MERESPONS FIRMAN

MERESPONS FIRMAN

Saudaraku, tidak banyak orang suka mendengarkan nasihat apalagi kalau nasihat itu pedas menyengat.  Namun ternyata orang-orang Yahudi saat itu merindukan dan kehadiran si pengkritik yang bernama Yohanes, putra Imam Zakharia.  Mari kita merenungkan Lukas 3:1-19.

Lukas memberikan gambaran detail tentang figur Yohanes yang saat itu sempat membuat heboh wilayah Yudea (Lukas 3:1-2).  Yohanes sempat dianggap sebagai Mesias karena ajaran yang dibawanya. Mereka menyambut positif dan banyak diantara mereka yang dibaptis untuk menjadi pengikut Yohanes dan Raja Herodes mengakui keberadaannya. Lukas menuliskan  dua tanggapan terhadap teguran Yohanes :

  1. Keterbukaan dan dialog

Mengejutkan karena ternyata para pemungut cukai  ada diantara mereka yang tertarik dengan ajaran Yohanes. Pemungut cukai merupakan lapisan masyarakat yang mengalami diskriminasi karena pekerjaan mereka. Namun mereka membuka diri untuk menerima kebenaran yang diajarkan oleh Yohanes.  Namun mereka memiliki kerendahan hati untuk membuka diri dan haus menemukan kebenaran melalui nasihat Yohanes.  Mereka merindukan kebenaran dan ingin melakukannya dalam tugas mereka sehari-hari.

  • Menolak  dan bertindak defensif

Teguran Yohanes tidak mengenal kasta dan Raja Herodes kena tegur juga ketika ia melakukan kesalahan (Lukas 3:19).   Herodes menjebloskan Yohanes dalam penjara karena teguran tersebut.  Kesombongan Herodes dengan menolak nasihat dan teguran Yohanes membuatnya bertindak membungkam kebenaran, walau sebenarnya Herodes menghormati Yohanes (Markus 6:20).

Sama-sama menjadi pendosa, respons para pemungut cukai dan Herodes jauh berbeda dengan teguran Yohanes.  Sikap rendah hati membuka pemikiran pemungut cukai untuk hidup lebih baik walau pekerjaan mereka dipandang remeh oleh masyarakat.  Mereka berupaya untuk berubah dengan meminimalisir egosentris mereka dengan menagih sesuai yang ditentukan (Matius 3:12).  Sikap berbeda ditunjukkan Herodes dengan menunjukkan egonya melalui kekuasaan yang dimilikinya untuk membungkam Yohanes. 

Firman Tuhan akan memberikan pengaruh kalau siapa pun yang mendengarnya memiliki kerendahan hati untuk mau berpikir terbuka dan belajar untuk melakukannya dalam kehidupannya.  Selama ego masih menjadi raja dalam diri manusia, ia akan sulit untuk menjadi pelaku bahkan ia akan menolak Firman. 

Menjadi Kristen bukan hanya menerima Kristus dalam hati namun juga kemauan untuk menyingkiran ego dan menjadikan Dia sebagai Raja yang memerintah dan mempengaruhi hidupnya sehingga ia hidup sesuai dengan Firman sebagaimana pemazmur mengatakan,   “Fiman-Mu yang tersingkap memberi terang, memberi pengertian kepada mereka yang tidak berpengalaman” (Mazmur 119:130). 

Mari belajar menanggapi Firman Tuhan dengan hati terbuka dan memprosesnya sehingga kekuatan Firman sanggup mengubah kehidupan.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Renungan Lainnya