MENSYUKURI KEMERDEKAAN, MELANJUTKAN PERJUANGAN : Api Kemerdekaan

MENSYUKURI KEMERDEKAAN, MELANJUTKAN PERJUANGAN : Api Kemerdekaan

Thomas Matulessy (yang kemudian dikenal sebagai Kapitan Pattimura) merupakan pemimpin yang dipilih rakyat Maluku karena keberanian, kecerdikan, dan pengaruh besar yang dimilikinya.  Kekuatannya bukan terletak pada pedang melainkan pada firman Tuhan.   Sebagai seorang Kristen yang taat, Thomas seringkali membaca Alkitab , berdoa serta meneguhkan iman orang yang berjuang bersamanya bahwa perjuangan mereka merupakan bagian dari kesetiaan kepada Allah yang adil.  Meski ajal menanti Thomas di tiang gantungan Belanda, ia tetap teguh bahkan menguatkan rekan-rekannya agar tidak menyerah. Hidupnya menjadi kesaksian bahwa kepemimpinan sejati yaitu pelayanan iman dan pengorbanan bagi bangsa.

Dalam Lukas 12:49 Tuhan Yesus sendiri mengatakan “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!” Lukas 12:49.

Api yang dilemparkan ke bumi bukanlah api penghancuran melainkan api yang menyucikan, mengobarkan semangat, dan menyalakan hati untuk berjuang dalam kebenaran. Api itu menuntut keberanian yang melampaui rasa aman, menembus batas kenyamanan, dan menyalakan kembali jiwa yang mulai padam.

Kemerdekaan sejati bukan hanya bebas dari penjajahan fisik, melainkan bebas dari penjajahan dosa, kebekuan hati, dan belenggu ketidakpedulian. Mensyukuri kemerdekaan berarti melanjutkan perjuangan, membawa api Kristus ke setiap ruang hidup agar terang-Nya menuntun arah bangsa ini.  Ingatlah bahwa api kemerdekaan sejati menyala ketika iman dan keberanian bertemu di dalam Kristus.(sTy).

Renungan Lainnya