NYANYIAN. Sahabat, nyanyian adalah sesuatu yang biasa kita jumpai dalam keseharian. Pada umumnya, musik dan liriknya menggambarkan isi hati sang penggubah lagu. Selalu ada maksud yang ingin disampaikan melalui lagu tersebut. Demikian juga dengan nyanyian kepada Tuhan; orang-orang yang mengasihi-Nya memiliki tujuan memuliakan-Nya. Nyanyian rohani atau puji-pujian dapat menjadi sebuah ungkapan syukur dan pernyataan iman kita kepada Tuhan.
Nyanyian juga merupakan bagian penting dalam kehidupan rohani kita. Nyanyian kepada Tuhan mampu menolong kita mengarahkan perhatian kepada-Nya. Nyanyian dapat menolong kita untuk mengungkapkan rasa syukur ketika mengalami pertolongan Tuhan. Lewat nyanyian, kita bisa mengeluarkan perasaan tertekan dan kesedihan kita kepada Tuhan. Dengan memuji Tuhan, kita bisa menghadapi kekhawatiran dan merasakan damai sejahtera.
Apa pun yang sedang kita alami dalam hidup ini, baik sukacita maupun tekanan berat, memuji Tuhan akan menolong kita untuk membangkitkan pola pikir dan sikap hidup yang lebih positif.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Hakim-Hakim dengan judul: “Singing Victory Everyday (Nyanyikanlah Kemenangan Setiap Hari)”. Bacaan Sabda diambil dari Hakim-Hakim 5:1-31. Sahabat, nyanyian merupakan bagian yang sangat dihargai dalam budaya Israel dari dahulu hingga sekarang. Hal tersebut terlihat dari gubahan nyanyian Debora dalam bacaan kita pada hari ini. Nyanyian Debora tersebut dicipta sesudah kemenangan Israel atas Kanaan. Bagian tersebut merupakan pujian yang menceritakan tentang kemenangan Israel yang dicatat pada pasal 4.
Nyanyian tersebut merupakan pernyataan bahwa Tuhan itu Mahabesar dan Mahakuasa sehingga layak dipuji, dimuliakan, dan ditinggikan. Nyanyian itu merupakan pengakuan bahwa hanya perbuatan tangan-Nyalah yang memampukan Israel mengalahkan musuh. Nyanyian itu sekaligus menjadi pengingat bagi Israel. Ketika mengasihi Tuhan dan bergantung kepada-Nya, mereka pasti akan mengalahkan musuh yang mengancam (Ayat 31).
Sahabat, bagi orang percaya, nyanyian kemenangan dan sukacitalah yang harus keluar dari mulut di segala keadaan, bukan nyanyian cengeng tanda frustasi, kecewa dan gagal. Biarlah setiap nyanyian dan pujian kita selalu menjadi tanda kemenangan atas setiap pergumulan hidup kita, tanda kita mengimani janji-janji Tuhan.
Dalam bacaan kita, Debora sedang menyanyikan nyanyian kemenangan bagi bangsa Israel, nyanyian yang bermuatan iman yang membuat musuh gemetar dan lari tunggang langgang; nyanyian pengagungan yang menyenangkan hati Tuhan, yang menggerakkan tangan-Nya untuk bertindak: “Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang, karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN! … Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.” (Ayat 2 dan 31).
Hal itu menunjukkan bahwa Debora sangat percaya akan kuasa Tuhan! Ia berkeyakinan jika Tuhan ada di pihak bangsa Israel, siapa yang dapat melawannya? Bangsa manakah yang dapat menahan dan menghentikan keperkasaan Tuhan?
Sahabat, nyanyian kemenangan seperti itulah yang dapat menghasilkan mukjizat, sebab Tuhan bersemayam di atas puji-pujian umat-Nya (Mazmur 22:4). Bila Tuhan sendiri yang bertakhta di atas pujian yang kita naikkan, maka sesuatu yang dahsyat pasti terjadi: Kemenangan, pemulihan, kesembuhan dan berkat-berkat-Nya dinyatakan atas kita. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 15-17?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: “… Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu.” (Mazmur 44:8). (pg).