SOLA FIDE

SOLA FIDE

Saudaraku, Sola Fide adalah frasa Latin yang berarti “iman saja”. Ini adalah doktrin teologi Kristen yang menyatakan bahwa keselamatan hanya dimungkinkan melalui iman kepada Yesus Kristus. Doktrin ini merupakan bagian mendasar dari Reformasi Protestan dan sering digunakan untuk membedakan tradisi Protestan dari kepercayaan-kepercayaan lainnya. 

Sola Fide menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Tuhan yang dapat diakses oleh semua orang beriman. Sola Fide berarti “hanya iman”, istilah ini digunakan oleh kaum Protestan, bahwa orang harus percaya kepada Yesus untuk membawa mereka kembali ke dalam hubungan dengan Tuhan. 

Dosa menciptakan jurang pemisah antara manusia dan Tuhan, tetapi Yesus, yang sempurna, mati dengan menanggung hukuman atas dosa manusia dan dengan demikian menjembatani jurang tersebut. Itulah yang disebut keselamatan karena Yesus “menyelamatkan” manusia dari ketiadaan Tuhan. Idenya adalah percaya kepada Yesus adalah satu-satunya cara untuk diselamatkan dan mendapatkan jaminan kehidupan kekal.

Protestan setuju bahwa orang perlu melakukan apa yang benar, tetapi mereka percaya bahwa keselamatan bergantung pada iman saja, bukan harus melalui upaya atau tindakan. John Calvin mengajarkan, bahwa Tuhan memberikan pengampunan kepada orang berdosa melalui iman saja, dan bukan melalui perbuatan baik. Calvin percaya bahwa bersatu dengan Kristus melalui Sola Fide dan Sola Gratia (hanya kasih karunia) menghasilkan dua manfaat: PEMBENARAN dan PENGUDUSAN. 

Ajaran tentang Sola Fide memang bergaung sejak Reformasi tahun 1517, namun jika kita perhatikan di kitab Galatia 1:6-7 yang ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 48-49 Masehi telah menyebutkan: ” Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.”

Jadi saat itu di kalangan orang-orang Kristen di Galilea muncul keraguan tentang ajaran Injil Kristus, dan untuk menyempurnakannya,  ada ajaran baru yang menekankan jemaat perlu melakukan pula ajaran-ajaran hukum Taurat.

Galatia 3:2-3: “Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?”

Jadi untuk memperoleh keselamatan Kristus apakah hanya melalui iman saja, atau melalui iman ditambah dengan melaksanakan hukum Taurat? Dengan kata lain, di kalangan jemaat ada keraguan bahwa keselamatan yang hanya dimungkinkan melalui iman kepada Yesus Kristus dirasa tidak cukup, karenanya perlu ditambahkan ajaran-ajaran hukum Taurat. 

Pemikiran semacam ini akan mendorong jemaat untuk mencampurkan atau menambahkan iman kepercayaan dengan berbagai tradisi, kepercayaan atau bahkan dengan aliran agama lain, yang akhirnya menimbulkan SINKRETISME,  dan lebih jauh lagi sinkretisme dapat menghasilkan budaya atau aspek baru dari suatu masyarakat. 

Beberapa contoh mencampurkan iman kepercayaan dengan tradisi yang tidak kita sadari, di antaranya:

Pertama, ibadah Paskah yang dikaitkan dengan telor dan bahkan dengan kelinci Paskah.

Kedua, di beberapa daerah kita melihat adanya rangkaian kebaktian Jumat Agung dan Paskah berupa arak-arakan obor/lilin yang dimulai dari depan gereja keliling kota.

Ketiga, ibadah dan perayaan Natal yang jauh lebih megah dan ramai daripada kebaktian Jumat Agung dan Paskah, yang menyiratkan pengorbanan Kristus di salib lebih rendah sambutannya daripada acara Natalan.

Keempat, Adanya tradisi atau kepercayaan setempat yang sering ditambahkan pada saat kebaktian penghiburan orang yang meninggal.

Kelima, di tembok dalam rumah yang menghadap pintu masuk perlu dipasang salib untuk penolak kuasa gelap … dan sebagainya.

Campuran antara kemurnian ajaran Sola Fide dengan budaya atau kepercayaan setempat akhirnya menimbulkan keraguan tidak adanya kebenaran mutlak di dalam Kristus. Kalau belum melakukan ajaran gereja ditambah dengan yang lain-lain itu sepertinya belum memperoleh keselamatan.

Saudaraku, waspadalah, sebenarnya anugerah keselamatan dari Kristus dimulai dari iman percaya kepada Kristus. Untuk semakin menumbuhkan dan menguatkan iman, mulailah dengan semakin mengikuti ibadah di gereja, mengikuti kebaktian doa, lebih banyak berdoa secara pribadi, dan yang terutama kita perlu setia membaca Alkitab setiap hari. (Surhert).

Renungan Lainnya