+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

MANUSIA BERENCANA, TUHAN YANG MENENTUKAN

MANUSIA BERENCANA, TUHAN YANG MENENTUKAN

Tahun 2023 sudah kita tinggalkan, dan kita memasuki tahun 2024. Setiap kita pasti memiliki rencana masing-masing di tahun yang baru. Yang belum punya pasangan mungkin berencana menikah, yang sekolah mungkin merencanakan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yang lain mencari pekerjaan, membeli rumah, atau rekreasi dengan bepergian ke luar negeri, dan lain sebagainya. 

Dalam ilmu manajemen, rencana selalu berada di depan, sebelum pelaksanaan dan evaluasi. PDC atau Plan, Do and Check, merupakan kegiatan dalam sebuah aktivitas manajemen yang selalu berurutan. Rencana merupakan fondasi setiap langkah berikutnya. Ibarat rumah tanpa fondasi maka bangunan rumah akan mudah roboh atau hancur berantakan. Seperti seluruh aktivitas kehidupan tanpa berencana dulu, maka langkah selanjutnya akan tidak menentu, dan yang pasti sulit untuk melakukan apa yang harus dikerjakan dan dievaluasi. 

Semua orang mempunyai rencana, namun seringkali rencana tidak berjalan sesuai harapan. Segala sesuatunya selalu berubah, peluang baru muncul, dan terkadang hambatan menghalangi. Nah, banyak orang bilang “Man Proposes but God Disposes” artinya kita merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan. Dalam Amsal 19:21, dikatakan: “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.” Dengan kata lain manusia boleh saja merencanakan segala macam hal, tetapi kehendak TUHANlah yang akan terjadi.  Ada satu pelajaran penting mengenai perencanaan yang dapat kita petik dari ayat ini bahwa kecuali rencana kita merupakan bagian dari rencana kekal Allah, maka rencana itu tidak akan berhasil.

Kalau demikian, apakah lebih baik kita tidak berencana saja, toh Tuhan yang akan menentukan, jadi kita serahkan saja hidup kita kepada Tuhan. Mengalir saja, kata banyak orang. Sebanarnya Amsal 19:21 tidak menyurutkan atau melarang kita membuat rencana. Faktanya, di bagian lain dalam Alkitab, Allah meminta kita untuk merencanakan masa depan kita, “Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan” (Amsal 21:5). Versi lain menerjemahkan ayat ini sebagai berikut, “Berencanalah dengan matang maka kamu akan berkelimpahan.” Menurut ayat terebut kita harus membuat rencana dengan hati-hati, namun saat kita membuat rencana, hendaklah kita menyadari bahwa rencana kita tunduk pada kedaulatan dan kehendak Tuhan. Rencana kekal Allah adalah yang tertinggi di atas semua rencana kita. Oleh karena itu, tidak semua yang kita rencanakan akan pasti terwujud.

Kata rencana dalam Amsal 19:21 berasal dari kata kerja Ibrani khawshab yang berarti memikirkan sesuatu yang ingin dilakukan: “Banyak rencana yang ada di benak manusia.” Rencana adalah pikiran kita, yaitu hal-hal yang ada dalam pikiran kita atau hal-hal yang ingin kita capai atau peroleh. 

Dalam bahasa aslinya kata pikiran dalam Amsal 19:21 bisa juga diterjemahkan sebagi hati. Itu sebabnya dalam alkitab versi King James kita membaca, “Ada banyak rencana di dalam hati manusia.” Hati dianggap sebagai pusat kehidupan kita. Rencana kita adalah apa yang menjadi pusat kehidupan kita. Ini adalah hal-hal yang kita sangat peduli, atau memotivasi kita untuk hidup. 

Dalam Perumpamaan Orang Kaya yang Bodoh, sebuah perumpamaan yang menggambarkan dosa ketamakan, kita melihat orang kaya yang bodoh membuat rencana-rencana yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk menyenangkan dirinya saja (Lukas 12:18-19). Orang kaya yang bodoh membuat rencana yang egois dan serakah. Tetapi Tuhan berkata dalam Amsal 19:21, “Banyak rencana yang ada di benak manusia, tetapi kehendak TUHANlah yang terlaksana.” Oleh karena itu, sekali lagi, kecuali rencana kita merupakan bagian dari rencana kekal Allah, maka rencana itu tidak akan berhasil.

.Apa pun rencana kita tahun ini, serahkan semua pada Tuhan. Mari kita dengan rendah hati mengakui bahwa Dia mengendalikan segala sesuatu. Seseorang penulis mencatat, “Livingstone berencana pergi ke Tiongkok, namun Tuhan menuntunnya ke Afrika, untuk menjadi misionaris-negarawan, jenderal, dan penjelajah. Alexander Mackay bersiap untuk bekerja di Madagaskar, namun diarahkan ke Uganda, untuk membantu pendirian salah satu misi paling luar biasa di dunia. Carey mengusulkan untuk pergi ke Laut Selatan, namun dibimbing secara illahi ke India, untuk memberikan Alkitab dalam bahasa ibu mereka kepada jutaan orang di India.” Mungkin anda punya rencana yang sangat besar dalam hidup anda, tetapi Tuhan bisa menuntun anda untuk melakukan hal besar lainnya untuk kemuliaan nama-Nya.

Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk tunduk pada kehendak  dan kedaulatan-Nya yang kekal, bijaksana, dan sempurna. Ingat, tempat terbaik untuk kita berada adalah dalam kehendak Tuhan. Jika kita melakukan kehendak Tuhan, di mana pun kita berada, kita akan berada di tempat yang terbaik. Yang pasti adalah, “kehendak Tuhan tidak akan pernah membawa kita ke tempat di mana kasih karunia Tuhan tidak dapat menjaga kita.” Selamat berencana untuk tahun yang baru. 

Ingatlah sekali lagi apapun yang kita rencanakan, semua itu bisa terjadi atau tidak pernah sama sekali, semua Tuhan yang menetapkan. Jagadeesh Kumar berkata, “Terkadang hal-hal tidak terjadi dalam hidup kita seperti yang  kita rencanakan tetapi terkadang hal-hal yang terjadi dalam hidup kita bahkan tidak tidak direncanakan, tetapi keduanya terjadi sebagai rencana Tuhan.”  Selamat memasuki tahun baru 2024. Tuhan memberkati! (SHJ).

Leave a Reply