KESEMPATAN KEDUA. Saat menjalani kehidupan, terkadang secara tidak sengaja kita berbuat kesalahan, baik dalam dunia pekerjaan, sekolah, maupun hubungan sosial. Dengan adanya kesempatan kedua, kita bisa memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan, dan menjadikannya lebih baik. Kesempatan kedua merujuk pada adanya kesempatan atau momen yang bisa membuat kita memiliki hidup yang lebih baik atau memperbaiki kesalahan di masa lalu.
Pengalaman hidup kita bercerita bahwa pesinggungan kita dengan kesempatan biasanya berkaitan dengan urusan-urusan “besar” mengenai percintaan, karier, rumah tangga, dan kesehatan.
Teman saya bercerita bahwa dia diagnosis oleh dokter mengidap penyakit berbahaya yang mematikan, diberitahu bahwa kesempatan untuk sembuh “fifty-fifty”, lalu dia berdoa sepenuh hati kepada Tuhan, minta diberi kesembuhan, sambil berjanji: Jika diberi kesempatan kedua, dia akan lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan mengabdikan segenap sisa hidup hanya untuk melayani Tuhan dan sesama..
Tuhan menganugerahkan kesembuhan kepadanya..Dia terselamatkan dari penyakit. Saat itulah, dia merasa telah diberi kesempatan kedua. Dibukakan pintu baru, untuk menjalani hari-hari yang baru. Dia sangat bersyukur, lebih rajin beribadah, lebih tulus memberkati sesama yang membutuhkan, mendukung program-program gerejanya, menjauhi berbagai gaya dan pola hidup yang dulu dia akrabi dan berkontribusi terhadap datangnya penyakit yang nyaris merengut nyawanya.
Ketika kesempatan itu datang, kita harus memanfaatkannya dengan baik, karena tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan kedua.
Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yunus dengan topik: “GOD gave a SECOND CHANCE (TUHAN memberi KESEMPATAN KEDUA)”. Bacaan Sabda diambil dari Yunus 3:1-10. Sahabat, kegagalan atau kesalahan masa lalu dapat saja menghambat kita untuk maju dan berkarya. Kadang perasaan tidak layak yang menghantui, menghalangi kita untuk merespons panggilan Tuhan.
Berbeda dengan Yunus, kesalahan dan kegagalannya dalam mengerjakan panggilan pertama Tuhan tidak menghambat langkah kakinya untuk kembali merespons panggilan-Nya yang kedua (Ayat 1). Ini merupakan kesempatan kedua yang Tuhan berikan. Kesempatan berharga untuk berpartisipasi kembali dalam pekerjaan Allah. Kali ini Yunus pergi ke Niniwe sesuai dengan firman Allah (Ayat 2-3).
Sahabat, kepada kota Niniwe yang jumlah penduduknya lebih dari 120.000 orang, Yunus memberitakan penghukuman Tuhan (Ayat 4). Walaupun dengan berat hati, Yunus tetap melaksanakan tugasnya. Hasilnya, raja dan segenap penduduk Niniwe, tidak terkecuali hewan ternak, merespons seruan ini dengan bertobat sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Mereka berkabung dan berpuasa, serta harus berbalik dari tingkah laku yang jahat (Ayat 5-9).
Oleh karena pertobatan Niniwe, Allah tidak jadi mendatangkan malapetaka kepada mereka.
Penduduk Niniwe bukan hanya mendengarkan firman Allah yang disampaikan oleh sang nabi saja, melainkan meresponsnya dengan ketaatan dalam pertobatan mereka (Ayat 10). Meskipun tidak menyukai, sang Nabi menjalankan panggilan-Nya dalam ketaatan penuh kepada kehendak Allah.
Sahabat, mungkin dalam kehidupan yang kita jalani, kita pernah merasa tidak layak untuk melayani Tuhan karena kesalahan maupun kegagalan pada masa lalu. Namun, kita perlu memahami satu hal, tidak ada seorang pun yang layak untuk melayani Tuhan. Hanya oleh perkenanan yang dianugerahkan-Nya, kita layak melayani Dia.
Tuhan tetap meminta kita untuk menjadi pemberita firman yang bersuara bagi zaman ini, jangan pernah abaikan kesempatan yang diberikan kepada kita. Biarlah bangsa-bangsa boleh mendengarkan berita keselamatan dari Allah dan berbalik kepada-Nya melalui hamba-hamba-Nya yang setia! Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil renunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami tentang Kesempatan Kedua?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tidak semua orang beroleh kesempatan dan kepercayaan! Biarlah pengalaman hidup Yunus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita. (pg).