+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

JARAK 37-40 KM

JARAK 37-40 KM

Saudaraku, di kitab Yohanes 4:46-52 ada sebuah cerita tentang Tuhan Yesus yang menyembuhkan anak seorang pegawai istana, yang tidak dicatat namanya, hanya saja si pegawai ini rumahnya ada di Kapernaum, dan dia datang ke tempat Yesus yang ada di Kana, Galilea. 

Jadi kisah ini berjarak dua kota yang disebutkan, yakni Kapernaum dan Kana di Galilea. Hari ini ada Google Maps, dan kita bisa mengetahui jaraknya, oh ternyata sekitar 37-40 km, karena kita tidak mengetahui lokasi rumah si pegawai hingga tempat Yesus di Kana. 

Ceritanya si pegawai istana di Kapernaum memiliki anak kesayangan yang sakit dan kondisinya semakin parah, jadi dia selalu mencari tabib atau dokter zaman itu yang bisa mengobati, hingga dia mendengar kabar tentang Yesus yang melakukan mukjizat kesembuhan. Karenanya dia ingin sekali menemui Yesus mohon pertolongan bagi anaknya. Ternyata Yesus ada di Kana, yang jaraknya 37-40 km dari rumahnya.

Pergi ke Kana, naik apa? Zaman itu, masa Kerajaan Romawi, belum ada motor, mobil ataupun sepeda, apalagi taksi. Naik kuda, oh itu larangan, karena kuda dipakai oleh tentara, sedangkan rakyat bolehnya naik keledai atau kereta yang ditarik lembu, kecepatannya hanya sekitar 6-9 km per jam, jadi untuk jarak 40 km perlu 5-7 jam, apalagi jika mesti berjalan kaki, dari Kapernaum ke Kana di Galilea bisa mencapai 12-14 jam! Bahkan mungkin ada keraguan selama perjalanan, apakah Yesus masih ada di Kana atau sudah pergi ke kota lain, jadi mesti disusul lebih jauh lagi.

Setelah berjumpa Yesus, dia mengutarakan keinginannya supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Tapi kata Yesus kepadanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Untuk kedua kalinya Yesus berkata: “Pergilah, anakmu hidup!”

Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Dan ketika si pegawai istana itu masih di tengah perjalanan pulang, hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup.”

Jadi untuk pergi dari Kapernaum ke Kana perlu waktu hampir 1 hari, berjumpa Yesus hanya singkat, mungkin kurang dari 30 menit, dan ketika balik mau pulang mungkin sudah malam gelap dan perlu menginap karena di sepanjang jalan pasti tidak ada lampu jalan, dan esok pagi-pagi dia mesti melanjutkan perjalanan pulang. Hamba-hambanya memberitahu, kemarin siang pukul satu anaknya sembuh, bertepatan dia disuruh pergi oleh Yesus.

Nah, balik lagi ke jarak Kapernaum ke Kana yang 37-40 km. Ternyata jarak ini di Google Maps identik dengan jarak dari GKMI Kudus di Panjunan Kudus hingga GKMI Jepara. Bayangkan, bila daerah Panjunan Kudus itu kita anggap sebagai Kapernaum, maka si pegawai istana mesti berjalan kaki atau naik keledai atau naik kereta ditarik lembu ke Jepara yang kita anggap sebagai Kana.

Zaman sekarang, saat transportasi demikian mudah, adakah orang seperti si 

pegawai istana yang mau menempuh jarak 37-40 km untuk menjumpai Tuhan Yesus di gereja? Saat ini lebih banyak orang yang mencari gereja yang dekat-dekat dengan rumah, agar berangkat dari rumah tidak butuh waktu lama, padahal yang terjadi karena bangunnya lebih siang jadi berangkatnya tidak perlu pagi-pagi. Itu pun ternyata banyak yang datangnya terlambat ke gereja.

Saudaraku, jarak 37-40 km bagi si pegawai istana bukanlah jarak yang jauh, karena dia ingin sekali menjumpai Yesus, meskipun berjumpa hanya sebentar, hatinya lega dan dia percaya bahwa anaknya akan disembuhkan, maka dia pergi untuk pulang ke rumahnya.

Nah, bagi diri kita, jarak 37-40 km untuk datang ke gereja, mungkin benar jarak yang jauh, tapi akan dirasa semakin jauh dan berat bila tujuan ke gereja itu tidak ada dalam keinginan hati kita. Pokoknya bisa sampai ke gereja sudah cukup, duduk dengar sebentar, kenapa gereja tidak bisa liturgi ibadahnya cukup satu jam saja atau bisa lebih singkat lagi?

Jadi, jarak 37-40 km bukan sekadar jarak, tapi apakah di hati kita masih merindukan untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus di gereja-Nya?

Saudaraku, cerita di Injil  Yohanes 5: 46-52 menunjukkan niat yang teguh ingin berjumpa Yesus, dan benar-benar melakukan tindakan yang nyata, mesti harus berjalan jauh, a long way, entah berapa jam, entah berapa hari, POKOKNYA MESTI  BERTEMU YESUS. (Surhert).

Leave a Reply