MAZMUR 19. Sahabat, dari beberapa sumber saya menemukan bahwa hal yang sangat diharapkan dari pengenalan akan sifat dan karakteristik dari firman Tuhan adalah takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya. Pengertian suci, tidaklah sebatas bersih melainkan lebih dalam dari itu; suci artinya tetap ada untuk selamanya. Jika ada sebutan: Janji pernikahan adalah janji suci, maka hal itu berarti janji yang tetap ada, yang tidak akan berubah oleh hal apa pun yang terjadi.
Firman Tuhan dan takut akan Tuhan memiliki hubungan sebab dan akibat yang searah. Jika benar mengenal dan memahami firman Tuhan maka sesungguhnya akan tercipta sikap yang takut akan Tuhan. Kedua hal itu disebutkan dalam Mazmur 19 sebagai sesuatu yang lebih indah dari pada emas bahkan lebih indah dari emas tua; dan lebih manis daripada madu bahkan lebih manis dari madu tetesan sarang lebah. Firman Tuhan dan sikap takut akan Tuhan mengungguli keindahan dan rasa manis yang ada.
Sedangkan ungkapan syukur kepada Allah atas firman Tuhan yang sempurna, tak boleh lepas dari permohonan pada perlindungan Tuhan atas banyak hal yang tidak sempurna dalam hidup ini. Banyak hal yang tidak sempurna dalam dunia ini, sehingga terjadi penyesatan oleh oknum-oknum tertentu yang ingin berkuasa. Bahkan diri kita ini adalah oknum yang tidak sempurna, karena akan mati dan mudah tergoda. Mari tetap menjaga diri kita agar setiap gerak langkah hidup tetap diperkenan oleh Tuhan.
Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat melanjutkan belajr dari kitab Mazmur dengan topik: “God Speaks Through His Word (Tuhan Berbicara Melalui Firman-Nya)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 19:8-15. Sahabat, Tuhan berbicara kepada umat-Nya melalui firman-Nya. Firman-Nya menguatkan kita yang letih, juga menegur kita ketika langkah kita mulai serong. Firman-Nya menuntun kita untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya. Bagian ini jugalah yang menjadi doa dari Pemazmur agar Tuhan selalu menuntunnya dengan firman-Nya sehingga hidup Pemazmur berkenan di hati Tuhan.
Sahabat, berbicara mengenai menaati firman Tuhan, di satu sisi ada banyak orang percaya yang merasa kebebasannya hilang dan kesenangannya diambil sehingga memilih untuk hidup dalam keinginannya sendiri tanpa merasa bersalah. Ia tidak mau membiarkan firman Tuhan menuntun hidupnya sehingga ia pun kehilangan arah. Di sisi lain, ada orang percaya yang berusaha dengan gigih melakukan firman-Nya; tetapi, ketika mendapati dirinya gagal dan gagal lagi, ia merasa bersalah karena hidupnya tidak bisa memenuhi standar yang Tuhan inginkan. Mereka akhirnya putus asa dan menyerah.
Melalui bacaan kita pada hari ini , di satu sisi, kita diingatkan bahwa ketika kita menaati kebenaran firman Tuhan, sukacita yang sesungguhnya akan memenuhi hati kita. Ketika kita hidup seturut dengan firman-Nya, kita menemukan kebebasan yang sejati. Hidup kita tidak lagi diikat oleh dosa, melainkan kita bisa melakukan kebenaran (Ayat 8-11). Di sisi lain, kita juga diingatkan untuk senantiasa mengevaluasi diri dan mengandalkan Roh Kudus untuk hidup seturut kehendak-Nya. Allah kita penuh rahmat dan pengampun, Ia tahu siapa kita. Ketika kita gagal, jangan menyerah, melainkan berusaha lagi dengan memohon pertolongan-Nya.
Sahabat, mari kita bersyukur karena kita memiliki Allah yang mau menyatakan kehendak-Nya dan mau berkomunikasi dengan kita melalui Firman-Nya. Mari kita bersyukur karena Allah kita penuh rahmat dan maha pengampun serta selalu siap menolong kita yang mau sungguh-sungguh menaati firman-Nya. Dengan memahami hal ini, mari kita senantiasa berdoa seperti Pemazmur agar pikiran, ucapan, dan tindakan kita senantiasa dikoreksi oleh Tuhan sehingga hidup kita dapat berkenan di hadapan-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 8?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Aturan dan sistem nilai itu diberikan Allah agar manusia menjadi mahkota ciptaan yang bermartabat dan memiliki makna dalam hidupnya. (pg).