Saudaraku, kehidupan masa kecil selalu dirindukan oleh orang dewasa. Masa kecil adalah masa yang murni dan masa merdeka yang sejati yang jauh dari ambisi. Betapa indahnya masa kecil. Mari sedikit bernostalgia sekaligus merenung. Renungan akan diambil Matius 18:1-5.
Yesus menyatakan keprihatinan dengan pertanyaan khas orang dewasa yang sangat mementingkan otoritas. Menyadari sisi ke-Mesias-an Yesus membuat para murid mulai memikirkan dan berhitung dengan masa depannya. Investasi waktu untuk mengikut Yesus mulai dipikirkan dengan imbalan yang akan mereka terima kelak. Tidak perlu muluk, hanya janji tentang masa depan saja sudah cukup bagi mereka. Namun Yesus justru menempelak mereka dengan jawaban yang bertolak belakang dengan harapan mereka.
Ada beberapa hal yang bisa direnungkan dari jawaban Yesus terhadap pertanyaan para murid :
- Menjadi seorang anak kecil
Seorang anak pada masa itu hidup murni dan tidak memiliki ambisi selain bermain dan menikmati masa kecilnya semaksimal mungkin. Mereka bersukacita dalam masa kecilnya. Kedudukan dan penghormatan jauh dari pemikiran mereka. Seorang anak tumbuh dalam sukacita karena menerima perlindungan dari orang dewasa di sekitarnya. Menjadi seorang anak menjadi syarat untuk masuk kerajaan surga, menjadi jawaban yang menohok.
Yesus meminta mereka menjadi pengikut-Nya yang penuh sukacita menjalani masa belajarnya dan mempercayakan diri pada Kristus sepenuhnya. Mereka perlu membatasi apa yang mereka pikirkan, karena masa depan mereka ada di tangan Kristus. Jalani saja masa belajar dengan Kristus dengan gembira dan penuh penyerahan kepada-Nya.
- Merendahkan diri untuk menjadi yang terbesar
Lebih lanjut lagi Yesus menekankan bahwa untuk menjadi yang terbesar mereka harus merendahkan diri. Kata merendahkan diri bukan berarti mereka menjadi lugu dan polos. Merendahkan diri berarti memilih untuk tidak membanggakan diri walaupun mereka memiliki semua yang layak untuk dibanggakan. Mereka memilih untuk bersukacita belajar dengan Kristus makin matang dan dewasa dalam iman dibandingkan menerima rasa kagum dari orang lain. Menyangkal diri dan memilih untuk belajar dengan Kristus itulah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.
Saudaraku, saat ini adalah Zaman dimana orang makin mengejar harga diri dan penghargaan untuk dirinya termasuk dalam pertumbuhan imannya. Namun mari kembali memikirkan beberapa hal:
- Untuk siapa saya menjadi pengikut Kristus ?
- Pemberian apa yang saya harapkan dari Kristus saat saya sudah menjadi pengikut-Nya?
- Masihkah keberhasilan menjadi kebanggaan buat saya?
Ingatlah untuk menjadi anggota Kerajaan Surga, seorang harus mengikuti proses yang sudah dikatakan Yesus. Ambisi, keinginan dan kepentingan perlu ditundukkan dengan otoritas Kristus dan ambillah sukacita untuk menjadi bekal untuk belajar tentang kehidupan kepada-Nya. Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)