BUKAN LELAKI BIASA

BUKAN LELAKI BIASA

Saudaraku, tidak ada yang lebih menakjubkan selain belas kasihan Allah kepada mereka yang dalam kesukaran.  Mata Allah yang tajam mampu menembus yang mungkin tak sempat dilihat oleh mata manusia dan menolong mereka dengan sempurna.  Mari renungkan Lukas 7:11-16.

Seorang ibu sedang dalam kedukaan yang mendalam.  Ibu itu seorang janda dan anak satu-satunya meninggal.  Anak itu laki-laki, satu-satunya, tumpuan harapannya.  Di masyarakat yang menghargai garis keturunan lelaki dan menjadikan lelaki menjadi superior, maka kesedihan ibu ini beralasan.  Lelaki telah menjadi pusat kehidupan dalam keluarga maka kehilangan lelaki membuat seorang perempuan seperti kehilangan perlindungan.  Masa depan ibu janda itu terasa suram karena tak ada lagi lelaki yang diandalkannya.  

Ada banyak lelaki ikut bersedih dengan kondisinya.  Mereka mengantar si janda dan mengusung mayat anaknya menuju ke gerbang kota untuk dikuburkan di luar temboknya.  Lelaki-lelaki lain itu tidak bisa diandalkannya karena mereka punya keluarganya sendiri-sendiri.  Namun janda itu tidak menyangka kalau ia bertemu dengan sosok Lelaki yang akan bisa menolongnya.   

Lelaki itu tidak dikenalnya namun Ia memandang langsung kepadanya dan tiba-tiba menghampirinya lalu menghiburnya dengan kata-kata yang menguatkan.  Kata-kata Sang Lelaki bagaikan ucapan suami dan anaknya kala mereka masih ada dan melihatnya bersedih.  Suami dan anaknya tidak hanya menghibur dengan kata-kata namun memberikan solusi yang dibutuhkannya. Lelaki itu benar-benar memberi solusi yang luar biasa yaitu kehidupan untuk anaknya yang sudah meninggal.  

Ibu itu memang tidak sempat mengenal-Nya dan tidak tahu mengapa Dia datang ke kotanya dengan membawa rombongan.  Namun Lelaki itu menjawab masalahnya dengan tuntas.  Ia bukan lelaki biasa.  Ibu yang sudah janda itu mengalami pemulihan yang holistis: Ia mendapatkan anaknya kembali dan ia mendapatkan hidupnya kembali.

Tuhan memang luar biasa karena dalam kesibukan-Nya mengurus seluruh isi semesta, Ia tetap tajam merasakan kesedihan mereka yang susah.  Bukan saja merasakan namun memberikan penguatan dan penghiburan serta bergerak menolong.  Mungkin tidak sempat manusia itu berteriak minta tolong karena tertekan dengan situasi, namun Tuhan mampu memberi solusi yang tepat.  Mereka yang hancur selalu menjadi prioritas-Nya dan ada di hati-Nya, seperti kata Mazmur 34:18, “TUHAN itu dekat kepada orang yang patah hati dan menyelamatkan mereka yang remuk jiwanya.”  

Oleh karena itu bersyukurlah karena saat tidak ada  seorang pun yang bisa diandalkan, Allah hadir untuk menjadi andalan sejati dan ketika Ia bergerak maka solusi yang Dia lakukan adalah yang terbaik karena hati yang patah dan remuk, tidak akan dipandang hina oleh-Nya (Mazmur 51:17).  Mari datang pada Allah saja dan terimalah pertolongan-Nya yang sempurna.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Renungan Lainnya