Lively River Water

Lively River Water

BERDAMPAK. Sesungguhnya setiap orang memiliki potensi memengaruhi orang lain di sekitarnya.  Pengaruh tersebut bisa positif maupun negatif.  Orang yang membawa pengaruh positif kita sebut motivator atau inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain.  Sementara orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut provokator:  ia memrovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif.

Demikian  dalam kehidupan orang percaya.  Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak bagi dunia.  Dampak  yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif.  Dengan kata lain kita harus bisa memengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan menjadi berkat bagi mereka.  Supaya kita dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar dan lingkungan, kita harus memiliki karakter yang baik.  

Lalu apa itu karakter?  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),  karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang.  Karakter menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya. Apa yang Tuhan katakan tentang kita.  

Tentang Daud Tuhan berkata,  “Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.”  (Kisah Para Rasul  13:22).  Orang Kristen yang berkarakter berarti orang yang tetap menjaga kualitas hidupnya dengan baik sekalipun tidak ada orang yang melihatnya, karena ia tahu Tuhan melihat setiap perbuatannya.

Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Lively River Water (Air Sungai yang Menghidupkan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 47:1-12. Sahabat, Allah yang Mahakudus bukan saja memulihkan kehidupan religius-sosial umat-Nya, tetapi juga mendatangkan pemulihan bagi Tanah Perjanjian. Pemulihan itu dilambangkan dengan sungai, yang bermata air di Bait Suci dan bermuara di Laut Asin (Laut Mati). Sungai itu, yang keluar sebagai percikan kecil, dalam jarak kurang lebih 2 km (1000 hasta = sekitar 500 meter) telah menjadi sungai besar (Ayat 3-4). Bahwa ini terjadi dalam jarak tersebut, tanpa sungai itu mendapat pasokan air dari anak-anak sungai, adalah suatu keajaiban.

Sungai itu mengalir ke Timur, turun ke Araba-Yordan (Ayat 8), yakni daerah di ujung Selatan Lembah Yordan. Di sini terjadi keajaiban berikutnya. Agar air dapat mengalir dari Yerusalem ke Lembah Yordan, air itu harus mengalir turun ke Lembah Kidron, lalu naik ke Bukit Zaitun, kemudian melintasi beberapa lembah dan gunung. Air yang mengalir akan bermuara di Laut Asin dan seketika seluruh air di Laut Asin menjadi tawar (Ayat 8). Peristiwa ini dimungkinkan terjadi karena kemahakuasaan Allah.

Sahabat, di samping itu, setiap daerah yang dilewati oleh sungai tersebut menjadi subur dan mendatangkan kehidupan (Ayat 9). Pengulangan ini menyatakan bahwa lawatan Allah bukan hanya memulihkan umat-Nya, tetapi juga tanah yang akan didiami oleh mereka. Pemulihan Allah sifatnya menyeluruh, yakni: Tempat kematian (Laut Mati) berubah menjadi tempat kehidupan yang berkelimpahan (Ayatb10), berbagai macam pohon menghasilkan buah berlimpah, bahkan daunnya pun berguna untuk dijadikan obat-obatan. Kelimpahan itu terjadi karena air yang mengaliri tanah tersebut berasal dari tempat kudus Allah (Ayat 12). Kejadian itu membuktikan bahwa Allah adalah sumber kehidupan (bdk. Yohanes 7:38).

Kunci dari semua mukjizat yang terjadi terletak pada kekudusan Allah. Saat Allah hadir di suatu tempat, maka secara otomatis wilayah itu akan bebas dari pelbagai kenajisan. Kehadiran Allah membawa dampak positif bagi sekitarnya.

Sahabat, inilah yang sedang Tuhan cari:  Kehadiran orang percaya yang berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Orang percaya yang memiliki karakter baik, yang tampak nyata dalam setiap perkataan dan perbuatan, karena keberadaan orang percaya di tengah dunia ini adalah sebagai surat Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang,  “… kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”  (2 Korintus 3:3). Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari Yohanes 7:38?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Mari kita bawa air kehidupan Allah kepada mereka yang sedang membutuhkan penyembuhan dan pemulihan. (pg).

Renungan Lainnya