SUKACITA DALAM PENYERTAAN ROH KUDUS

SUKACITA DALAM PENYERTAAN ROH KUDUS


IMG_256

Eric Liddell, seorang pelari asal Skotlandia yang dijuluki “The Flying Scotsman,” dikenal sebagai seorang atlet yang mengutamakan imannya lebih dari segalanya. Pada Olimpiade Paris 1924, Eric memutuskan untuk tidak bertanding di nomor lari 100 meter nomor andalannya karena jadwalnya jatuh pada hari Minggu, yang dianggapnya sebagai hari kudus untuk Tuhan. Keputusan ini mengejutkan dunia, tetapi Eric Lidell tetap berpegang pada keyakinannya. Meski demikian, Tuhan memberi dia kemenangan luar biasa di nomor 400 meter, di mana ia mencetak rekor dunia.  Eric Lidell selalu mengatakan bahwa sukacita sejati datang dari mengikuti kehendak Tuhan dan merasakan kehadiran-Nya di setiap langkah hidup. Bahkan saat menjadi misionaris di Tiongkok di tengah perang, Eric Lidell tetap memancarkan sukacita yang berasal dari Roh Kudus.

Kisah Eric Liddell mengingatkan kita bahwa sukacita sejati tidak tergantung pada keadaan atau pencapaian duniawi, melainkan pada kehadiran Allah yang menyertai kita. Dalam Roma 15:13, Rasul Paulus menuliskan,”Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”.  Di ayat tersebut Rasul Paulus menekankan bahwa Allah (melalui Roh Kudus) memberikan sukacita dan damai sejahtera yang melampaui segala situasi.

Seperti Eric Lidell yang tetap memancarkan sukacita meski berhadapan dengan tantangan berat, kita pun bisa memiliki sukacita sejati ketika hidup kita dipenuhi oleh kekuatan Roh Kudus. Penyertaan-Nya membawa harapan baru yang menguatkan kita untuk melangkah dengan iman, bahkan di tengah badai hidup.  Jadi hidup dalam penyertaan Roh Kudus berarti memilih untuk bersukacita meski dalam pergumulan. Kekuatan-Nya memberi kita pengharapan yang melimpah, seperti pelari yang tidak pernah kehilangan semangatnya meskipun berada di lintasan yang berat. Ingatlah selalu bahwa  sukacita sejati bukanlah sekadar keberhasilan, tetapi berjalan bersama Roh Kudus yang memberi kekuatan dalam setiap langkah hidup. (sTy)

Renungan Lainnya