+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Kesabaran Mendatangkan Kebaikan

Kesabaran Mendatangkan Kebaikan

KESABARAN. Sahabat, ketika segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana, kesabaran adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Ujian sejati dari kesabaran terjadi ketika hak-hak kita dilanggar;  ketika mobil lain memotong jalur kita di jalanan; ketika kita diperlakukan tidak adil; ketika rekan kerja kita mengejek iman kita, dan sebagainya.

Ketidaksabaran tampak seperti kemarahan yang kudus. Alkitab menyatakan kesabaran sebagai salah satu dari buah Roh (Galatia  5:22) yang harus dihasilkan oleh semua orang percaya  (1 Tesalonika 5:14). Kesabaran merupakan bentuk perwujudan iman kita terhadap waktu, kemahakuasaan, dan kasih Allah.

Kesabaran itu tidak bisa dibangun dalam semalam. Kuasa dan kebaikan Allah sangat penting dalam membangun kesabaran. Surat Kolose 1:11 menyatakan bahwa kita dikuatkan oleh-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar. Sedangkan surat Yakobus 1:3-4 menguatkan kita untuk tahu bahwa pencobaan adalah cara yang Dia gunakan untuk menyempurnakan kesabaran kita.

Sahabat, di dalam Alkitab, kita melihat banyak contoh dari perjalanan hidup tokoh-tokoh Alkitab dengan Allah ditandai dengan kesabaran. Yakobus mengingatkan kita akan nabi-nabi yang merupakan teladan penderitaan dan kesabaran (Yakobus 5:10). Dia juga mengingatkan kita mengenai Ayub, yang ketekunannya dihargai dengan apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya (Yakobus 5:11). 

Abraham juga, menunggu dengan sabar dan memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya (Ibrani  6:15). Yesus adalah teladan kita dalam segala hal. Dia menunjukkan kesabaran  dengan mengabaikan kehinaan, tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah (Ibrani 12:2).

Hari ini kita akan membaca dan merenungkan 2 Samuel 16:5-16 dengan penekanan pada ayat 12. Sahabat, seorang polisi mengalami peristiwa tidak menyenangkan ketika ia menghentikan seorang perempuan bermobil yang melakukan pelanggaran. Ia memberikan surat tilang, tetapi perempuan itu mengamuk, mulai mencakar dan memukul sambil melontarkan perkataan kasar. Hebatnya, polisi itu bergeming. Ia hanya berupaya menghindari pukulan itu tanpa membela diri. Kesabarannya itu mengundang banyak simpati. Akhirnya ia diberi penghargaan oleh Kapolda Metro Jaya.

Daud pun pernah mendapatkan perlakuan serupa ketika ia dan para pengikutnya melarikan diri dari usaha kudeta Absalom. Di tengah jalan, Simei, yang termasuk salah seorang keluarga Saul, datang dan melempari rombongan Daud dengan batu serta mengucapkan kata-kata kutuk. Abisai, salah seorang pengikut Daud, bereaksi dan meminta izin untuk memenggal kepala Simei. Daud bereaksi sebaliknya. Alih-alih memberi izin, ia justru menegur Abisai dan membiarkan Simei terus mengutuk. Dan Daud menunjukkan kesabarannya dengan perkataan: “Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” (Ayat 12). Daud yakin kesabaran mendatangkan kebaikan.

Sahabat, memang tindak kebenaran yang kita lakukan tidak selalu membuahkan hal yang baik untuk kita. Kadang-kadang kita justru menerima perlakuan yang buruk. Namun, Tuhan bisa memakai situasi itu untuk menguji hati kita. Setiap perlakuan buruk sesungguhnya menguji kualitas hati kita dan menjadikan kita semakin dewasa secara rohani.  Menjadikan kita semakin sabar. Kesabaran mendatangkan kebaikan.  Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang ayat 12?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sabar adalah kesadaran bahwa kita percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa dan yang Mahatahu akan segala sesuatu. (pg).
   

Leave a Reply