Seorang perenang jarak jauh terkenal bernama Florence Chadwick mencoba menyeberangi Selat Catalina di California pada tahun 1952. Meskipun ia telah sukses berenang menyeberangi Selat Inggris, tantangan kali ini lebih berat karena kabut tebal menutupi pandangannya. Setelah berenang selama 15 jam, ia menyerah meskipun jarak ke pantai tinggal beberapa ratus meter. Ketika ditanya alasannya, ia berkata, “Bukan karena aku lelah, tetapi karena aku tidak bisa melihat tujuan.” Dua bulan kemudian, ia mencoba lagi. Kali ini, meski kabut tebal tetap menyelimuti, Florence berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Ia berkata, “Kali ini, aku menyimpan gambar pantai di pikiranku.”
Seperti Florence, kita sering merasa lelah karena perjalanan hidup yang penuh tantangan. Kita kehilangan pandangan akan “pantai” tujuan hidup kita. Yesaya 40:29-31 mengingatkan,”Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”. Yesaya menyadari bahwa Tuhan merupakan sumber kekuatan yang tak pernah habis. Ketika kita merasa lelah dan tak berdaya, Dia memberikan kekuatan baru, seperti rajawali yang terbang tinggi di atas badai. Namun, kekuatan ini diberikan kepada mereka yang “menanti-nantikan Tuhan,” yaitu yang percaya, yang berserah dan bersandar kepada-Nya.
Ketika kita merasa putus asa dan kehabisan tenaga, ingatlah bahwa kita tidak berjalan sendiri. Tuhan selalu hadir dan siap menopang kita. Seperti rajawali yang menggunakan badai untuk terbang lebih tinggi, tantangan hidup dapat menjadi cara Tuhan untuk menguatkan kita. Apakah kita sudah benar-benar menanti-nantikan Tuhan dalam setiap pergumulan hidup kita? Ataukah kita seringkali mencoba mengandalkan kekuatan sendiri? Ingatlah kalimat bijak ini: “Kelelahan terbesar bukan berasal dari tubuh, tetapi dari hati yang kehilangan harapan. Menanti-nantikan Tuhan merupakan rahasia kekuatan sejati.” (sTy)