DARKNESS OVER ALL THE EARTH

DARKNESS OVER ALL THE EARTH

Saudaraku, Yesus disalib, melalui  Google kita  dapat mengetahui tanggalnya, yakni 3 April AD 33. Hari itu ada fenomena alam dahsyat, Lukas 23:44-45 mencatat: “Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar.”

Saat itu di Israel jam 12.00 siang dan matahari tidak bersinar hingga jam 15.00. Kita tidak tahu apakah matahari mendadak tidak bersinar di lokasi penyaliban, atau meliputi seluruh dunia yang pas siang hari, sebab wilayahnya luas sekali.

Kegelapan melanda seluruh siang hari di dunia saat itu, Alkitab KJV menyebutkan “darkness over all the earth”, yakni dari jam UTC (Universal Time Coordinated) atau Greenwich Mean Time (GMT) saat kegelapan jam 12.00-15.00 Israel ini juga terjadi di: Kawasan Britain, London, jam 10.00 – 13.00 (2 jam lebih awal). Kota Roma Italia zaman Kaisar Tiberius, jam 11.00 – 14.00 (1 jam lebih awal). Di wilayah Kashmir India zaman Kaisar Meghavahana Dinasti Gonanda II, jam 15.30 – 18.30 (3,5 jam lebih maju).

Di wilayah Kaisar Guangwu Dinasti Han Timur di China, mendadak gelap saat matahari terbenam jam 18.00 – 21.00 (6 jam lebih maju).

Di Pulau Jawa saat itu Jawa-Dwipa, jam 17.00 – 20.00 (5 jam lebih maju), mendadak petang hari menjadi gelap, bulan bintang tidak kelihatan, dan tiba-tiba jam 20.00 langit malam kembali cerah.

Wah peristiwa alam yang mahadahsyat. Di zaman Firaun Mesir pernah ada kegelapan setempat selama tiga hari penuh. Keluaran 10:22-23 Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari. Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

TUHAN pencipta semesta alam, TUHAN Yang Mahakuasa, dapat membuat perubahan alam semesta, berkuasa membuat matahari tidak bersinar selama beberapa hari atau tidak bersinar pada jam saat penyaliban. Di kitab Yosua, matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. Juga di 2 Raja-raja 20:11 Nabi Yesaya berdoa kepada TUHAN, dan dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas. Jadi jarum jam malahan berjalan mundur.

Hati orang mana yang merasa tidak gentar dan sangat takut melihat fenomena alam matahari mendadak gelap selama 3 jam, membuat kepala pasukan Romawi yang berdiri berhadapan melihat kematian Yesus disalib berkata: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!” (Markus 15:39) 

Saudaraku, dari Lukas 23:44-48, kita diajak memahami bahwa peristiwa penyaliban Yesus sesungguhnya menjadi peristiwa kasih yang melahirkan banyak peristiwa dan perubahan ajaib: Langit yang gelap karena mentari tidak bersinar, tabir Bait Suci terbelah dua, kepala pasukan memuliakan Allah, hingga orang banyak yang menyesali apa yang terjadi (Ayat 44-48).  

Orang-orang yang mengenal Yesus dari dekat serta para pengikut-Nya melihat dan menjadi saksi akan peristiwa kasih terbesar sepanjang masa (Ayat 49) ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya (ayat 46). Karena kasih-Nya, Yesus telah mati untuk kita (bdk. Yohanes 3:16). Dengan lebih dalam, mari kita lihat dan resapi semua peristiwa ini, dan katakan: “Yesus, terima kasih untuk kasih-Mu”.

Saudaraku, tatanan masyarakat kita sekarang ini sedang kering dengan cinta kasih. Semua orang sibuk dengan kepentingan dirinya sendiri. Di tengah kehidupan dunia yang dipenuhi oleh nilai-nilai egoisme dan individualisme ini, kita belum bisa memiliki kualitas kasih seperti Yesus.

Oleh karena itu, marilah kita memohon kepada-Nya agar kita bisa mengasihi sama seperti Ia mengasihi dunia dan umat manusia. Dengan demikian, kasih terbesar yang telah Ia lakukan dan tunjukkan tidak hanya terjadi di atas salib 2.000 tahun yang lalu, namun bisa terus tampak nyata sampai akhir zaman MELALUI DIRI KITA. (Surhert).

Renungan Lainnya