+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

God Behind The Story

God Behind The Story

KEBETULAN. Kata kebetulan adalah kata yang terkadang kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kebetulan sendiri menunjuk pada sesuatu yang tiba-tiba terjadi tanpa ada rencana di dalamnya. Namun, sebenarnya tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Alkitab tidak pernah mencatat peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Bahkan hidup kita sebenarnya sudah ditata oleh Tuhan dan masuk dalam rencana-Nya.

Tidak ada yang kebetulan di dalam hidup ini, karena Allah berdaulat atas kehidupan manusia. Jika sesuatu terjadi, diluar keputusan dan pilihan kita, hal itu menunjukkan ada rencana dan tangan Tuhan di atasnya (Roma 8 : 28).  

Kebetulan adalah realitas yang terjadi dan disadari, namun tidak disadari kedatanganya. Kebetulan bisa jadi bermakna dan tidak bermakna tergantung situasi apa yang terjadi pada individu. Kebetulan yang sejalan dengan harapan akan menumbuhkan energi positif bagi individu yang mengalaminya. Namun, apabila kebetulan itu tak sejalan bahkan bertentangan dengan harapan akan menjadi konflik bagi individu yang mengalami bahkan orang lain pun bisa terkena imbas dari energi negatif yang dihasilkan oleh individu tersebut.

Karena kebetulan sebagai realitas yang tidak direncanakan, maka cukup banyak orang yang meyakini bahwasanya kebetulan merupakan jalan hidup yang telah digariskan oleh Tuhan dan akhirnya menentukan kehidupan selanjutnya.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 1 Samuel dengan topik: “God Behind the Story (Tuhan Dibalik Kisah)”. Bacaan Sabda diambil dari 1 Samuel 9:1-10:16 dengan penekanan pada 1 Samuel 9:15-16. Sahabat,  hidup itu misteri, tidak mudah ditebak. Namun satu hal yang pasti, Allah berkuasa memerintah dan menata segala sesuatu. Sesungguhnya tidak ada kebetulan dalam hidup ini karena Allah bekerja dalam segala sesuatu.

Kisah Saul yang diurapi oleh Samuel memberitahukan bahwa hidup ini tidak kebetulan. Kisah, ayah Saul, kehilangan keledai-keledai betinanya. Ia kemudian menyuruh Saul mengajak seorang bujangnya untuk mencari keledai-keledai tersebut. Di tengah jalan, Si Bujang mempunyai ide untuk menanyakan kehilangan mereka itu kepada Samuel. Akhirnya, mereka bertemu dengan Samuel, lalu Samuel mengurapi Saul menjadi raja.

Sahabat, sebelum mengurapi Saul, Samuel menceritakan petunjuk Allah tentang siapa yang harus ia urapi. 1 Samuel 9:15-18 jelas menunjukkan bahwa peristiwa kehilangan keledai dan kisah perintah kepada Saul untuk mencari keledainya bukanlah hal yang kebetulan. Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk menggenapi rencana-Nya, dan rencana Allah pasti mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya.

Memang, kadang rencana Allah dapat tampak seolah kebetulan. Untuk menyadari dan mengetahui semua itu, dibutuhkan relasi yang dekat dengan-Nya dan kepekaan. Samuel selalu hidup dekat dengan Allah. Ia mempunyai kepekaan dan hikmat dalam mendengarkan suara-Nya. Sedari muda, Samuel sudah melatih telinganya untuk peka terhadap firman Allah. Allah senantiasa memberi petunjuk kepadanya.

Sahabat, di tengah zaman yang penuh hiruk pikuk dan tantangan ini, kita diajak untuk peka terhadap apa yang terjadi. Allah ingin kita senantiasa berdialog dengan-Nya dan merenungkan: “Apa kehendak Allah atas segala peristiwa yang sedang  kita hadapi.” Satu hal yang pasti, dalam segala keadaan, Allah hendak mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi-Nya. Ia ingin menyatakan kasih-Nya bagi kita semua, baik melalui peristiwa yang baik maupun yang tampaknya menyakitkan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari 1 Samuel 9:15-16?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan mengatur jalan hidup kita! Di balik perjumpaan kita dengan sesama, Ia sedang berkarya untuk mengubah hidup kita. (pg).

Leave a Reply