Dalam kehidupan sehari-hari, istilah “stunting” sering digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik akibat kurangnya asupan gizi yang memadai. Stunting menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak seusianya dan dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif serta kesehatan mereka di masa depan.
Namun, tahukah kita bahwa ada juga yang disebut “stunting rohani”? Sama seperti tubuh fisik yang membutuhkan nutrisi yang tepat untuk tumbuh dan berkembang, demikian juga kehidupan rohani kita. Kita memerlukan “nourishment” atau nutrisi rohani yang sesuai untuk bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Tuhan.
Dalam 1 Petrus 2:2-3, Rasul Petrus menulis, “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.” Ayat ini mengandung makna yang sangat mendalam tentang kebutuhan kita akan makanan rohani yang murni dan tepat untuk bertumbuh dalam iman.
Bayangkan seorang bayi yang baru lahir. Seorang bayi sangat bergantung pada susu untuk tumbuh dan berkembang. Susu memberikan semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan kesehatan bayi. Dalam konteks rohani, kita adalah bayi-bayi yang baru lahir yang memerlukan air susu rohani yang murni – Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah sumber nutrisi utama yang kita butuhkan untuk bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Tuhan.
Namun, tidak sedikit orang Kristen yang mengalami “stunting rohani.” Mereka mungkin telah lama berada di gereja, tetapi pertumbuhan rohani mereka stagnan. Mereka tidak lagi haus akan Firman Tuhan seperti seorang bayi yang selalu ingin akan susu. Mereka puas dengan pengetahuan yang dangkal dan tidak mencari kedalaman yang lebih dalam dalam pengenalan akan Tuhan. Kondisi ini mirip dengan anak yang mengalami stunting fisik; meskipun secara fisik mereka tampak ada, tetapi mereka tidak berkembang dengan semestinya.
Salah satu penyebab stunting rohani adalah kurangnya asupan Firman Tuhan yang murni dan berkualitas. Kita mungkin terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari sehingga melupakan waktu untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Atau mungkin kita lebih sering terpapar pada “junk food” rohani – pengajaran-pengajaran yang tidak berdasarkan kebenaran Alkitab atau yang hanya memberikan kenyamanan sesaat tanpa menantang kita untuk bertumbuh.
Selain itu, stunting rohani juga bisa disebabkan oleh kurangnya komunitas yang mendukung pertumbuhan rohani. Seperti bayi yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang tuanya, kita juga membutuhkan komunitas orang percaya yang saling membangun dan menguatkan. Tanpa komunitas yang sehat, kita bisa kehilangan semangat untuk bertumbuh dan berkembang dalam iman.
Petrus mengingatkan kita bahwa kita harus selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani. Ini berarti kita harus terus menerus mencari dan mengonsumsi Firman Tuhan dengan kerinduan yang besar. Kita perlu menjadikan pembacaan dan perenungan Firman Tuhan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Hanya dengan demikian kita bisa bertumbuh dan beroleh keselamatan.
Spiritual Nourishment atau nutrisi rohani adalah konsep yang sangat penting dalam kehidupan iman kita. Sama seperti tubuh fisik yang memerlukan makanan yang sehat dan bergizi untuk bertumbuh, demikian juga roh kita memerlukan makanan rohani yang murni dan berkualitas – Firman Tuhan.
Saudaraku, stunting rohani adalah kondisi yang serius dan perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Tuhan.
Marilah kita mengambil waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan, mencari komunitas yang mendukung, dan selalu haus akan pertumbuhan rohani. Dengan demikian, kita dapat menghindari stunting rohani dan mencapai potensi penuh yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Amin. (EBWR)