan TSUGI artinya sambungan. Kintsugi adalah kesenian yang berasal dari Jepang. Kintsugi yaitu seni memperbaiki bejana/vas yang rusak dengan pernis dan bubuk emas. Menariknya, sang panjunan tidak menutupi kerusakannya. Ia justru menyatukannya dengan pernis dan bubuk emas sehingga menonjolkan bagian yang rusak dengan emas dan membuat bejana itu lebih indah daripada sebelumnya.

Seni Kintsugi akhirnya menjadi populer, barang-barang pecah belah yang pecah (rusak) disambung kembali menjadi   barang pecah belah yang indah, lebih indah daripada sebelumnya. Pada perkembangan selanjutnya, banyak yang sengaja menghancurkan bejananya untuk dibuat menjadi Kintsugi.

Sahabat, untuk mendalami topik tentang “Bak bejana pecah di tangan sang panjunan”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 31:1-25. Dalam Mazmur 31, Daud melihat dirinya seperti bejana yang pecah (ayat 13) karena:  Tekanan hidup yang ia hadapi (ayat 8b-11), karena reputasinya yang rusak (ayat 12-13a), dan karena ada banyak orang yang ingin mencabut nyawanya (ayat 14).

Dalam pergumulan hidup ini, janganlah lupa bahwa Tuhan punya kuasa untuk menguatkan ketika kita lemah. Ia juga punya kuasa untuk menegakkan ketika kita terjatuh. Berserulah kepada-Nya dan tetaplah memercayai kebaikan hati-Nya, karena bejana yang pecah sekalipun dapat dijadikan indah di tangan-Nya.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Dalam kesesakannya, mengapa Daud berseru kepada Tuhan? (Ayat 2, 4, 20, dan 22)
  2. Dalam perjalanan hidupnya, Daud merasakan apa saja yang telah Tuhan perbuat bagi dirinya? (Ayat 8-9, dan 20-23)
  3. Walaupun Daud mengalami banyak kesukaran dan penderitaan, prinsip apa yang selalu dipegang dan dipraktikkan oleh Daud? (Ayat 7 dan 15)
  4. Berdasarkan pengalaman hidupnya, apa yang Daud pesankan kepada umat Tuhan? (Ayat 25)

Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya