Be Patient During the Process
PROSES. Sahabat, menurut John C. Maxwell dalam bukunya “Success One Day At A Time”, setidaknya terdapat 7 fakta dibalik orang yang sukses dalam karir. Salah satunya ialah MENGHARGAI PROSES. Tidak ada kesuksesan tanpa proses. Dalam pencapaian mengikuti kehendak Tuhan, proses pun dibutuhkan. Mengapa demikian? Karena Tuhan memiliki rencana indah yang harus kita capai melalui proses kehidupan yang harus kita jalani ini.
Bapak pendeta Aristarchus Sukarto, sahabat dan teman seperjuangan di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) berkata bahwa dia lebih menghargai proses daripada hasil. Berikut pernyataan Pak Aris tentang proses: ”Kita sering mendengar orang bilang bahwa kenangan terindah itu adalah tercapainya suatu usaha. Tapi buat saya yang paling indah itu adalah prosesnya. Pengalaman di Salatiga saya merasakan ada proses, yaitu perjalanan dengan teman-teman membuat gereja terwujud. Di Demak juga ada proses yaitu perjalanan bersama jemaat bagaimana tumbuh menjadi komunitas keluarga. Di Yogya juga proses hidup yang membuat saya menjadi berani eksis.
Sepengetahuan saya, dari semua kehidupan gereja maupun mahasiswa yang pernah saya dampingi, proses untuk menjadi sesuatu itu paling menyenangkan. Karena dalam proses itu sesuatu terus berkembang dan tangan Tuhan ada di dalamnya. Tuhan ada dalam perjalanan berproses.
Seperti halnya kalau orang mau tahu lantai itu bersih, dia harus lepas sepatu, lepas sandal dan menyapu lantai itu. Nanti bersih terasakan karena melepas sepatu, menginjakkan kaki dan bergerak saat menyapu. Kalau tidak melakukan itu, seseorang tidak menyatu antara melihat bersih dengan merasakan bersih. Ketika melepas semua tanpa alas kaki akan merasakan itu. Nah proses hidup semacam itulah yang paling menarik dalam pelayanan.”
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Habakuk dengan topik: “Be Patient During the Process (Sabarlah dalam Menjalani Proses)”. Bacaan Sabda diambil dari Habakuk 2:1-5. Pada Habakuk 1 kita membaca bagaimana keluh kesah dan protes Nabi Habakuk diwarnai oleh krisis kepercayaan. Namun, pada bagian ini kita melihat bagaimana Tuhan memberikan jawaban kepada hamba-Nya (Ayat 1).
Apa yang menjadi jawaban Tuhan bukan berupa pembebasan bangsa Yehuda dari bangsa Kasdim seperti yang diharapkan oleh Habakuk. Jawaban Tuhan hanya dalam bentuk pengharapan pada masa yang akan datang, yaitu Tuhan akan memulihkan keadaan umat. Dalam sudut pandang manusia, mungkin jawaban Tuhan dianggap tidak memuaskan karena orang-orang Yehuda sudah dalam kondisi kritis. Mereka dijajah, dikepung, bahkan dianiaya oleh bangsa Kasdim. Mereka butuh pertolongan Tuhan secara konkret.
Sahabat, namun cara berpikir manusia berbeda dengan rancangan Tuhan. Jawaban Tuhan tidak dapat ditafsir sebagai bentuk pengabaian terhadap umat-Nya. Ia selalu memikirkan apa yang terbaik untuk umat kepunyaan-Nya. Di balik jawaban itu, Tuhan menghendaki bangsa Yehuda BERSABAR dalam MENJALANI berbagai PROSES yang ada. Umat Allah harus belajar percaya bahwa mereka aman dalam tangan Tuhan yang perkasa. Di sini umat diajak untuk bertahan dalam iman dan menjaga diri dengan hidup dalam kebenaran, betapa pun sukarnya situasi yang dihadapi oleh mereka.
Karena itulah, Tuhan memerintahkan Habakuk mencatat apa yang dilihatnya, diukir di atas loh-loh. Tujuannya bukan hanya untuk dibaca orang saja, tetapi sebagai kesaksian dan bukti untuk masa yang akan datang. Loh tersebut akan disimpan sebagai dokumen peringatan yang bisa menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya. Melalui proses ini, pengharapan itu akan menggema dalam sanubari umat-Nya, yaitu gema yang mengarahkan setiap hati hanya tertuju pada Tuhan dan janji-Nya.
Sahabat, dalam hidup ini mungkin ada doa yang belum dikabulkan oleh Tuhan. Janganlah putus asa dan menyerah sebab Ia tidak pernah meninggalkan kita. Bersabarlah dalam iman dan keyakinan yang teguh, niscaya kita akan mengalami janji-Nya. Sabarlah dalam proses untuk mengalami penggenapan janji-janji Tuhan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh melalui perenunganmu?
- Mengapa Tuhan mengizinkan kita mengalami proses hidup?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hargailah setiap proses, sampai didapati-Nya kita sesuai seperti apa yang Ia inginkan dan dipandang baik. (pg).