Amplopnya dari kertas warna merah, tulisan aslinya 紅包 (hóngbāo) artinya amplop merah. Dalam dialek Hokkian dilafalkan sebagai angpao, yang artinya bungkusan amplop merah. Mengapa merah? Warna merah melambangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa, menunjukkan kegembiraan, semangat yang pada akhirnya akan membawa nasib baik.
Tradisi memberikan angpao bukan hanya monopoli tahun baru Imlek, tapi juga dalam peristiwa (acara) apa saja yang melambangkan kegembiraan seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru, peresmian kantor baru, ada gembala jemaat yang baru, termasuk diantaranya saat peresmian gedung Sekolah Musik Christopherus, dan lain-lain, yang maknanya para tamu yang diundang turut mengucapkan selamat kepada yang mengundang, dengan cara memberikan bungkusan warna merah.
Uang kertas pertama kali digunakan di Tiongkok pada zaman Dinasti Song (tahun 960-1279 Masehi), jadi bungkusan merah sebelum zaman itu berupa manisan, buah, permen dan makanan, ya ingat saja mirip-mirip bingkisan antar pesalin bagi calon pengantin. Karena perkembangan zaman, orang merasa lebih mudah memberikan dalam bentuk uang dan membiarkan penerima angpao membeli sendiri hadiah atau barang yang cocok.
Dalam tradisi Tionghoa, orang yang wajib memberikan angpao adalah orang sudah menikah karena dianggap lebih mapan ekonominya jadi punya dana untuk berbagi. Selain memberikan angpao kepada anak-anak, mereka juga wajib memberikan angpao kepada yang dituakan atau orangtuanya yang sudah tidak bekerja lagi. Nah ini, papa mama yang sudah lanjut usia, tidak bekerja lagi, sering hidup sendirian, empty nest, jauh dari anak dan cucu. Karenanya papa mama usia lanjut memberikan angpao kepada anaknya yang belum menikah dan cucu atau cicitnya dengan tujuan keluarga besar dapat berkumpul, anak cucu dapat bersenda gurau dengan kakek nenek. Hal itu menjadi kebahagiaan sendiri.
Saudaraku, dapat memberikan sesuatu atau angpao kepada pihak lain, memberikan arti bahwa diri kita sebagai pemberi ada di posisi yang lebih mampu, bukan orang yang kekurangan. Bahkan di sosmed kita melihat ada orang, artis dan influencer yang menunjukkan bisa membagi angpao ke sekian ratus orang, bahkan menyebarkan uang melalui helikopter, dengan maksud menunjukkan dia masuk golongan tajir, atau kategori super rich, dan lain-lain. Mau memberikan sesuatu atau angpao kepada relasi atau bahkan orang yang tidak dikenal, terlebih lagi bila dia memberikan sesuatu kepada anak sendiri, pasti memberikan yang paling baik, paling mewah, paling mahal, dan seterusnya, tergantung jumlah uang yang dimiliki.
Nah Tuhan Yesus mengingatkan kita: “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:11). Bapa kita yang di surga, yakni Tuhan kita akan memberikan sesuatu yang baik kepada umat-Nya yang meminta kepada-Nya. Percayakah akan hal ini? Pemberian yang baik dari Tuhan akan datang tepat pada saat yang tepat, bagi orang yang beriman kepada-Nya.
Untuk para pembaca yang merayakannya: Selamat mempersiapkan diri menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek. Semoga berkah keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan kelimpahan, selalu ada untuk kita. Semoga segala usahamu membuahkan hasil yang gemilang dan semakin banyak impianmu yang menjadi kenyataan. Oh ya, hampir lupa, semoga ada cukup banyak Sahabat yang berkenan mengirimkan angpao untuk mendukung pelayanan Christopherus. (Surhert).