SUDAH SELESAI!
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh harap karena Yesus sudah mengalahkan maut. Sahabat, kita tahu bahwa kata-kata terakhir dari seseorang sebelum dia menghembuskan nafas yang terakhir adalah kata-kata terpenting dalam kehidupan orang tersebut. Biasanya dianggap sebagai wasiat. Lazimnya, segenap anggota keluarga dikumpulkan untuk mendengarkan pesan terakhir dari orang yang akan meninggal dunia. Dua kata “SUDAH SELESAI” merupakan dua kata terakhir yang YESUS ucapkan sebelum Dia menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib. Sahabat, kita bisa membaca peristiwa tersebut di Injil Yohanes 19:30, “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.” Perkataan tersebut tidak terdapat di tiga kitab Injil lainnya (Matius, Markus, dan Lukas), karena pada saat Yesus mengatakan perkataan tersebut, mereka tidak ada di sana, mereka melarikan diri ketakutan. Hanya Yohanes, satu-satunya murid Yesus, yang berada di tempat kejadian, menyaksikan sepenuhnya penderitaan yang dialami Yesus. Sahabat, perkataan “Sudah selesai” ditulis dalam bahasa Yunani “tetelestai”, beberapa orang menulis “teleios”, atau dalam bahasa Ibrani “Kaw-Lah”. Artinya sudah selesai, sudah sempurna, semuanya sudah sesuai yang direncanakan, semua sudah sesuai dengan yang diinginkan, dan semuanya sudah diterima. Ada cukup banyak orang percaya yang berpendapat bahwa Yesus hanya menyelesaikan sebagian atau sebagian besar apa yang diinginkan Bapa Surgawi. Tapi, bukan itu yang dikatakan oleh Yohanes. Dia menulis Yesus sudah menyelesaikan semua yang diinginkan dan direncanakan Bapa. Yesus menyelesaikannya dengan sempurna, tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Sahabat, kemuliaan dan kemenangan Allah di dalam Yesus, bukan dinyatakan sesudah Yesus bangkit, tetapi sudah dinyatakan SEBELUM Yesus menghembuskan nafas yang terakhir. Jikalau Yesus mati di dalam kegagalan dan setelah itu baru ada cerita tentang kebangkitan, maka kita boleh ragu-ragu akan kebangkitan Yesus. Tetapi kebangkitan orang percaya dalam Yesus merupakan satu hal yang pasti terjadi, karena sebelum mati Yesus sudah mengatakan: “Sudah selesai!” Perkataan keenam ini merupakan perkataan yang amat bermakna dan berharga. Di dalam perkataan keenam tersimpanlah segala pengharapan orang percaya yang beriman kepada Yesus Kristus. Perkataan: “Sudah selesai” bukan berarti sudah hancur atau habisnya sesuatu, tetapi satu teriakan kemenangan. Bagaikan teriakan seorang pelari yang mencapai garis akhir dan memenangkan perlombaan. Sepanjang perlombaan yang menguras tenaga, menguras keringat, dan tentu sangat kecapaian, terbayar sudah setelah melewati garis batas akhir, hilanglah segala keletihan dan meluncurlah teriakan kemenangan! Ingatlah! Sahabat, Itulah kalimat teragung yang pernah diucapkan oleh manusia di sepanjang sejarah. Di dalam perkataan “Sudah selesai!”, air mata kita harus berhenti, beban kita harus diletakkan, sikap hidup yang pesimis harus berubah menjadi penuh dengan pengharapan, karena Yesus mengatakan perkataan tersebut di atas kayu salib. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. YESUS SUDAH MENANG sebelum Dia menghembuskan nafas yang terakhir di atas kayu salib. (pg)
CERITAKAN KARYA TUHAN dalam Kehidupan Kita
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena kita dapat berkomunikasi dengan keluarga kita dengan nyaman. Sahabat, tulis menulis merupakan bidang minat yang dikaruniakan Tuhan kepada saya. Saya paling senang kalau diberi kepercayaan untuk menulis biografi seseorang, apalagi kalau yang bersangkutan masih hidup dan dapat bercerita tentang perjalanan hidupnya dengan runtut. Saya benar-benar akan dapat menangkap “rohnya”. Orangtua biasanya senang sekali bercerita kepada anak-anaknya tentang pengalaman hidup mereka. Hidup mereka dulunya seperti apa. Bagaimana mereka meniti tahap demi tahap untuk menggapai mimpi-mimpinya. Jatuh bangun yang mereka alami. Tak jarang ada begitu banyak nasihat yang tersirat di dalamnya. Itu diungkapkan dengan harapan agar anak-anaknya makin bijaksana dalam menjalani hidup dan makin menjadi lebih baik. Sahabat, apa inti seluruh penyataan Allah di Perjanjian Lama? Allah yang berkarya di dalam dunia, dan secara khusus pada dan melalui umat-Nya, Israel. Mazmur-mazmur adalah respons umat Tuhan atas karya Allah dalam berbagai aspeknya. Untuk itu saya ajak menggali berkat dari Mazmur 78:1-16, merespons Allah yang bertindak dalam sejarah umat-Nya. Pemazmur mengajak pembacanya untuk mendengar dengan sungguh-sungguh dan belajar baik-baik dari sejarah nenek moyang mereka (ayat 1-4). Sejarah bukan semata-mata catatan aktivitas manusia, tetapi terutama tindakan dan karya Allah yang agung. Umat Israel, khususnya generasi mudanya belajar mengenal Allah, belajar dari nenek moyang mereka cara merespons Allah yang tepat. Sahabat, sejarah umat Tuhan memperlihatkan dua hal. Pertama, kesetiaan Allah yang menyertai, memberkati, dan memelihara umat-Nya. Allah setia terbukti dari Dia memberikan Taurat sebagai pedoman hidup umat (ayat 5-7). Tuhan sendiri menuntun umat-Nya dengan berbagai penyertaan-Nya (ayat 12-16). Kesetiaan Tuhan terbukti dari Zoan (ayat 12) sampai Sion (ayat 65). Zoan adalah nama tempat di Mesir. Sion adalah nama lain dari Yerusalem. Sejarah Israel adalah sejarah kasih setia dan penyertaan Tuhan mulai dari pembebasan dari perbudakan di Mesir sampai merdeka berdaulat sebagai bangsa di tanah Perjanjian. Kedua, yang patut disayangkan, ketidak-setiaan umat yang diwujudkan dengan ketidakpercayaan, pemberontakan, dan pengkhianatan (ayat 8-11).Ingatlah! Sahabat, suatu perbuatan yang diceritakan dapat mengilhami pendengar untuk semakin merubah cara hidupnya menjadi lebih baik di hari esok. Dalam kehidupan kita, janganlah lupa untuk menceritakan tentang setiap karya Tuhan. Banyak perbuatan Tuhan yang nyata dalam hidup kita, bukan? Ceritakan dan perkenalkan Tuhan pada sebanyak mungkin orang agar mereka makin bertumbuh dalam iman dan makin taat. Sungguh indah jika mereka akhirnya menjadi generasi yang memuliakan nama Tuhan karena terinspirasi dari cerita kita. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Yesus bangkit. Yesus hidup. Selamat Paskah. (pg)
Ada Apa dengan MARIA?
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena Tuhan Yesus telah mengasihi kita tanpa syarat. Sahabat, hanya orang yang punya hubungan karib yang dapat memberikan bingkisan (hadiah) yang sedang sangat dibutuhkan oleh sahabatnya dan diberikan tepat pada waktunya. Bingkisan tersebut menjadi sangat bermakna, sangat membahagiakan, dan meninggalkan kesan yang mendalam sepanjang hidup. Untuk menggambarkan hal tersebut, saya menyadur dari Amsal 25:11, “Bingkisan yang dibutuhkan jika diberikan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.” Sahabat, di Injil Yohanes ada kisah yang menarik. Maria memberikan yang terbaik yang dia miliki kepada Yesus dan pada waktu yang tepat. Kisah tersebut dicatat di Yohanes 12:1-8. Pada hari itu, Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya ke Betania sebelum perayaan Paskah. Yaitu ke tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan-Nya dari kematiannya, “Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.” (ayat 1) Sahabat, di tempat tinggal Lazarus, diadakan perjamuan makan untuk Yesus. Mungkin, jamuan makan yang diadakan merupakan ucapan syukur Marta dan saudara-saudaranya, karena Lazarus yang sudah mati dan dikuburkan selama empat hari kemudian dibangkitkan oleh Yesus (ayat 2). Mereka telah menikmati mukjizat yang luar biasa. Diceritakan, selanjutnya Maria, saudara perempuan Lazarus, mengambil setengah kati minyak narwastu, lalu meminyaki kaki Tuhan Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, bukan dengan tangannya (ayat 3). Minyak narwastu tersebut sangat mahal harganya, ditafsir oleh Yudas sekitar 300 dinar (ayat 5). Upah pekerja harian pada waktu itu satu hari sebesar satu dinar. Maka kalau dirupiahkan pada saat ini harga minyak tersebut sekitar Rp. 30 juta, dengan asumsi upah pekerja harian per hari Rp. 100 ribu. Betapa berharganya minyak tersebut bagi Maria. Sahabat, suatu demonstrasi kasih yang sangat spektakuler. Biasanya yang diminyaki itu kepala, tapi Maria meminyaki kaki Yesus. Bukan hanya itu saja, Maria menyeka dengan rambutnya. Bagian yang paling rendah dari Tuhan Yesus (kaki) diseka dengan bagian yang paling mulia dari Maria (rambut). Pada waktu itu, tidak lazim seorang perempuan baik-baik membiarkan rambutnya terurai di muka umum, di depan orang banyak. Tapi Maria rela menanggung risikonya demi meninggikan Yesus. Sahabat, semua itu dilakukan Maria ketika bayang-bayang cawan pahit yang harus direguk oleh Tuhan Yesus semakin mendekat, enam hari sebelum Paskah (ayat 1). Maka reaksi atau tanggapan Yesus sangat luar biasa, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.” (ayat 7) dan “Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” (Matius 26:13)Ingatlah! Sahabat, Yesus telah memberikan yang terbaik dari diri-Nya untuk menebus dosa kita. Lalu apa yang telah dan akan kita berikan kepada-Nya sebagai ungkapan syukur kita? Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Sebagaimana Maria telah memberikan yang terbaik bagi Tuhannya, semoga demikian juga dengan kita. Selamat Paskah. (pg)
DINAMIKA KEHIDUPAN: Indah Untuk Dipahami
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena kita dapat melewati perubahan demi perubahan dengan selamat karena pertolongan Tuhan. Sahabat, dalam kitab Pengkhotbah 3, Raja Salomo yang terkenal karena kebijaksanaannya, menulis bahwa segala sesuatu ada masanya, ada waktunya, dan kita tidak dapat menhindari atau menolak kenyataan ini. Ada waktu untuk bergembira, ada waktu untuk berduka. Ada saat kita sehat, tetapi ada saat kita sakit. Itulah bagian dari dinamika hidup. Sebagai orang percaya, memang kita yakin bahwa Tuhan berkuasa atas alam semesta. Apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah sepengetahuan-Nya. Tuhan adalah Tuhan yang Mahatahu. Tuhan juga Mahakuasa, yang sudah menetapkan hal-hal tertentu untuk terjadi pada saatnya. Walaupun demikian, manusia yang diciptakan-Nya di dunia, bukanlah seperti robot-robot yang hanya bisa melakukan sesuatu dengan perintah Tuhan. Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk mengambil keputusan dalam menanggapinya. Sahabat, kehidupan yang kita jalani penuh dinamika, untuk itu mari kita sejenak berefleksi dari Mazmur 107:33-43. Pemazmur mengaitkan situasi tersebut dengan perubahan keadaan sungai yang pancaran airnya menjadi gersang (ayat 33); tanah yang subur menjadi padang asin dan tandus (ayat 34); padang gurun menjadi kolam air dan tanah yang kering menjadi pancaran air (ayat 35). Dalam situasi yang berubah-ubah manusia perlu memahami dengan benar keadaan yang ada sehingga tidak terpuruk pada saat hidup sedang sulit dan susah, dan sebaliknya tidak lupa diri pada saat hidup sedang ada di puncak. Jika sinar difokuskan pada satu titik, maka daerah itu yang paling terang. Kata fokus seringkali digunakan untuk menunjukkan titik pusat atau hal yang diutamakan. Dalam menghadapi kenyataan hidup, kita perlu memusatkan diri pada hal-hal yang positif agar kita dapat berpikir jernih dan bening. Sahabat, Pemazmur menyatakan pada saat kita mengalami kesusahan hidup, janganlah terpaku dan terjebak pada masalah yang ada. Ada baiknya kita mengevaluasi diri apakah respons kita pada kondisi saat itu memberikan dampak positif atau tidak (ayat 34). Sebaliknya, ketika hidup dalam kelimpahan (ayat 35-37) jangan melupakan Tuhan sebagai Pemberi berkat (ayat 38). Sikap hati seperti ini akan membawa kita pada kerendahan hati dan penyerahan diri kepada Allah. Saat seseorang memiliki sikap hati di atas, maka dalam hatinya akan timbul rasa aman dan percaya bahwa kehidupannya ada dalam rencana Allah (ayat 41). Sebab itu sukacita yang sejati akan terpancar dalam hatinya. Dalam keadaan susah dan senang, Allah berdaulat atas kehidupan kita (ayat 43). Ingatlah! Sahabat, bersyukurlah kepada Allah dan hadapi kenyataan yang ada. Selain itu, kita membutuhkan kemantapan hati bahwa bagaimanapun sulitnya persoalan kita, kehidupan tetap harus dihadapi dan dijalani. Kiranya semangat hidup kita tidak kendur atau mudah dipatahkan oleh masalah yang menimpa kita. Dinamika kehidupan amatlah indah untuk dipahami, seandainya kita tidak fokus pada kesusahan hidup belaka. Pusatkanlah hati kita pada hal-hal yang berkenan bagi-Nya, maka Allah akan mendatangkan kebaikan-Nya dalam hidup kita. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan Yesus hidup, maka ada hari esok. Selamat Paskah. (pg)