Judgement Day

Judgement Day

HARI TUHAN. Sahabat, frasa “hari Tuhan” biasanya merujuk pada peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di akhir sejarah umat manusia (Yesaya 7:18-25), yang juga sering diasosiasikan dengan frasa “hari itu.” Salah satu kunci untuk memahami frasa ini adalah dengan memerhatikan bahwa frasa-frasa ini selalu berbicara mengenai suatu masa di mana Allah secara pribadi ikut campur tangan dalam sejarah, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menggenapi aspek tertentu dari rencana-Nya.

Kebanyakan orang mengasosiasikan “hari Tuhan” dengan masa tertentu atau hari tertentu yang akan terjadi di akhir zaman, ketika rencana dan maksud Allah bagi dunia dan umat manusia akan digenapi. Beberapa pakar percaya kalau “hari Tuhan” itu merujuk pada satu masa yang lebih panjang, bukannya mengacu pada satu hari tertentu saja. 

Ini akan menjadi suatu periode di mana Kristus akan memerintah di seluruh dunia, sebelum Dia kelak menciptakan langit dan bumi yang baru untuk kekekalan. Sebaliknya, ada pakar lainnya yang memahami kalau “hari Tuhan” merupakan peristiwa yang akan berlangsung dengan cepat. Kristus akan kembali ke dunia untuk menebus orang-orang percaya yang setia dan menghukum orang-orang yang tidak percaya.

Sahabat, selain merupakan masa penghakiman, masa itu juga merupakan masa penyelamatan ketika Allah membebaskan sisa-sisa Israel, menggenapi janji-Nya kalau “seluruh Israel akan diselamatkan” (Roma 11:26), mengampuni dosa mereka dan memulihkan orang-orang pilihan-Nya ke tanah yang dijanjikan-Nya kepada Abraham (Yesaya 10:27; Yeremia 30:19-31, 40; Mikha pasal 4; Zakharia pasal 13). 

Hasil terakhir dari hari Tuhan adalah: “Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu” (Yesaya 2:17). Penggenapan utama atau yang paling akhir dari nubuat-nubuat mengenai “hari Tuhan” akan terjadi pada akhir dari sejarah ketika dengan kuasa yang ajaib Allah akan menghukum kejahatan dan menggenapi semua janji-Nya.

Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat belajar dari pasal terakhir dari kitab Maleakhi dengan topik: “Judgement Day  (Hari Penghakiman)”. Bacaan Sabda diambil dari Maleakhi 4:1-6. Sahabat, Alkitab menegaskan bahwa hari Tuhan itu pasti datang tanpa pembatalan. Hanya saja, tidak seorang pun mengetahui kapan saatnya tiba. Jadi, tidak perlu ada lagi keraguan tentang ini. Bacaan kita pada hari ini mengatakan, kedatangan-Nya akan didahului oleh pengutusan Nabi Elia (Ayat 5). Dari perspektif Israel, itu dipahami sebagai cara Tuhan untuk mempersiapkan umat-Nya. Dia menyediakan waktu agar orang-orang percaya bertobat menjelang hari Tuhan itu (Ayat 6).

Kedatangan hari Tuhan dilukiskan sebagai malapetaka besar bagi orang-orang gegabah dan fasik. Mereka akan menjadi seperti jerami yang terbakar habis (Ayat 1). Bahkan, akar dan cabang mereka pun akan sirna tak berbekas. Mereka akan menjadi seperti abu yang diinjak-injak. Gambaran itulah yang ditunjukkan oleh bacaan kita untuk melukiskan kesudahan orang-orang jahat.

Sahabat, namun, selain narasi malapetaka, bacaan kita juga menyodorkan narasi sukacita, yaitu pengharapan. Pada hari kedatangan-Nya, orang-orang yang takut akan Tuhan bersukacita karena semua penderitaan berakhir (Ayat 2). 

Hari Tuhan itu menjadi momen yang menggembirakan. Itulah saat yang penuh kebahagiaan. Ketidakadilan yang terjadi selama ini akan digantikan dengan terang surya kebenaran. Ketidakberdayaan akan disegarkan dengan kekuatan baru, seperti sayap yang dipulihkan. Pengekangan paksa selama ini digantikan dengan kemerdekaan, laksana anak lembu lepas dari kandang. Ada janji “kebebasan” yang akan dinikmati orang-orang yang takut Tuhan ketika hari itu tiba.

Sahabat, kita tidak tahu kapan hari kedatangan Tuhan. Yesus sendiri pun menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu waktu kedatangan-Nya. Jadi, kita tidak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk menguak “misteri” hari kedatangan Tuhan, sebaiknya kita harus tetap berjaga-jaga, waspada, dan siap sedia. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang Hari Tuhan?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Barang asli dan barang palsu (KW) seringkali susah dibedakan namun tentu ada ciri yang menunjukkan: Mana yang palsu dan mana yang asli. (pg).

Renungan Lainnya

EMAS