Sahabat, hidup manusia diwarnai kondisi pasang-surut kehidupan. Itulah dinamika hidup yang tengah kita jalani. Dalam kondisi yang baik, hidup itu akan dijalani dengan sukacita, tetapi pada saat manusia hidup dalam pergumulan yang panjang tanpa ada solusi, maka tidak sedikit orang menjadi frustasi dan putus asa.
Sebagai orang percaya kita harus sungguh-sungguh percaya pada kesetiaan Allah pada janji-Nya. Allah tidak lupa pada janji-Nya. Percaya akan kesetiaan Allah seharusnya menjadikan orang percaya kuat menghadapi tantangan dan pergumulan, sehingga tidak mudah jatuh dalam dosa. Orang percaya sesungguhnya beroleh semangat hidup karena janji-Nya. Oleh janji itulah kita akan hidup dalam pengharapan akan kepastian janji-Nya. Keyakinan itulah yang memberanikan diri kita untuk membawa segala permasalahan hidup kita dalam doa kepada Allah.
Untuk lebih memahami topik tentang: “ALLAH Tidak Lupa Pada Janji-Nya”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 31:22-42 dengan penekanan pada ayat 29. Sahabat, kalau kita peka, sesungguhnya kita telah menikmati pemeliharaan Allah dalam kehidupan kita. Itu merupakan anugerah Allah, merupakan hal yang sangat luar biasa dan ajaib, dan merupakan hal yang sesungguhnya tidak pantas kita terima. Kita manusia berdosa yang layak dihukum, tetapi Tuhan tetap mengasihi kita sedemikian rupa.
Seperti itulah Tuhan memperlakukan keturunan Abraham. Walaupun Yakub dan keluarganya melakukan hal yang tidak terpuji, ternyata Tuhan tetap memelihara mereka, dengan mencegah Laban mencelakainya.
Sahabat, kebaikan Allah bagi Yakub haruslah dilihat dalam kerangka besar janji Allah kepada Abraham dan Ishak. Allah telah berjanji untuk menjadikan keturunan Abraham sebagai berkat bagi dunia. Sekalipun keturunan Abraham telah menunjukkan sikap yang kurang terpuji sebagaimana yang ditunjukkan oleh Yakub, Allah tetap setia pada janji-Nya.
Perlindungan Allah kepada Yakub, bukan didasarkan pada kepantasan Yakub melainkan karena kasih setia Allah semata-mata. Kepada Yakub yang berdosa itu, Allah tidak akan tinggal diam, Ia akan menunjukkan keadilan-Nya dan akan membentuk hamba- Nya ini menjadi sebuah pribadi yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Sahabat, sebagai orang percaya, kita pun seringkali bertindak seperti Yakub. Akan tetapi kita boleh percaya bahwa Allah tetap setia pada janji keselamatan-Nya. Janganlah kita menyepelekan kasih Allah ini, tetapi marilah kita belajar untuk setia kepada Allah yang tetap setia dengan janji-Nya. Belajarlah untuk menghargai kasih karunia- Nya itu dengan hidup setia dan taat pada perintah-Nya sampai Tuhan menjemput kita.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang dilakukan Allah di ayat 24 sebagai bukti bahwa Ia setia dengan janji-Nya?
- Hikmat apa yang Sahabat petik melalui perenungan pada hari ini?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kesetiaan Tuhan akan janji-Nya selayaknya kita respons dengan kesetiaan pula. (pg).