TERGETAR FIRMAN YANG MEMBERI HIKMAT


Pada 1 Desember 1955, seorang wanita kulit hitam bernama Rosa Parks naik ke sebuah bus di Montgomery, Alabama. Saat bus mulai penuh, sopir memerintahkannya untuk menyerahkan kursinya kepada seorang penumpang kulit putih, sesuai hukum segregasi (pembedaan ras) saat itu. Namun, Parks dengan tenang menolak. Keputusannya itu membuatnya ditangkap dan dipenjara. Tindakannya yang sederhana, namun penuh keberanian, memicu Boikot Bus Montgomery, sebuah gerakan besar yang berlangsung lebih dari setahun hingga berujung pada keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat yang melarang segregasi di transportasi umum. Rosa Parks bukan hanya simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, tetapi juga seorang wanita beriman yang hidupnya dipandu oleh kebenaran Firman Tuhan. Ia percaya bahwa setiap manusia diciptakan setara dan menolak tunduk pada ketidakadilan.

Firman Tuhan bagaikan pelita di tengah kegelapan. Seperti Rosa Parks yang tidak membiarkan ketidakadilan membungkam nuraninya, kita pun membutuhkan firman Tuhan sebagai cahaya dalam perjalanan hidup kita. Mazmur 119:105 mengatakan,” “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”  dan ayat ini mengajarkan bahwa Firman Tuhan merupakan pelita bagi kaki kita yang menerangi langkah demi langkah, memberikan hikmat dalam setiap keputusan.

Sering kali, kita dihadapkan pada jalan yang gelap: pergumulan hidup, pilihan sulit, atau ketidakpastian masa depan. Tanpa terang firman Tuhan, kita bisa tersesat, mengambil keputusan yang salah, atau kehilangan arah. Namun ketika kita membaca, merenungkan, dan menaati firman-Nya, kita akan melihat jalan yang harus kita tempuh dengan lebih jelas.  Hikmat sejati berasal dari Tuhan. Dunia memang menawarkan banyak “cahaya” pendapat manusia, pengalaman, bahkan tren dan kebijaksanaan zaman ini namun  hanya firman Tuhan yang memberikan penerangan sejati.  Ketika kita hidup menurut firman-Nya, kita tidak hanya menemukan jalan yang benar, tetapi juga mengalami damai sejahtera dan kepastian dalam setiap langkah.

Apakah ada keputusan yang sedang kita pergumulkan? Biarkan firman Tuhan menjadi terang yang membimbing kita. Seperti Rosa Parks yang berpegang teguh pada imannya, maka beranikan melangkah dalam kebenaran, meski dunia berkata sebaliknya.  Ketika kita berjalan di tempat yang gelap tanpa cahaya, kita bisa tersandung, kehilangan arah, atau bahkan terjatuh. Begitu pula dalam kehidupan, tanpa Firman Tuhan, kita bisa salah melangkah. Hikmat Tuhan merupakan cahaya yang menuntun kita. Jika kita ingin menjalani hidup yang penuh makna dan tidak mudah tersesat, kita harus selalu membawa “pelita” itu dalam hati kita.   Siapa yang berjalan tanpa cahaya dalam kegelapan  akan tersesat di jalan yang tak menentu arahnya. (sTy)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *