TERPESONA DENGAN YANG SEMENTARA

TERPESONA DENGAN YANG SEMENTARA

Saudaraku, pepatah Jawa mengatakan: Ojo kagetan, ojo gumunan, ojo dumeh (jangan mudah terpesona, jangan mudah kagum dan jangan sombong).  Ketiga hal tersebut mengingatkan manusia untuk selalu sadar diri dan rendah hati.  Ternyata Yesus pernah secara tidak langsung mengungkapkan hal yang sama.  Mari kita merenungkan Markus 13:1-3.

Kemegahan Bait Suci Herodes tidak diragukan.  Bangunan itu mulai dibangun tahun 20-19 SM dan menjadi mega proyek Herodes saat itu.  Pada zaman Yesus bangunan itu belum selesai, padahal sudah lebih dari satu dasawarsa sejak awal pembangunannya. Semua orang mengagumi Bait Suci itu.  Semua yang melihatnya pasti terpesona.  Bait Suci Herodes memang canggih dan hebat. 

Bayangkan saja, bangunan itu berdiri bukan di lahan yang datar melainkan di atas tembok buatan raksasa yang yang menutupi area puncak Sion. Wow.  Sejarahwan Yosefus mengatakan bahwa beberapa batu memiliki Panjang 12 meter, tinggi lebih dari 3,5 meter dan lebarnya hampir 5,5 meter.  Batu-batu inilah yang membuat murid-murid Yesus gumun, terpesona.   

Bahan penyangga bangunan itu memang luar biasa penampakannya, ditambah dengan kemegahan yang dinampakkan oleh beberapa bagian bangunan yang sudah jadi.  Wajar bila para murid terpesona dan mengagumi habis-habisan.  Mungkin Yesus juga memiliki pendapat yang sama dengan para murid.  Memang bangunan itu hebat.

Namun Yesus tahu benar bahwa apa yang dilihat-Nya bersama para murid saat itu hanyalah sementara.  Tidak ada yang abadi.  Yesus dengan luar biasa justru memakai bangunan megah itu untuk menjelaskan mega proyek Allah yang akan menghancurkannya hingga bahkan satu batupun tidak akan bertumpuk dengan yang lain.  Hancur total.  Yesus bukan skeptis ataupun iri hati kepada Herodes.  Yesus justru mengingatkan para murid untuk selalu sadar dan tetap berjaga-jaga karena semua hanya sementara (Markus 13:37). 

Yesus berhasil mengimbangi kekaguman para murid dan membawa mereka kembali dalam situasi yang lebih netral untuk melihat sebuah kenyataan dan mengajak para murid sedikit ‘mengintip’ situasi zaman akhir yang akan membuat mereka sadar bahwa mereka harus siap dengan segala perubahan yang akan terjadi.

Manusia memang diberi kemampuan lebih oleh Tuhan untuk bisa menghasilkan hal-hal yang mempermudah dan melancarkan kehidupannya.  Misalnya saja kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang saat ini sedang dikembangkan maksimal.  Manusia terpesona dengan kemampuan AI untuk menjawab semua permasalahan dan mulai bergantung kepadanya. 

Namun manusia harus sadar bahwa semua akan segera berubah karena apa yang ada di dunia hanya sementara.  Manusia harus terus waspada dan menjaga hubungannya dengan Allah, yang membuatnya terus menyadari kefanaan sehingga belajar bergantung kepada kekekalan Allah. Dengan kesadaran itu, manusia belajar meminimalisir kesombongannya dan hidup dalam takut akan Tuhan. 

Sebagaimana Pengamsal mengatakan: “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan.  Itulah yang akan memulihkan tubuhmu dan menyembuhkan tulang-tulangmu” (Amsal 3:7-8).  Mari belajar untuk selalu waspada dan tidak lekas terpesona dengan apa pun yang dikagumi manusia sehingga ketergantungan kepada kasih karunia Tuhan tetap terjaga. Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Renungan Lainnya