Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Salah satu alasannya agar manusia memuliakan nama-Nya. Jika Allah mencipta manusia demi memuliakan-Nya, berarti hidup manusia harus selalu mencerminkan hal tersebut. Sahabat, kita adalah cermin Allah, jadi Allahlah yang harus tampak dalam hidup kita. Hal tersebut tidak dapat ditawar lagi.
Sahabat, tujuan Allah menciptakan manusia agar manusia itu memuliakan Allah Sang Pencipta. Apapun yang kita lakukan tujuan utamanya adalah demi kemuliaan bagi Allah.
Apapun profesi dan pekerjaan kita saat ini harus kita gunakan untuk memuliakan Allah. Apa pun yang kita perbuat dalam hidup ini, hendaknya hanya untuk kemuliaan Allah saja. Tidak peduli sekecil apapun bagian yang sedang kita kerjakan atau perbuat, mari kita lakukan hal tersebut dengan segenap hati dan mempersembahkan itu hanya untuk kemuliaan-Nya saja.
Allah tidak akan melihat seberapa kecil atau besar hal yang kita lakukan, namun Dia melihat kesungguhan dan ketulusan kita dalam mengerjakannya. Mengerjakan hal kecil namun dengan sungguh-sungguh dan memuliakan nama-Nya jauh lebih berharga daripada melakukan pekerjaan besar namun tidak berkenan di hadapan-Nya.
Sahabat, memuliakan Tuhan bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia sudah mulia dan tidak kekurangan kemuliaan; kemuliaan Tuhan sudah sempurna dan tidak perlu ditambahkan oleh manusia. Memuliakan Tuhan berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas segalanya dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita.
Sahabat, untuk lebih memahami topik tentang: “Bagaimana caranya supaya Allah dimuliakan?”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari 1 Korintus 10:23-33. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut:
- Sebutkan dua hal yang benar-benar perlu kita perhatikan dalam tindakan dan perbuatan kita (ayat 23).
- Apa pesan Rasul Paulus bagi kita dalam menjalani dan menikmati hidup? (ayat 31)
- Apa tujuan Rasul Paulus berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal? Apa implikasinya bagi kita saat ini? (ayat 33)
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)