KETAKUTAN VS TUHAN SUMBER KEKUATAN

Pada tahun 1988, Aung San Suu Kyi kembali ke Myanmar dari Inggris untuk merawat ibunya yang sakit. Myanmar sedang berada dalam pergolakan politik akibat pemerintahan militer yang represif. Tanpa diduga, Suu Kyi justru terjun dalam perjuangan demokrasi dan menjadi simbol harapan bagi rakyat Myanmar. Keberaniannya menantang kekuasaan militer membuat Suu Kyi harus menjalani tahanan rumah di Myanmar selama hampir 15 tahun sehingga ia terpisah dari keluarganya di Inggris. Bahkan Michael Aris, suami Suu Kyi meninggal dunia pada tahun 1999 tanpa pernah bisa bertemu dengan istrinya lagi karena pemerintah Myanmar menolak memberikan visa.

Di tengah keterasingan dan ketidakpastian, Suu Kyi tetap teguh. Dalam sebuah wawancara, ia pernah berkata, “The only real prison is fear, and the only real freedom is freedom from fear .” (Satu-satunya penjara yang sesungguhnya yaitu ketakutan, dan satu-satunya kebebasan yang sejati yaitu kebebasan dari rasa takut)

Ketakutan bisa membelenggu siapa saja, baik dalam penjara fisik maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun, Mazmur 46:2 yang berkata,”Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” Ayat ini mengingatkan setiap orang percaya bahwa Tuhanlah tempat perlindungan dan sumber kekuatan bagai benteng yang teguh di tengah badai. Tuhan tetap kokoh melindungi dan menolong umat-Nya di saat-saat tergelap sekalipun.  Perlindungan-Nya kokoh dan kuat sehingga siapapun yang mempercayakan diri kepada-Nya akan merasa aman dalam badai kehidupan.

Sama seperti Suu Kyi menemukan keberanian untuk bertahan meski diisolasi dan diancam, kita pun bisa menemukan kekuatan sejati saat kita bersandar pada Tuhan. Jika kita merasa takut akan masa depan, kehilangan, atau tantangan yang berat, ingatlah bahwa Tuhan telah terbukti sebagai penolong dalam setiap kesesakan.  Ketakutan bisa mengurung kita dalam kecemasan, tetapi Tuhan memberi kita kebebasan melalui iman. Saat kita berlindung kepada-Nya, kita akan menemukan kekuatan yang melampaui segala ketakutan.  Ingatlah kata bijak berikut: seperti gunung yang tak tergoyahkan oleh badai, demikianlah hati yang berlindung pada Tuhan.(sTy)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *