MENJADI SATU

MENJADI SATU

Saudaraku, Injil Yohanes memuat doa terakhir Yesus untuk para murid-Nya yang di dalamnya ada pesan yang begitu dalam dan terus relevan untuk umat di masa sekarang.  Mari renungkan Yohanes 17:17-21.

Yesus telah membentuk komunitas iman yang terdiri dari para pengikut-Nya.  Secara definitif, komunitas merupakan kumpulan orang yang mempunyai perasaan saling memiliki, bahwa dirinya bermanfaat satu sama lain dan meyakini bahwa kebutuhan akan dipenuhi melalui kebersamaan.  Dua unsur yang memengaruhi perkembangan dan kesatuan komunitas adalah rasa kebersamaan dan dedikasi tiap anggotanya untuk komunitas tersebut.  

Dalam tulisan di Injil Yohanes tentang doa Yesus di masa akhir hidup-Nya, secara detail disebutkan bahwa salah satu keinginan Yesus adalah kesatuan dalam komunitas yang dibentuknya (Yohanes 17:11,12,15). Menariknya adalah Yesus berdoa tentang hal ini bukan hanya untuk para pengikut-Nya kala itu namun juga untuk semua orang yang akan percaya kepada-Nya sebagai dampak kesaksian anggota komunitas awal (Yohanes 17:20) sehingga mereka tergabung dalam komunitas iman segala zaman, menembus batas usia, ruang dan waktu.  

Maka doa Yesus memuat dua hal penting dalam sebuah komunitas yaitu :

Pertama, Kebersamaan. Doa Yesus ditujukan untuk komunitas iman yang diikat oleh kebersamaan dalam kebenaran di dalam nama-Nya.  Kebersamaan yang mengikat didasarkan atas Injil Kristus dan bersifat Kristosentris, yang membuat komunitas iman dapat berkembang dan tetap konsisten dalam panggilan-Nya.

Kedua, Dedikasi. Dibutuhkan pengorbanan untuk keberhasilan komunitas iman, maka tugas dari para anggota komunitas itu adalah terus mengusahakan kesatuan dengan Allah dan menjadi saksi Kristus.  Setiap anggota komunitas harus aktif berelasi dengan Tuhan dan sesama agar kebersamaan mereka tidak hanya sebatas slogan namun benar-benar dihidupi oleh mereka supaya hidup mereka menjadi kesaksian bagi dunia.

Kesatuan dalam komunitas iman menjadi hal yang terus digumulkan oleh setiap pemimpin gereja, baik para gembala siding jemaat maupun pemimpin kelompok kecil.  Seringkali kesatuan diukur dari pencapaian manusia yaitu dengan keberhasilan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan besarnya jumlah anggota.  

Namun sebenarnya komunitas iman juga perlu memerhatikan kedekatan dan keintiman tiap anggotanya agar dunia percaya bahwa Yesus adalah utusan Bapa (ayat 21).  Kesatuan dalam komunitas berdampak untuk para anggota dan kepada dunia.  Mari belajar memiliki konsep yang benar tentang komunitas iman dalam Kristus dan menghidupi panggilan dalam komunitas ini dengan mengusahakan keutuhan dan menghidupi panggilan Kristus.  

Di zaman digital dimana manusia makin sibuk dengan dunia maya, relasi dunia nyata dalam komunitas iman perlu diperjuangkan dan terus dihidupkan dengan menjaga semangat kebersamaan dalam kebenaran dan berpusat pada Allah serta tetap aktif mendedikasikan diri untuk-Nya dalam komunitas.  Semoga setiap komunitas iman dapat terus menjalani panggilan sehingga dunia memercayai Kristus.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Renungan Lainnya