A New Heart

A New Heart

MANUSIA BARU. Istilah manusia Baru merupakan  predikat yang diberikan oleh rasul Paulus  kepada jemaat di Efesus dan juga kepada setiap pengikut- pengikut Kristus di mana pun mereka berada (Efesus 4:17-32). Pengikut Kristus adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam hidupnya.

Sebagai manusia baru, rasul Paulus mengingatkan kepada kita semua bahwa hidup kita berbeda dengan orang-orang yang  belum mengenal Kristus, di mana hidupnya dipenuhi dengan pikiran yang sia-sia dan hidup jauh dari persekutuan dengan Allah. Hidup dalam kecemaran, hawa nafsu, kedegilan hati dan keserakahan sehingga perasaan mereka menjadi tumpul untuk mendengar suara Tuhan.

Manusia baru merupakan manusia yang diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan, dan senantiasa diperbaharui di dalam roh dan pikiran serta menanggalkan manusia lamanya. Sebagai seorang manusia baru,  dia akan mau mendengar dan menerima pengajaran yang nyata di dalam Yesus.

Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “A New Heart (Hati yang Baru)” Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 36:25-28 dengan penekanan pada ayat 26. Sahabat, kepada jemaat di Korintus  rasul Paulus  menyatakan bahwa siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17). 

Proses  kelahiran baru  di dalam diri orang percaya  dikerjakan oleh Roh Kudus  (Titus 3:5).  Karena kita adalah  ciptaan baru  di dalam Kristus maka kita harus menjalani hidup sebagai manusia yang benar-benar baru dengan meninggalkan kehidupan lama kita.  Tuhan berfirman melalui nabi Yehezkiel,  “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu …”  (Ayat 26).  

Sahabat, memiliki hati yang baru dan roh yang baru adalah tanda bahwa seseorang sudah mengalami kelahiran baru dan hidup dalam pertobatan.  Kita memerlukan hati dan roh yang baru agar hidup kita semakin berkenan kepada Tuhan.

Lalu apa yang dimaksudkan dengan hati yang baru?  Hati yang baru adalah hati yang tidak lagi keras atau hati yang lembut.  Kalau dulu sebelum bertobat hati orang begitu keras dan sulit sekali menerima teguran, setelah mengalami jamahan Roh Kudus hatinya diubahkan menjadi lembut,   “Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; …”  (Yehezkiel 11:19-20). 

Sedangkan hati yang lembut adalah hati yang mau belajar, diajar, ditegur dan dibentuk,  “Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.”  (Amsal 15:31-32).

Hati yang baru adalah hati yang mau taat melakukan kehendak Tuhan, tidak kompromi terhadap dosa.  Ketaatan adalah syarat mutlak memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan.  Tanpa ketaatan pengiringan kita akan Tuhan sia-sia.  Hati yang baru adalah hati yang senantiasa tertuju kepada Tuhan dan rindu menyenangkan hati-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa saja yang menjadi ciri-ciri manusia baru? (Efesus 4:25-32)

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sudahkah kita benar-benar meninggalkan manusia lama dan menjalani hidup sebagai manusia baru? (pg).

Renungan Lainnya