JALAN TUHAN. Sahabat, bagi orang-orang percaya segala jalan Tuhan adalah kasih dan kebenaran. Di dalam jalan-Nya ada cinta yang hangat, kasih yang memulihkan dan memuaskan hasrat kita, dalam kasih-Nya ada kesetiaan kepada kita. Orang yang siap menerima hadirat Allah setiap hari, akan mengalami Tuhan dan berkobar sepanjang waktu. Firman Tuhan menjamin, barangsiapa berpegang pada perjanjian dan peringatan-Nya, maka dia akan mengalami jalan Tuhan yang penuh kasih setia dan kebenaran.
Jalan kasih setia adalah jalan yang diberikan oleh TUHAN kepada manusia yang penuh dengan kasih setia. Jalan ini diberikan sebagai wujud kasih setia ALLAH. Wujud perhatian dan pembelaan ALLAH kepada orang-orang yang berpegang pada perjanjian ALLAH dan peringatan-peringatan-Nya.
Mengapa kasih setia harus diberikan? Karena tidak banyak orang yang tetap berpegang kepada jalan TUHAN. Jalan TUHAN seakan adalah beban. Jalan TUHAN seakan adalah tidak sesuai dengan kebutuhan. Jalan TUHAN adalah seakan tidak sanggup memberikan solusi atas persoalan-persoalan hidupnya, sehingga mereka lebih suka memilih jalan sendiri.
Segala jalan TUHAN adalah kasih setia. Artinya tidak ada malapetaka di dalam jalan TUHAN. Tidak ada kecelakaan atau kehancuran di dalam jalan TUHAN. Meski sering jalan TUHAN susah dimengerti dengan akal sehat. Kadang jalan TUHAN tidak sanggup kita mengerti. Tetapi apa pun yang terjadi, Firman TUHAN menyatakan bahwa segala jalan TUHAN adalah kasih setia.
Pengalaman hidup kita bercerita bahwa tidak mudah memahami dan mengerti jalan-jalan Tuhan itu, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:8-9).
Karena tak mampu memahami jalan Tuhan, kita seringkali memaksa Tuhan untuk mengikuti kemauan, kehendak dan rencana kita, tetapi kita sendiri tidak mau mengikuti jalan-jalan Tuhan. Jalan Tuhan itu kadang sulit untuk dimengerti dan serasa tidak masuk akal.
Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Keep Trusting God in Difficult Times (Tetap Percaya Tuhan di Masa Sukar)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 25:1-22. Sahabat, pepatah lama mengatakan, “Sudah jatuh, tertimpa tangga pula”, kira-kira seperti itulah gambaran kondisi Daud. Dalam Mazmur 25, Daud berhadapan dengan orang-orang yang membencinya (Ayat 2, 19). Ia juga merasa kesepian dan menderita (Ayat 16). Ia berada dalam kondisi terdesak (Ayat 17). Ia sengsara dan mengalami kesukaran karena dosa (Ayat 18).
Bila kita mengalami seperti yang dialami Daud, kita mungkin akan putus asa, mengeluh, bahkan marah kepada Tuhan. Namun menariknya, Daud tidak merespons seperti itu. Ia memilih berdoa dan tetap percaya Tuhan di tengah kesukarannya. Perhatikan cara Daud menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan: Kuangkat jiwaku (Ayat 1), kepada-Mu aku percaya (Ayat 2), Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari (Ayat 5), mataku tetap terarah kepada Tuhan (Ayat 15), aku berlindung kepada-Mu (Ayat 20), aku menanti-nantikan Engkau (Ayat 21).
Mengapa Daud tetap percaya Tuhan di masa sukar? Karena ia mengenal Allahnya. Ia mengenal bahwa Allah adalah penyelamatnya (Ayat 5), penuh rahmat dan kasih setia (Ayat 6), yang memberi kebaikan (Ayat 7), yang bergaul dekat dengan orang yang takut akan Dia (Ayat 14), yang peduli pada sengsara umat-Nya (Ayat 15-20). Kepada Tuhan yang demikian, Daud berseru. Oleh karena itu, di tengah kesesakannya, Daud mencari Tuhan (Ayat 4), terbuka pada ajaran-Nya (Ayat 5), memohon pengampunan-Nya (Ayat 7, 11), dan berharap pada penghiburan dan kekuatan-Nya (Ayat 16-19).
Meski situasi hidup menyesakkan dada, tetapi Daud tetap percaya bahwa Allah akan menolong. Bahkan kepercayaan itu membuat Daud berseru kepada Tuhan untuk membebaskan umat Israel dari segala kesesakannya (Ayat 22).
Sahabat, dalam menjalani hidup, pengenalan kita terhadap firman-Nya dan pengalaman kita bersama-Nya akan memupuk kepercayaan dan kasih kita kepada-Nya. Nantikanlah Tuhan dan tetaplah percaya pada-Nya dalam segala keadaan, karena Dialah Allah Penyelamat kita. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami tentang Jalan Tuhan?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Berjalanlah dalam jalan Tuhan maka kita akan menikmati kasih setia- Nya. (pg).