JANJI TUHAN: YA dan AMIN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh keyakinan akan janji Tuhan. Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa kita tentu pernah memberi janji dan menerima janji. Pada umumnya, sebagai manusia, kita  mudah  untuk berjanji, namun untuk menepati janji yang sudah kita sampaikan, tentu tidaklah mudah, bahkan kadang mungkin meleset.  Bagaimana dengan janji  Tuhan?  Alkitab menyatakan bahwa  “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya,  …”  (2 Petrus 3:9-a) dan  “Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.”  (Mazmur 12:7).  Karena itu jangan pernah ragu akan janji Tuhan.  Ketika berada dalam pergumulan yang berat jangan pernah putus pengharapan.  Pandanglah Tuhan Yesus dan pegang janji firman-Nya.  Jangan melihat kepada seberapa besar persoalan yang sedang kita hadapi, tetapi lihat dengan mata iman betapa besar kuasa dan kemampuan Tuhan kita karena kuasa-Nya sungguh tak terbatas untuk menolong anak-anak-Nya. Sahabat, Daud memiliki pengalaman yang luar biasa bersama Tuhan.  Pertolongan, pemulihan, pemeliharaan dan kemenangan senantiasa mengikuti perjalanan hidupnya.  Daud menyadari bahwa semua itu karena campur tangan Tuhan!  Walaupun demikian, bukan berarti hari-hari Daud bebas dari masalah.  Masa-masa yang sangat sulit juga harus dijalaninya, tapi dia tetap meneguhkan hatinya kepada setiap janji Tuhan.  Daud begitu yakin,  “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;  gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4).  Ternyata terbukti janji Tuhan itu ya dan amin. Sahabat, Daud begitu mensyukuri segala yang telah dikerjakan Tuhan dalam hidupnya.  Siapa sangka, anak yang mungkin diabaikan dan diremehkan oleh  keluarganya sendiri, yang hanya ditugaskan untuk menggembalakan  2 – 3 ekor domba di padang, dapat diangkat oleh Tuhan menjadi orang nomor satu di Israel:  Daud dipilih Tuhan untuk menggantikan Saul sebagai raja.  Berikut ungkapan syukur  Daud yang tak terkira,  “Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?”  (1 Tawarikh 17:16).  Dalam mazmurnya Daud bersaksi,   “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu,”  (Mazmur 119:11a) dan  “Betapa manisnya janji-mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.”  (Mazmur 119:103).  Meski terkadang Tuhan mengizinkan hal-hal buruk  terjadi dalam hidupnya, Daud tetap dapat berkata bahwa Tuhan itu baik.  Ia meyakini bahwa segala yang dirancangkan Tuhan itu baik adanya.  Tuhan menjanjikan perkara-perkara yang baik atas kehidupan umat-Nya.  Memang Dia tidak berjanji bahwa dalam hidup ini tidak ada masalah, namun tangan-Nya senantiasa menuntun kita dan janji-Nya menyelamatkan kita. Ingatlah! Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur; tidak ada alasan untuk mengeluh, mengomel, bersungut-sungut, apalagi sampai menyalahkan Tuhan.  Oleh karena itu buanglah semua kekhawatiran dan keputusasaan!  Renungkan firman Tuhan itu siang dan malam, maka iman kita akan berakar kuat di dalam Dia, dan kita pun dimampukan menghadapi segala perkara, “… Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”  (Filipi 1:6). Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)

PUJIAN dan PENYEMBAHAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh pujian dan penyembahan. Sahabat, Tuhan itu Mahakuasa. Dia dapat melakukan apa saja. Hanya satu yang tidak dapat Dia lakukan yaitu memuji diri-Nya sendiri. Maka diciptakanlah kita sebagai makhluk pemuji. Pujian dan Penyembahan adalah hal yang disukai oleh Tuhan. Tuhan berkenan dan begitu menikmati ketika anak-anak-Nya memuji dan menyembah Dia. Oleh sebab itu  biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!  (Mazmur 150:6).  Sahabat, Tuhan kita itu hidup! (Mazmur 18:47). Hal tersebut membuktikan bahwa Tuhan itu satu pribadi yang memiliki emosi dan perasaan serta selera untuk menikmati setiap apa yang kita persembahkan kepada-Nya. Kesenangan Tuhan yaitu ketika kita memuji dan menyembah Dia dengan segenap hati. Bila kita memuji Tuhan dengan segenap hati, kita akan mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan.  Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan pasti mengalami pembaharuan dalam hidupnya.  Dampaknya:  ia akan makin berkobar-kobar bagi Tuhan dan sesama karena menyadari betapa besar kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidupnya;  betapa hidupnya berharga karena telah diselamatkan oleh Tuhan.  Apabila kita bisa mengingat betapa baiknya Tuhan dalam hidup ini tidak ada yang bisa kita perbuat untuk membalas kebaikan-Nya selain hanya pujian dan penyembahan yang selayaknya kita haturkan sebagai rasa syukur kita. Sahabat, penyembahan adalah ungkapan penghormatan atas kebesaran, keagungan dan kekudusan Tuhan.  Kita perlu menghormati hadirat Tuhan dengan jalan menyembah-Nya bukan lewat kata-kata saja, tetapi juga melalui sikap tubuh kita:  bersujud, tersungkur, berlutut sebagai tanda merendahkan diri dan ketidaklayakan kita di hadapan-Nya, “Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.”  (Mazmur 95:6) Hal yang paling utama dalam pujian dan penyembahan adalah menyenangkan Tuhan. Dengan pujian penyembahan kita mengundang hadirat-Nya yang penuh kuasa untuk melawat dan memulihkan keadaan kita.  Pengalaman Paulus dan Silas bercerita, ketika mereka  memuji dan menyembah Tuhan dengan segenap hati, terjadilah mukjizat yang luar biasa di pernjara, tempat mereka ditahan (Kisah Para Rasul 16:16-40). Sahabat, selain itu untuk memiliki pikiran yang positif maka pikiran kita harus dikuasai oleh kuasa Tuhan. Kuasa Tuhan hadir ketika kita menaikan pujian dan penyembahan. Sebab itu mari kita  semakin banyak bernyanyi buat Tuhan. Semakin banyak kita mendengar pujian dan penyembahan kepada Tuhan maka akan membuat pikiran kita positif dan membuat kita mengalami damai sejahtera Tuhan. Ingatlah! Sebab itu mari kita dengan tulus dan sungguh hati memuji dan menyembah Tuhan. Memuji dan menyembah Tuhan adalah ekspresi ketaatan kita kepada Tuhan. Karena memang Dia adalah Allah yang besar, mahakuasa dan layak untuk ditaati. Allah adalah pokok puji-pujian kita (Ulangan 10:21). Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu ada cara untuk menolong kita. (pg).

HARI INI harinya TUHAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur. Sahabat, mulailah setiap hari dengan pikiran positif dan hati yang bersyukur. Sahabat, Joyce Meyer (penulis asal Amerika) mengingatkan kita, “Setiap hari adalah pemberian Tuhan. Belajarlah untuk fokus kepada Sang Pemberi dan nikmatilah pemberiannya.” Kita patut bersyukur kalau sampai hari ini Tuhan masih menyediakan hari yang baru bagi kita untuk kita jalani dan kita nikmati. Semoga kita merasakan bahwa setiap hari yang telah lewati dalam hidup kita  penuh dengan warna.  Ya, Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!  (Mazmur 118:24) Sahabat, berbicara tentang hari, orang memiliki pendapat berbeda-beda.  Ada sebagian orang yang  percaya ada hari yang baik,  dan ada pula hari yang tidak baik;  ada hari yang membawa keberuntungan dan ada hari yang membawa sial;  ada bulan baik dan juga ada bulan yang kurang baik. Karena itu jangan heran, di zaman now, masih ada cukup banyak orang merasa perlu berhati-hati dalam memilih hari dan jam untuk pernikahan, memulai suatu usaha baru, pulang dari rumah sakit, pemakaman jenazah, menempati rumah baru dan lain-lain.  Untuk itu mereka tidak segan-segan untuk minta petunjuk atau konsultasi kepada paranormal atau sinse, atau “orang pintar” yang lain. Bagaimana dengan Saudara? Sahabat, kita perlu memahami bahwa setiap kesempatan atau hari baru adalah anugerah dari Tuhan untuk kita pergunakan sebaik mungkin. Hari itu bak sepatu yang harus dipakai untuk berjalan.  Semua hari adalah sama, yang membedakan adalah sikap hati dan pikiran kita.  Apa yang sedang berkecamuk di dalam hati dan pikiran kita akan menwarnai hari-hari yang akan kita lalui.  Bila kita memulai hari dengan syukur dan sukacita, maka hari yang kita jalani pun akan berdampak positif.  Sebaliknya jika kita mengawali hari dengan kemarahan, persungutan, putus asa dan kekecewaan, maka sepanjang hari itu akan berubah menjadi hari yang kelabu dan menyesakan   bagi kita. Sahabat, kunci untuk menikmati setiap hari  adalah mengandalkan Tuhan.  Bergaul karib dengan Tuhan setiap hari akan menjaga hati dan pikiran kita sehingga kita mampu melihat dan menyikapi segala sesuatu secara positif.  Sikap inilah yang membuat hari-hari kita menjadi baik sehingga hati kita pun akan melimpah dengan ucapan syukur.  Inilah yang dirasakan Daud,  “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman.”  (Mazmur 4:9).  Daud menjalani hari dengan tenteram karena ia senantiasa karib dengan Tuhan. Ingatlah! Jika Tuhan yang baik itu menyertai kita dan kita pun tinggal di dalam Dia setiap hari, maka hari-hari yang kita lalui pun menjadi hari yang baik! Sahabat, kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu (Mazmur 34:9). Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)

Kepada Apa dan Siapa KITA BERHARAP?

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh pengharapan. Sahabat, keterbatasan adalah milik manusia sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas (Yesaya 2:22), sedangkan ketidakterbatasan adalah milik Tuhan. Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di depannya, berbeda dengan Tuhan yang Mahatahu, mengetahui apa yang bakal terjadi dalam hidup ini  (Ulangan 29:29). Sahabat, sejak dari usia muda Daud sudah belajar menaruh harapannya hanya kepada Tuhan.  Daud sadar benar bahwa Tuhan adalah satu-satunya tempat sandaran dan pengharapan hidup, bukan yang lain, “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.  Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji.”  (Mazmur 71:5-6). Sangat menarik, Daud menyadari bahwa manusia tidak selamanya muda dan perkasa.  Semua pasti akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu:  yang muda akan menjadi tua, yang kuat dan gagah lambat laun akan melemah kekuatannya.  Karena itu Daud memohon kepada Tuhan,  “Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.”  (Mazmur 71:9).  Sahabat, begitu pula segala perkara yang ada di dunia ini tidak bisa diharapkan dan tak mampu memberikan pengharapan yang pasti.  Apalagi berharap kepada manusia, termasuk keluarga, sanak famili,  atau sahabat, kita akan kecewa.  Firman Tuhan sudah memeringatkan,  “Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.”  (Mazmur 144:4).  Mari kita teladani sikap Daud yang hanya bergantung dan menaruh pengharapan kepada Tuhan.  Bila kita menaruh harap kepada Tuhan, kita tidak akan pernah dikecewakan-Nya, karena Dia tidak pernah akan berubah.  Tuhan berjanji,  “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”  (Yesaya 46:4). Ingatlah! TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia (Ratapan 3:25). Apa dan siapa sumber pengharapan Saudara?  Adalah salah besar jika Saudara menaruh pengharapan kepada orang-orang yang Saudara anggap hebat dan kuat.  Selain itu jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati  (1 Timotius 6:17).  Tuhan adalah Batu Karang yang teguh, Dialah sumber pengharapan bagi kita orang percaya. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)

JANGAN GOYAH IMAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur. Sahabat,  kalau segala sesuatunya berjalan dengan lancar, mungkin tidak sulit untuk mengatakan bahwa hidup ini diberkati oleh Tuhan. Namun bagaimana halnya jika pergumulan hidup silih berganti menghampiri? Penderitaan yang kita alami laksana duri dalam daging, perih dan menyesakan. Sahabat, saya tidak tahu pergumulan apa yang sedang Saudara hadapi saat ini?  Mungkin Saudara sedang bergumul dengan sakit-penyakit yang tak kunjung sembuh, masalah ekonomi keluarga yang tak kunjung membaik, usaha bangkrut,  masalah anak-anak yang semakin susah diatur, atau masalah-masalah pelik lainnya.  Saya sadar, kekuatan kita sebagai manusia sangat terbatas, adakalanya kita merasa tidak kuat lagi menghadapinya.  Di saat-saat seperti itu kita membutuhkan kekuatan ekstra.   Kuasa Adikodrati. Sahabat, mungkin masalah-masalah yang kamu hadapi sudah kamu bawa dalam doa setiap hari, tapi mengapa sampai hari ini sepertinya doa-doa itu menguap begitu saja di udara dan tidak ada tanda-tanda jawaban dari Tuhan? Tuhan Yesus mengatakan bahwa apabila kita berdoa kepada Bapa dalam nama-Nya dengan sungguh-sungguh dan tidak bimbang,  maka tidak ada perkara yang mustahil bagi orang percaya!  (Markus 9:23).  Doa yang disertai iman dapat menghadirkan kuasa Tuhan yang tak terbatas atas diri kita yang terbatas, dapat memindahkan gunung-gunung persoalan yang mencoba menghalangi atau menutup janji-janji Tuhan dalam hidup kita.  Dengan kata lain doa yang disertai iman dapat mengerjakan perkara-perkara yang besar dalam hidup ini.  Ada tertulis,  “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”  (Yakobus 5:16-b).  Karena itu jangan pernah menyerah dan berputus asa.  Jangan pernah berhenti untuk berharap kepada Tuhan!  “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?”  (Lukas 18:7). Ingatlah! Jangan goyah iman meski keadaan seolah-olah belum berubah! Di dalam Tuhan, setiap persoalan, besar atau kecil, pasti ada jalan keluarnya.  Namun hal penting yang menjadi rahasia doa adalah kita harus selalu menjaga sikap hati dan tetap tinggal di dalam firman-Nya,  “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.”  (1 Yohanes 5:14). Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu ada cara untuk menolong kita. (pg)

BERPIKIRAN POSITIF: Memiliki Pikiran Kristus

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh pikiran positif. Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita,  bahwa pikiran adalah medan peperangan yang sesungguhnya.  Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, kita selalu diperhadapkan dengan pergumulan yang berat berkenaan dengan pilihan hidup yang tidak mudah:  berpikiran positif atau berpikiran negatif.  Ada kecenderungan, orang lebih  memikirkan hal-hal yang negatif daripada hal-hal yang positif. Sahabat, ada ungkapan yang menyatakan bahwa siapa kita ditentukan oleh apa yang kita pikirkan.  Dalam Amsal 23:7-a dikatakan,  “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. …”  Oleh karena itu, kita harus menjaga pikiran kita agar tetap positif dan bersih.  Mari kita belajar seperti Rasul Paulus yang senantiasa memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia (2 Korintus 8:21)Hati-hati, jangan remehkan apa yang ada di dalam pikiran kita!  Jika kita terus mengembangkan pikiran-pikiran negatif, maka hal-hal yang negatif akan berbondong-bondong menghampiri.  Maka mulai sekarang berpikirlah tentang hal-hal besar, tentang kesembuhan,  keberhasilan, hidup yang diberkati, dan berbagi kepada sesama. Rasul Paulus dengan tegas menasihatkan,  “…  saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”  (Filipi 4:8).  Berpikiran positif berarti pikiran yang diubah dan dipenuhi oleh firman Tuhan.  Perhatikan pula yang disampaikan Tuhan kepada Yosua,  “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”  (Yosua 1:8). Bila kita ingin memiliki hidup yang berkemenangan, berhasil dan diberkati Tuhan, kita harus selalu berpikiran positif karena pikiran kita dapat menentukan perkataan dan perbuatan kita.  Bila pikiran kita senantiasa baik, maka kata-kata yang keluar dari mulut kita dan juga perbuatan kita pun akan baik.  Demikian pula sebaliknya!  Mengapa kita harus selalu berpikiran positif?  Supaya kita menjadi sehat rohani dan jasmani. Kita benar-benar dapat menikmati hidup. Yang lebih penting, dengan berpikiran positif berarti kita memiliki pikiran Kristus, “Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.”  (Mazmur 25:8). Ingatlah! Segala yang baik dan benar itu datangnya dari Tuhan dan bila kita ingin mendapatkan hal-hal yang baik dari Dia, pikiran kita pun harus sesuai dengan firman-Nya! Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg).

BERJALAN DI HARI-HARI YANG BERAT

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh sukacita. Sahabat, hari-hari ini kita sedang berjalan di hari-hari yang berat, penuh ketidakpastian, penuh perubahan, dan penuh keterbatasan. Tapi yakinlah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam menghadapi pergumulan hidup yang berat pada hari-hari ini. Sahabat, perjalanan hidup manusia selama berada di muka bumi memang tidak luput dari pergumulan.  Entah itu pergumulan tentang sakit penyakit, keluarga, usaha, kuliah, keuangan dan sebagainya.  Saat berada dalam pergumulan yang berat, tak jarang kita merasa tertekan, kecewa, frustasi sehingga ada yang nekad mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Daud juga pernah mengalami pergumulan hidup yang berat, “Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!”  (Mazmur 56:2). Banyak seteru yang menginginkan kematiannya.  Hidupnya menjadi tidak tenang, diantaranya karena Saul terus mengejarnya dan hendak membunuhnya.  Tak jarang pula Daud mengalami ketakutan yang begitu hebat seperti saat ia berada di Gat, sampai-sampai ia berlaku seperti orang yang sakit ingatan dan bertingkah pura-pura gila.  Sahabat,  dalam ketakutan yang luar biasa itu,  Daud selalu bersandar kepada Tuhan sebab ia percaya bahwa Tuhan sajalah yang dapat membela perkaranya.  Daud berkata,  “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”  (Mazmur 56:4-5).  Daud percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan umat-Nya yang berada dalam pergumulan hebat, yang terus berseru-seru kepada-Nya.  Daud berkata,  “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu”  (Mazmur 56:9). Sahabat, saat ini mungkin kita mengalami seperti yang dialami oleh Daud:  kita terhimpit, tertekan oleh permasalahan yang berat atau bahkan juga dimusuhi sekalipun kita tak bersalah.  Tak ada jalan lain selain kita mengadu kepada Tuhan.  Datanglah kepada Tuhan dan jangan lari kepada manusia, biarlah Tuhan sendiri yang menjadi Pembela kita,  “… hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.”  (Mazmur 51:19-b).  Ingatlah! Seberat bagaimana pun pergumulan kita, Tuhan sanggup menolong dan memberi jalan keluar! Karena itu berhentilah untuk bersungut-sungut atau mengomel, tapi bawalah persoalan itu dalam doa kepada Tuhan.  Teguhkan hati dan tetaplah tenang, karena  dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu (Yesaya 30:15).  Yakinlah air mata pergumulan yang kita bawa kepada Tuhan tidak akan pernah sia-sia.  Tuhan mengerti kepedihan hati kita dan mengerti kesesakan kita. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)

YESUS adalah Alfa dan Omega

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena Tuhan kita Mahakuasa. Sahabat, coba kita perhatikan bagaimana penulis kitab Ayub menggambarkan kemahakuasaan Tuhan kita, “Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa? Tingginya seperti langit – apa yang dapat kaulakukan? Dalamnya melebihi dunia orang mati – apa yang dapat kauketahui?”  (Ayub 11:7-8) Sahabat, di zaman now mungkin masih kita jumpai  orang-orang yang masih belum percaya bahwa Tuhan itu sungguh ada. Padahal setiap hari kita melihat keajaiban-keajaiban alam terjadi di depan mata:  miliaran manusia di dunia, tapi tidak ada yang sama persisi, keindahan bunga yang bermekaran di halaman rumah, ikan di lautan yang tidak pernah habis walau diambil setiap hari. Siapakah yang berkarya di balik itu? Belum lagi keagungan benda-benda  langit di angkasa yang begitu menakjubkan.  Siapa yang memerintahkan matahari untuk terbit dari ufuk timur dan memancarkan sinarnya secara penuh pada siang hari, serta bintang-bintang dan rembulan menerangi bumi pada malam hari?  Mengapa selalu tepat waktu dan tidak pernah tertukar waktunya?  Siapakah yang mengatur planet-planet sehingga semuanya berjalan dengan teratur tanpa dikendalikan oleh suatu alat yang terlihat oleh mata jasmani?  Tentu Tuhan-lah  yang mengatur  (Yeremia 33:25). Sahabat, pada akhirnya  kita akan mengakui bahwa semuanya itu ada yang mengatur dan mengendalikan, yaitu Tuhan,  “Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya. Utara dan selatan, Engkaulah yang menciptakannya, Tabor dan Hermon bersorak-sorai karena nama-Mu. Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu.” (Mazmur 89:12-14).  Semakin jelas,  alam semesta dan semua yang ada di bawah langit dan di atas bumi telah menyaksikan keberadaan Tuhan sebagai Sang Pencipta dan Tuhan yang Mahakuasa. Sahabat, sejak dunia ini diciptakan sampai kepada kesudahan zaman nanti tidak ada allah manapun yang dapat menandingi kebesaran, kekuasaan dan kedahsyatan Tuhan kita, Yesus Kristus.  “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.”  (Wahyu 1:8).  Sesungguhnya kalau kita percaya benar kepada Tuhan Yesus kita tidak perlu takut dan khawatir menghadapi apa pun juga, karena tertulis,  “… betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.”  (Efesus 1:19-21).  Ingatlah! Nabi mana, pemimpin agama mana, dewa mana yang dapat melakukan perkara-perkara besar seperti Tuhan kita, Yesus Kristus?  Sungguh nyata bahwa kuasa Tuhan Yesus bukan hanya di dunia ini saja, tetapi kuasa-Nya sampai di surga. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg).

TUHAN SANG PENYEMBUH

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh semangat dan sukacita. Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa semakin bertambah usia, semakin rajin sakit penyakit itu menyambangi kita. Bahkan ada beberapa orang sahabat sempat hampir putus asa karena sang penyakit itu senang berlama-lama tinggal bersamanya. Sahabat, hampir setiap rumah punya masalah, dan setiap orang pasti kadang-kadang meriang. Sesungguhnya setiap orang  memiliki  pergumulan dalam hidupnya, dan pergumulan tiap-tiap orang pasti berbeda.  Salah satu pergumulan yang sering kita hadapi dalam hidup ini adalah berkenaan dengan sakit-penyakit.  Cukup banyak orang yang mungkin merasa lelah dan putus asa karena harus bergumul dengan sakit-penyakitnya yang tak kunjung sembuh.  Ketika menghadapi pergumulan seperti itu pemazmur berteriak minta tolong, “TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.”  (Mazmur 30:3) Untuk itu mari kita perhatikan apa yang Tuhan janjikan kepada umat Israel ketika membawa mereka keluar dari Mesir,  “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.” (Keluaran 15:26).  Sahabat, itu berarti sejak dari semula sifat Tuhan adalah menyembuhkan dan selalu merancangkan hal yang baik.  Terbukti selama menempuh perjalanan 40 tahun di padang gurun kaki mereka tidak menjadi bengkak  (Ulangan 8:4).  Dengan kata lain Tuhan bukan hanya menyembuhkan, Ia juga memberikan jaminan kesehatan untuk tubuh mereka asalkan taat. Semasa pelayanan-Nya di bumi Yesus juga melakukan pelayanan kesembuhan, “Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; …”  (Markus 1:34).  Sahabat,  Yesus juga sering menumpangkan tangan-Nya atau menjamah orang yang sakit dan mereka disembuhkan:  seorang yang sakit kusta  (Matius 8:3), ibu mertua Petrus (Matius 8:15), seorang buta (Matius 9:29), orang sakit di Nazaret (Markus 6:5) dan lain sebagainya.  Ada kalanya  Yesus harus berbicara langsung kepada penyakit, menghardik dan kemudian memerintahkan  setan-setan  itu pergi, karena Ia tahu benar bahwa penyakit adalah pekerjaan iblis dan Yesus datang untuk menghancurkan dan memusnahkan pekerjaan iblis itu  (Lukas 4:31-37). Ingatlah!  Jangan pernah meragukan Tuhan, karena kuasa-Nya tidak pernah berubah dari dahulu, sekarang dan sampai selamanya! Tidak satu penyakit pun yang tidak dapat disembuhkan oleh Tuhan.  Kesembuhan hanya diberikan berdasarkan waktu dan kehendak Tuhan. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)

PENYERAHAN DIRI kepada TUHAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh penyerahan kepada Tuhan. Sahabat, ketika kita dihadapkan dengan  pergumulan hidup yang berat,  kita merasa takut dan khawatir, karena kita berpikir bahwa Tuhan tidak tahu pergumulan yang sedang kita alami.  Sesungguhnya, apa pun yang terjadi dalam hidup kita,  Tuhan tahu persis. (Ibrani 4:13)   Sahabat, hari ini mari kita belajar dari satu perikop yang saya ambil dari 1 Samuel 1:1-28 dengan judul “Lahirnya Samuel”. Dalam perikop tersebut  dikisahkan ada seorang perempuan bernama Hana, istri Elkana.  Ia  seorang perempuan yang mandul, “… sebab Tuhan telah menutup kandungannya.” (1 Samuel 1:5).  Itu berarti Hana tidak mungkin memiliki anak karena kandungannya telah tertutup.  Hal tersebut menjadi masalah yang besar bagi Hana. Pada zaman itu seorang perempuan yang mandul merupakan aib yang besar karena seorang perempuan yang mandul dianggap tidak diberkati Tuhan.  Itulah sebabnya Hana mengalami pergumulan yang cukup berat.  Hampir setiap hari ia menerima ejekan, cibiran dan juga hinaan karena ia tidak bisa mempunyai keturunan. Apalagi yang menghinanya adalah madunya sendiri yaitu Penina.  Bisa dibayangkan betapa sakit dan hancurnya hati Hana!  Sahabat, meskipun demikian Hana tidak menyerah begitu saja.  Ia tekun mencari Tuhan serta mencurahkan isi hati dan kesedihannya itu kepada Tuhan.  Pada akhirnya jeritan hati Hana itu menggerakkan hati Tuhan.  Tuhan mengabulkan doa Hana.  Tuhan menjamah kandungannya hingga ia dapat mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.  Bahkan anak yang dilahirkan bukan sembarang anak, anak itu menjadi  seorang nabi Allah di zaman raja Saul dan Daud. Dialah nabi Samuel yang lahir dari rahim Hana. Mungkin ada diantara pembaca yang saat ini sedang mengalami pergumulan berat seperti Hana. Langit kehidupan saudara sedang tertutup awan hitam yang tebal bahkan mungkin bergulung-gulung.  Berbagai usaha sudah saudara  lakukan, tapi mendung itu masih menggantung.  Dalam kondisi yang tidak mudah seperti itu, yang kita butuhkan adalah perubahan dalam hidup kita.  Kita perlu memiliki penyerahan diri kepada Tuhan. Suatu ketika Hana bernazar kepada Tuhan, dan ia berjanji apabila Tuhan menjawab doanya dan memberikan seorang anak baginya, ia akan menyerahkan anak itu kepada Tuhan.  Hana menepati janji itu, padahal anak itu sangat berharga dalam hidup Hana, tapi ia rela menyerahkan kepada Tuhan. Ingatlah! Tuhan ada di mana-mana. Dia Mahatahu, artinya segala yang ada di dalam pikiran dan hati kita Tuhan mengetahuinya. Sahabat, mari kita memiliki penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Mari kita terus belajar berjalan bersama dengan Tuhan setiap hari, dengan memiliki ketekunan dalam memelihara saat teduh. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)