A Bright Future is Available

A Bright Future is Available

RAHAB. Rahab merupakan salah seorang tokoh penting dalam Alkitab.  Perannya dikisahkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Yosua 2:1-24, Rahab diperkenalkan sebagai seorang perempuan sundal yang membuka jalan bagi kemenangan bangsa Israel atas Kanaan. Kemudian dalam Injil Matius pasal 1, Rahab diperkenalkan sebagai leluhurnya Tuhan Yesus. Kitab Ibrani juga mengaitkan Rahab dengan iman dan pembenaran (Ibrani 11:31). Siapakah sebenarnya Rahab itu, sehingga namanya dikaitkan dengan iman?

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yosua dengan topik: “A Bright Future is Available (Masa Depan yang Cerah Tersedia)”. Bacaan Sabda diambil dari Yosua 2:1-24. Sahabat, mengapa Rahab bersedia menampung dua mata-mata Israel? Apakah karena uang? Alkitab menjelaskan bahwa kedua orang Israel itu datang bukan untuk memakai jasa Rahab. Mereka melakukan tugas pengintaian terhadap kekuatan musuh. Oleh karena itu, Rahab tidak memperoleh keuntungan secara finansial dari kehadiran dua orang laki-laki itu sehubungan dengan profesinya.

Dalam hal ini, Rahab sepertinya memiliki pemahaman yang baik tentang rencana serangan Israel ke Yerikho. Rupaya selama ini Rahab mendengar sepak terjang Israel mengalahkan bangsa-bangsa lain. Apalagi kisah spektakuler mengenai bagaimana bangsa Israel keluar dari Mesir. Rahab takjub dengan cerita bagaimana Laut Teberau terbelah dan berubah menjadi jalan raya untuk pelarian Israel dari Mesir. Rahab juga menyimak kisah-kisah bagaimana Israel mengalahkan  raja-raja. Rahab memahami bahwa perlindungan atas Israel itu berasal dari Tuhan yang Mahadahsyat (Ayat 10)

Maka ketika suatu malam mata-mata Yosua datang dan menginap di rumahnya, ia nekat menyembunyikan dan melindungi mereka. Perkataan-perkataannya kepada mata-mata itu menunjukkan imannya kepada Allah Israel (Ayat 9-13, bdk. Yakobus 2:25). Ia sungguh percaya dan mengakui bahwa Allah Israel adalah satu-satunya Allah yang berkuasa.

Rahab juga mengatakan bahwa sebagian besar penduduk Yerikho sedang diliputi oleh perasaan takut. Mereka juga sudah mendengar kabar kehebatan Tuhan yang menyertai Israel. Rahab dan sebagian penduduk juga merasa bahwa Yerikho sedang menunggu giliran hancur seperti bangsa-bangsa lain. Mereka sedang berharap-harap cemas menjadi korban berikutnya dari Israel (Ayat 11).

Sahabat, dalam posisi inilah Rahab menunjukkan hikmat dan kecerdasannya. Rahab mengajukan penawaran jasa sebagai nyonya rumah yang bersedia menampung mata-mata Israel. Rahab meminta agar Israel menyelamatkan dia beserta keluarganya ketika Israel menyerang Yerikho (Ayat 13).


Sahabat, ketika kota Yerikho dihancurkan, Rahab dan kaum keluarganya diselamatkan, seperti yang dijanjikan kedua mata-mata yang diutus Yosua. Kelak mereka menjadi bagian dari umat Allah (Yosua 6:17, 23, 25). Lalu ia menikah dengan Salmon dari suku Yehuda  dan nantinya menjadi nenek moyang Raja Daud, yang menurunkan Yesus, Sang Juru Selamat (Matius 1:5).

Kisah Rahab adalah sebuah kabar baik. Bahwa kasih karunia Allah juga tersedia bagi orang-orang dengan masa lalu yang hina, cemar dan memalukan. Tidak ada dosa yang begitu besar sehingga pengampunan Allah tidak berlaku atasnya. Yang perlu dilakukan ialah, seperti Rahab, BERPALING  dari kehidupannya yang lama dan BERIMAN kepada Tuhan, satu-satunya Allah yang sejati. Di tangan-Nya, para pendosa diubahkan menjadi orang benar. Para penjahat menjadi pembawa kabar baik. Yang terbuang menjadi saluran anugerah dan pemberita pengharapan. Masa depan yang  cerah tersedia bagi mereka. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari Ibrani 11:31?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Di tangan Tuhan, masa lalu yang KELAM dapat berubah menjadi masa depan GEMILANG. (pg).

Renungan Lainnya