Ada TANGGUNG JAWAB di Pundak Kita

Ada TANGGUNG JAWAB di Pundak Kita

Setiap orang pada hakikatnya telah diberikan tanggung jawab, yang telah menjadi bagian dari kehidupan manusianya sebagai kodrat. Namun, belum tentu semua orang dapat mengetahui dan memahami apa sebenarnya arti dari tanggung jawab.

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuatnya.

Sahabat, tanggung jawab merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus tertanam dalam diri setiap orang. Tentunya, setiap orang memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda. Bahkan, semakin dewasa seseorang, tanggung jawabnya pun makin kompleks. Pada kenyataannya, tidak semua orang mampu melakukan apa yang menjadi tanggung jawab dalam kehidupannya. Kendati demikian penting untuk mempunyai jiwa yang bertanggung jawab dalam hal apapun. Di dalam hati kita perlu tertanam dalam-dalam: Ada tanggung jawab di pundak kita.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Ada TANGGUNG JAWAB di Pundak Kita”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 32:1-42 dengan penekanan pada ayat 18. Sahabat, para laki-laki dewasa di antara bangsa Israel memiliki dua macam tanggung jawab sosial, yaitu tanggung jawab sebagai kepala keluarga yang harus melindungi istri dan anak-anak mereka serta tanggung jawab sebagai anggota suku sebuah bangsa, yaitu bangsa Israel. Tanggung jawab sebagai kepala keluarga membuat suku Ruben dan suku Gad meminta agar mereka diizinkan untuk menempati daerah yang sudah mereka taklukkan di sebelah Timur Sungai Yordan (ayat 1-5).

Sahabat, semula Musa merasa kesal mendengar permohonan tersebut, tetapi akhirnya Musa mengabulkan permohonan itu setelah para laki-laki dewasa dari suku Ruben dan suku Gad berjanji bahwa mereka tetap akan ikut berperang merebut daerah-daerah di sebelah Barat sungai Yordan sampai semua suku Israel memperoleh milik pusaka masing-masing. Dari kisah berikutnya (39-42), jelas bahwa langkah suku Ruben dan suku Gad itu kemudian diikuti oleh sebagian (setengah) dari suku Manasye.

Bacaan kita pada hari ini mengingatkan bahwa bila kita menjadi anggota satu komunitas, kita tidak boleh hanya memerhatikan kepentingan sendiri, tetapi kita harus memerhatikan kepentingan anggota komunitas yang lain. Sebaliknya, perhatian kita terhadap segenap  anggota komunitas juga tidak boleh membuat kita melupakan kepentingan keluarga kita. Tanggung jawab kita dalam satu bidang tertentu tidak boleh membuat kita mengabaikan tanggung jawab kita dalam bidang yang lain.

Sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa kita harus bertanggung jawab dalam berbagai bidang di setiap lingkungan tempat kita berada. Kita harus bertanggung jawab terhadap keluarga kita, terhadap tempat kita bekerja, terhadap tempat kita berjemaat, terhadap lingkungan tempat kita tinggal, terhadap setiap organisasi yang kita ikuti, bahkan kita juga harus bertanggung jawab terhadap negara kita.

Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pemahamanmu tentang tanggung jawab apa saja yang ada di pundakmu. Selamat sejenak merenung. Mari kita mendaraskan:  “Kami tidak akan pulang ke rumah kami, sampai setiap orang Israel memperoleh milik pusakanya.” (Ayat 18)

Renungan Lainnya