Jangan Beri Tempat Pada Egoisme
PENGANTAR. Seri pembelajaran Kisah Para Rasul 2, mari kita fokus pada Kisah 2:41-47. Kita akan mempelajari persekutuan gereja mula-mula. Pola persekutuan yang memerhatikan sesamanya secara langsung. Berbeda dengan era kini, era informasi, era digital, era HP; orang cenderung individualis, mementingkan diri sendiri. Terlebih dengan munculnya teknologi yang membuat orang sibuk dengan dirinya sendiri.
Mari kita kupas sedikit lebih dalam ajaran Kristus berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41-47 dan aplikasinya dalam bergereja di era digital. Pola persekutuan yang memerhatikan sesamanya. Ada sisi positif dari teknologi yakni mempercepat penyebaran informasi.
Mari kita temukan kembali semangat persekutuan yang mengutamakan kepentingan orang lain. Pendekatan yang digunakan adalah kontektualisasi teks yang kita pelajari bersesuaian dengan kekinian. Dalam hal pendekatan tersebut Kisah 2:41-47 ada empat hal yang dapat dipraktikkan yakni, (1) Menerima seorang dengan sukacita, (2) Kebiasaan belajar bersama, (3) Memperkuat persekutuan, dan (4) Membangun kebersamaan melalui makan bersama.
PELUANG EMAS BAGI GEREJA MASA KINI. Gereja, dewasa ini menghadapi banyak tantangan dengan hadirnya teknologi yang semakin melaju. Menurut analisis SWOT, ada tantangan tetapi juga ada peluang. Fokus, membangun jejaring kepada orang atau lembaga melalui media sosial seperti facebook, whatsApp, instagram, dan medsos lain sebagai sarana jemaat berakar, bertumbuh dan berbuah dengan jiwa-jiwa baru bagi Kristus.
Di sisi lain, ada tantangan baru lainnya yakni tidak semua orang memanfaatkan teknologi ini sebagai alat komunikasi untuk membangun silahturahmi kepada orang lain. Medsos hanya dipakai sekadar mengupdate status, menfitnah satu dengan lainnya bahkan menyebarkan berita-berita hoax. Hal tersebut dibenarkan oleh bapak Jokowi Presiden kita bahwa medsos menjadi sarana perbuatan negatif.
Penggunaan teknologi digital sangat baik untuk jejaring berbasis teknologi karena dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan kasih Kristus hingga dapat mengembangkan pelayanan kristiani. Perkembangan teknologi informasi harus menjadi bagian integral gereja dalam menjawab berbagai tantangan di masa mendatang.
Untuk dapat berkembang, media gereja (seperti halnya media Christopherus) harus memiliki visi dan misi yang kuat, pekerja media yang kompeten, insentif yang layak, dan peran signifikan gereja/lembaga PI dalam memberikan dukungan. Tanpa kejeIasan peran gereja/lembaga PI, keberadaannya akan menjadi beban tersendiri bagi jemaat dan/atau pengurus.
Model pelayanan yang sudah berkembang dan masih perlu dikembangkan dengan melibatkan para milenial yang sedang mekar dalam dunia digital. Pertama, praktik doa yang adalah minyak bagi sebuah persekutuan doa, penghiburan, dorongan semangat, dan inspirasi. Kedua, menawarkan keramahtamahan, menciptakan suasana refleksi, menginjili dengan penuh hormat dan santun, kerjasama bersinergi seluas-luasnya antara gereja dan lembaga pelayanan. Ketiga, pemuridan seperti yang sedang dikembangan oleh Departemen Misi dan Pengajaran Christoperus (DMPC) dan memperkaya kehidupan spiritual para milenial melalui khotbah, pendidikan dan pelayanan kelompok kecil. Keempat, melibatkan para pakar yang senang berpelayanan dan membantu menjadi jembatan penghubung satu sama lain. Kelima, berbagi kesaksian melalui aktivitas, praktik keadilan sosial. Akhirnya, saya menawarkan sebuah tema di saat Radio Siaran Ichthus Semarang berusia 50 tahun: “Berjejaring Dan Bersinergi Seluas-luasnya”.
KESIMPULAN. Persekutuan jemaat mula-mula merupakan model hubungan antar sesama saat ini untuk membangun kebersamaan melalui media sosial dan menyampaikan pesan yang baik bagi semua orang. Kita memakai media, bukan media memakai kita. Kita gunakan medos sebagai alat pemberitaan Injil. Orang mengenal Kristus melalui tulisan kita, hingga berakar, bertumbuh dan berbuah lebat dalam firman dan karakter Kristus. Hidup dalam persekutuan yang kokoh, peduli sesama, kebiasaan doa terus-menerus bertumbuh kreatif inovatif.
Berdasarkan hasil perenungan pendalaman kita dalam kitab Kisah Para Rasul 2, mari kita jawab pertanyaan berikut:
- Pesan apa yang kita peroleh dari hasil perenungan kita pada hari ini?
- Apa yang kita pahami dari Kisah Para Rasul 2:41-47?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita dijadikan-Nya saksi Kristus yang berdampak hingga efektif dan efisien bagi dunia. Amin (sp).