Saudaraku, zaman Tuhan Yesus mengajar di dunia, tidak ada gereja, tapi hanya ada Bait Suci, yang di Alkitab disebut Bait Allah. Ada dua Bait Suci di Yerusalem:
Pertama, Bait Salomo atau Bait Suci Pertama dibangun sekitar abad ke-10 SM untuk menggantikan Kemah Suci. Bangunan ini dihancurkan oleh Raja Nebukadnezar pada tahun 586 SM.
Kedua, Bait Suci Kedua dibangun setelah bangsa Yehuda kembali dari pembuangan di Babel, sekitar tahun 536 SM, selesai pada 12 Maret tahun 515 SM. Kemudian Raja Herodes Agung melakukan perluasan bangunan sekitar tahun 19 SM.
Sedangkan Yesus Kristus disalib antara tahun 30-33 M (beda penghitungan kalender). Menurut penanggalan Yahudi, disalib tanggal 14 Nisan, beberapa jam sebelum hari Paskah Yahudi dirayakan, 15 Nisan yang dimulai pada jam 18:00. Paskah Yahudi pada hari Sabat atau Sabtu.
Yohanes 20:1 mencatat: “Pada hari pertama minggu itu (berarti hari Minggu), pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, …” Tuhan Yesus bangkit.
Kisah Para Rasul 1:3 mencatat: “ … selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri …”
Kisah Para Rasul 2:1-3 mencatat: “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat … lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.”
Kisah Para Rasul 2:14 mencatatat: Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, …”
Jadi data tentang gereja mula-mula dapat diketahui: Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta, atau hari ke-50 setelah Tuhan Yesus bangkit. Hari ke-50 adalah hari Minggu tahun 33 Masehi, bukan hari Sabat atau Sabtu. Tempat dicurahkannya Roh Kudus bukan di Bait Allah, tapi di satu tempat di Yerusalem. SedangkanPetrus berkhotbah, ada kira-kira 3.000 orang bertobat dan dibaptis. Siapa anggota pertamanya? Sesuai Kisah Para Rasul 2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Cerita selanjutnya:
Kisah Para Rasul 2:42-43 mencatat: “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul … selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa … sedang rasul-rasul mengadakan banyak mujizat dan tanda.”
Kisah Para Rasul 3:1 mencatat: “Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.” Mereka pergi ke Bait Suci Yerusalem.
Kisah Para Rasul 4 mencatat: Petrus dan Yohanes berkhotbah di Bait Allah, akhirnya ditahan oleh imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mulailah terjadi penekanan terhadap gereja mula-mula.
Kisah Para Rasul 6 mencatat: Para rasul mengangkat 7 orang untuk melakukan pelayanan kepada jemaat, sedangkan rasul-rasul memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman. Inilah 7 orang anggota majelis gereja yang pertama, bukan dari kalangan orang Lewi.
Kisah Para Rasul 7 mencatat: Stefanus, salah seorang majelis pertama, berkhotbah dan mendapatkan perlawanan dari Mahkamah Agama. Akhirnya Stefanus ditangkap, dihukum mati dirajam batu. Tahunnya dicatat di Wikipedia: tahun 34 Masehi.
Selanjutnya Kisah Para Rasul 8:1 mencatat: Mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Dengan kata lain gereja mula-mula mulai menyusut jemaatnya, hanya rasul-rasul yang tertinggal.
Informasi dari Wikipedia selanjutnya,
Pada tahun 48 M ada sidang di Yerusalem – sesuai Kisah Pata Rasul 15. Antara tahun 64-67 M Petrus dan Paulus ditangkap di kota Roma dan dihukum mati.
Akhirnya pada tanggal 4 Agustus 70 Masehi Bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi di bawah Jenderal Titus. Tentu saja gereja mula-mula juga ikut bubar dan jemaatnya melarikan diri ke tempat-tempat lain.
Saudaraku, coba perhatikan: Umur gereja mula-mula, berdiri tahun 33 M, masa jaya, hingga mulai ada penganiayaan pada 34 M, masih bertahan hingga 48 M, akhirnya bubar pada tahun 70 M. Umur totalnya hanya sekitar 37 tahun.
Jika gereja mula-mula tetap bertahan di Yerusalem, tidak ada aniaya yang hebat, maka tidak ada jemaatnya yang melarikan diri ke tempat-tempat lain, ke seluruh dunia, namun tetap sambil memberitakan Firman Tuhan. Hal tersebut sesuai sabda Tuhan Yesus Kristus: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Matius 28:19)
Saudaraku, memang, pemberitaan Firman Tuhan ke segala bangsa memerlukan upaya dan pengorbanan yang besar dan sungguh-sungguh, seperti yang dilakukan oleh jemaat gereja mula-mula. (Surhert).