PENGARUH PERKATAAN PEMIMPIN

PENGARUH PERKATAAN PEMIMPIN

Saudaraku, perkataan seorang pemimpin memiliki dampak besar dan bahkan sanggup mengubah dunia.  Sabda pandita ratu tan kena wola wali (perkataan seorang pemimpin tidak boleh berubah-ubah) menunjukkan betapa berkuasanya perkataan seorang pemimpin yang menjadi pedoman bagi pengikutnya.  Ternyata permulaan kisah Yesus juga dimulai dari perkataan seorang pemimpin spiritual yang terkenal saat itu, yaitu Yohanes Pembaptis.  Mari merenungkan Injil Yohanes 1:35-42.

Sebagai seorang pemimpin spiritual yang sangat populer maka apa pun yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis menjadi perhatian dan pedoman bagi para pengikutnya.  Sanjungan Yohanes kepada Yesus membuat para murid Yohanes menoleh pada Pemuda lugu dari Nazaret itu.  

Yohanes Pembaptis menyebut Yesus dengan Anak Domba Allah dan Anak Allah membuat figur Yesus begitu istimewa dan karenanya menarik perhatian Andreas dan salah seorang murid Yohanes yang lain untuk menyelidiki Yesus.  Berawal dari perkataan Yohanes, Andreas meyakini kemesiasan Yesus sehingga juga berhasil  meyakinkan Simon untuk menjadi pengikut-Nya.  Mereka menjadi murid Yesus sampai akhir hidup mereka.  

Penulis Injil Yohanes memulai kisah Yesus dari perkataan Yohanes Pembaptis terhadap Yesus dan menunjukkan kepada para pembaca Injil bahwa sang perintis telah melaksanakan tugasnya untuk memperkenalkan Sang Raja dan dari situlah kisah tentang Sang Kristus bergulir begitu indah dan pasti.  

Yohanes Pembaptis telah membuka jalan untuk karya dan pekerjaan Yesus.  Perkataan Yohanes telah mengubah hidup Andreas walaupun Andreas tidak menjadi muridnya lagi.  Yohanes telah memberikan contoh kepemimpinan yang hebat dengan keberaniannya menyatakan kebenaran tentang Yesus, walau ia kehilangan pengikut.

Di zaman yang terbuka seperti saat ini, banyak orang dianggap menjadi pemimpin.  Selain pemimpin negara, institusi, spiritual, keluarga, dan lain-lain  saat ini ada pemimpin dunia maya yang juga memiliki pengikut yang tak kalah banyak dari pengikut dunia nyata.  Para pengikut di dunia maya itu disebut dengan netizen.  

Para influencer, tiktoker, gamer dan yang sejenisnya menjadi panutan bagi para generasi Z dan memberi pengaruh besar terhadap mereka.  Loyalitas netizen tidak perlu diragukan hingga bahkan hampir semua influencer dan gamer sanggup menggalang massa dunia maya untuk mensukseskan proyek-proyek mereka. 

Namun tak jarang para pemimpin itu ‘kebablasan’ dan memanfaatkan kekuatan pengikut untuk kepentingan diri sendiri. Maka alangkah baiknya kalau para pemimpin hidup takut akan Tuhan dan mengarahkan para pengikutnya kepada pribadi Kristus, sebagaimana prinsip Yohanes Pembaptis yang luar biasa:  Biarlah Dia makin besar dan aku makin kecil (Yohanes 3:30).  

Saudaraku, mari perkenalkan Kristus selagi perkataan masih memiliki kekuatan.  Perkenalkan Kristus hingga nama-Nya harum di dunia maya maupun nyata.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)  

Renungan Lainnya