The Hero’s Helper

The Hero’s Helper

PAHLAWAN TAK DIKENAL. Sahabat, pemerintah telah menetapkan sederetan nama sebagai pahlwan “formal”. Nama mereka menjadi nama jalan atau nama bandar udara atau nama tempat yang penting lainnya. Sebenarnya kita harus menyadari bahwa disamping mereka,    masih ada lebih banyak lagi pahlawan-pahlawan lain yang tidak dikenal.

Sayang, nama-nama pahlawan itu tidak diketahui sehingga  mereka disebut sebagai para pahlawan yang tidak dikenal. Disamping para pemimpin atau orang-orang yang jasanya dikenal, sesungguhnya lebih banyak lagi massa rakyat yang berkat dukungan mereka para pemimpin atau tokoh itu dapat berperan.

Pahlawan tak dikenal adalah rakyat atau masyarakat biasa yang dengan diam-diam turut mendukung para pahlawan. Mereka juga banyak berkorban ketika musuh menggeledah desa atau membumi hanguskan sebuah kota atau kawasan serta membinasakan para penghuninya.

Nama-nama mereka tidak sempat diabadikan, tetapi jerih payah dan pengorbanan mereka tidak dapat dilupakan begitu saja. Menyadari pengorbanan rakyat kecil dalam proses perjuangan atau proses pembangunan, dialam kemerdekaan ini sudah sepatutnya kita mengingat jerih juang dan pengorbanan mereka.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 2 Samuel dengan topik: “The Hero’s Helper (Penolong Sang Pahlawan)”. Bacaan Sabda diambil dari 2 Samuel 23:8-39 dengan penekanan pada ayat 16. Sahabat, kenalkah  dengan Benaya bin Yoyada? Elhanan bin Dodo? Elifelet anak Ahasbai orang Maakha? Eliam anak Ahitofel orang Gilo? Siapakah mereka?

Pernahkah Sahabat membaca nama mereka di dalam Alkitab? Sebaliknya, Sahabat pasti segera mengenal nama Daud, Sang Raja Israel, yang gagah perkasa dengan segudang prestasinya.

Sahabat, dalam bacaan  kita pada hari ini, kita berjumpa dengan nama-nama yang terdengar asing. Mereka adalah para pemimpin pasukan Daud, para pahlawan yang turut berperang berdampingan bersama dengan Daud. Mereka dengan gagah berani bertempur mempertaruhkan nyawa mereka demi Daud.

Alkitab mencatat nama-nama mereka untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa tidak ada seorang pun, bisa meraih kesuksesan dengan mengandalkan diri sendiri saja. Sedikit atau banyak; disadari atau tidak, orang-orang di sekitar kita punya peran penting dalam keberhasilan kita. Masing-masing mempunyai fungsi dan sumbangsih yang unik dalam kesuksesan Daud. Sebaliknya, Daud juga menjadi instrumen di tangan Allah dalam memimpin dan menginspirasi mereka untuk berjuang bersama.

Daud melihat campur tangan Tuhan di dalam perjuangan rekan- rekannya, sehingga dalam kemenangannya Daud mengembalikan semua rasa syukur dan kemuliaan kepada TUHAN Allah (Ayat 16). Dialah yang menentukan fungsi dan perannya masing-masing. Semuanya berkelindan (erat menjadi satu) indah di dalam tenunan alur kehidupan, sesuai yang direncanakan oleh TUHAN Allah Sang Pencipta.

Sahabat, ketika kita dapat melihat hal yang sama pada orang-orang di sekitar kita, tentu hati kita akan dipenuhi oleh rasa syukur kepada Tuhan. Namun, apakah orang-orang di sekitar juga bersyukur pada Tuhan atas kehadiran kita dalam kehidupan mereka? Sesungguhnya kehadiran mereka adalah perwujudan dari penyertaan Tuhan dalam hidup kita, demikian juga sebaliknya, kehadiran kita haruslah menjadi wujud penyertaan dan pertolongan Tuhan dalam hidup mereka. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apakah kehadiran kita sudah menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Semoga kita dimampukan oleh Tuhan  untuk dapat melihat  kehadiran dan pertolongan Tuhan melalui teman-teman seperjuangan yang hadir dalam hidup kita. (pg). 

Renungan Lainnya