Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Sering kalau kita bertemu dengan rekan bisnis, dia akan bertanya, “Apakah bisnismu berkembang?”. Orang bijak berkata, “Sesungguhnya hidup itu semakin berkembang atau semakin menyusut tergantung dari keberanian seseorang.”
Sangat menarik, dalam iklan-iklan, laki-laki selalu digambarkan sebagai pribadi yang punya keberanian dan kekuatan. Karena itulah Rasul Paulus menyerukan agar orang percaya bersikap sebagai laki-laki. Seruan Paulus ini bukan hanya dialamatkan kepada kaum lelaki saja, tapi semua orang percaya, tanpa membedakan jenis kelamin, “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!” (1 Korintus 16:13)
Saudara, sisi positif yang bisa diperoleh dari laki-laki yang layak diterapkan dalam kehidupan rohani adalah keberaniannya. Pengertian berani di sini yaitu sikap hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Berani juga berarti tidak takut, tidak gentar dan tidak tawar hati. Orang percaya adalah prajurit-prajurit Kristus dan hidup ini merupakan medan peperangan rohani, “… perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12).
Kalau kita takut, gentar dan tawar hati sebelum berperang, kita tidak akan pernah menikmati kemenangan. Bangsa Israel mengalami ketakutan saat melihat “…orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka” (Keluaran 14:9), tapi Musa menguatkan mereka, “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.” (Keluaran 14:13). Kepada Salomo (anaknya), yang hendak menerima tongkat estafet kepemimpinan, Daud juga berpesan, “… kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.” (1 Raja-Raja 2:2).
Selain itu, laki-laki identik dengan fisik yang kuat, punya kekuatan. Kuat berarti punya daya tahan, tak mudah patah, tak mudah terpengaruh, teguh dalam pendirian. Orang percaya hendaknya kuat berdiri dan mampu bertahan sekalipun berada di tengah goncangan dunia saat ini. Kita dituntut punya pendirian yang kuat dan tak mudah berkompromi, “… hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.” (Efesus 6:10).
Ingatlah! Sesungguhnya kita akan menjadi pemberani dan tetap kuat bila kita selalu berjalan bersama Tuhan dan hidup mengandalkan Dia. Mary Anne Radmacher (Penulis asal Amerika) berkata bahwa keberanian tidak selalu mengaum. Terkadang keberanian adalah suara tenang di akhir hari untuk berkata, “Aku akan mencoba lagi besok.” GBU & Fam. Better days are coming. (pg)
Shaloom…Selamat pagi Pak Paul.
Puji Tuhan , kabar baik , Tuhan sudah Melindungi kita selama sepekan ini.
Trm kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menyegarkan dan menguatkan iman kita , supaya kita tidak gentar di dalam menghadapi semua permasalahan ini, jika kita selalu berjalan bersama Tuhan serta srlalu mengandalkan Dia….Immanuel.
GBU & Fam….have a wonderful day.