Favored by God

Favored by God

LAYAK DAN TIDAK LAYAK. Sahabat, hal kelayakan adalah satu aspek yang sangat penting dari ajaran Perjanjian Baru. Kata yang diterjemahkan dengan kata “layak” ini muncul sebanyak 41 kali di dalam Perjanjian Baru. Ini menunjukkan betapa pentingnya kata tersebut.

Mari kita simak Sabda Yesus berikut: Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu (Matius 10:12-13)

Yesus berkata, “Jika mereka layak menerimanya.” Apa sebenarnya makna kata layak itu? Kata itu pada dasarnya berarti menimbang sesuatu. Lalu dari makna dasar tersebut, berkembanglah arti membandingkan nilai dari dua hal. Jika nilainya dipandang sebanding, maka kita menyatakan bahwa sesuatu itu layak. Ini berarti nilai dari sesuatu yang sedang kita amati itu setara dengan patokan yang ada. 

Sebagai contoh, di Yohanes 1:27,  Yohanes Pembaptis berkata, “Membuka tali kasut-Nya (Yesus) pun aku tidak layak.” Artinya, Yesus sungguh agung dan aku sedemikian kecilnya sehingga aku ini tidak layak baginya. Di sini terdapat suatu perbedaan nilai. 

Dengan cara yang sama, di Matius 8:8, sang perwira berkata, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.” Di sini, kita dapat melihat hubungan antara kata berharga (worth) dan layak (worthy). Jadi arti dari kalimat itu: Jika kita  tidak menyadari betapa berharganya Yesus, maka kita tidak layak bagi-Nya.


Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Zakharia dengan topik: “Favored by God (Dilayakkan oleh Tuhan)”. Bacaan Sabda diambil dari Zakharia 3:1-10. Sahabat, seseorang bisa saja merasa dirinya lebih baik daripada orang lain dalam melayani Tuhan. Orang demikian, sebaiknya, harus merenungkan kembali pandangannya itu. Tuhan, yang kudus, tidak akan bisa dilayani oleh manusia pendosa. Itulah makna penglihatan keempat yang didapatkan Zakharia.

Yosua, imam besar bait Allah, tampak berdiri di hadapan Malaikat Tuhan (Ayat 1). Sementara itu, Iblis di sampingnya sudah siap untuk mendakwa karena dianggap tidak layak dalam melayani. Akan tetapi, Malaikat Tuhan menghardik Iblis agar tidak mengganggu Yosua (Ayat 2).

Sahabat, Yosua terlihat mengenakan pakaian yang kotor saat berdiri di hadapan Malaikat (Ayat 3). Karena itu, Malaikat Tuhan menyuruh orang-orang yang melayaninya untuk menanggalkan baju kotor yang dipakainya (Ayat 4). Artinya, Allah telah menyucikan Yosua dari segala kesalahannya. Sekarang, Yosua sudah berpakaian pesta dengan serban tahir di kepalanya (Ayat 5).

Allah memberi jaminan kepada Yosua (Ayat 6). Apabila ia hidup seturut petunjuk Allah dan melakukan tugas yang diberikan, Yosua akan masuk ke dalam deretan orang yang melayani Allah di bait-Nya (Ayat 7). Tidak sampai di situ, Allah memberikan janji akan mendatangkan Sang Tunas (Ayat 8). Dialah Yesus Kristus yang disimbolkan sebagai permata bermata tujuh (ayat 9). Tuhan akan menghapuskan kesalahan negeri itu dalam sehari. Itu tidak berlaku hanya bagi orang-orang Yehuda, tetapi juga kepada segenap manusia.

Sahabat, keselamatan dari Yesus mengubah segenap upacara ibadah mereka menjadi sukacita (Ayat 10). Suasana itu dilukiskan seperti sedang duduk-duduk di bawah pohon anggur dan ara.

Sekarang, orang bebas datang kepada Allah tanpa perlu meragukan statusnya. Asal percaya kepada Yesus, kita adalah anak-Nya. Kita sudah selamat dari tuntutan hukuman dosa. Darah Yesus MELAYAKKAN  kita datang kepada Allah.

Sahabat, selanjutnya, kita dipanggil untuk melayani Dia. Itu bukan karena kita mampu, tetapi karena DILAYAKKAN OLEH TUHAN. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 3-5?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hanya karena anugerah Tuhan, kita layak melayani-Nya. (pg).

Renungan Lainnya