+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

When there are Chances Still

When there are Chances Still

KESEMPATAN UNTUK BERUBAH. Ada satu ungkapan lama yang sangat familier: “Waktu adalah uang.” Hal ini menunjukan bahwa setiap detik waktu yang ada  begitu berharga, dan tidak boleh di sia-siakan. Sesungguhnya ungkapan “Waktu adalah uang” bisa dimaknai banyak hal seperti:  Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada; jangan pernah menunda-nunda pekerjaan; hendaklah kita dalam hidup menghargai waktu; dan lain sebagainya.

Tapi ada juga segolongan orang yang memaknai: Setiap detik waktu yang dimiliki, itu harus dimanfaatkan dengan baik supaya bisa menghasilkan uang. Tentu pandangan seperti itu lebih banyak dianut oleh orang-orang yang mengarahkan fokus hidup mereka untuk mengejar perkara-perkara dunia dengan segala kesenangan dan kenikmatannya.

Sahabat, kita sebagai orang percaya,  harus memandang waktu hidup yang kita miliki saat ini dengan sudut pandang yang berbeda. Waktu hidup yang kita miliki saat ini harus dilihat sebagai sebuah anugerah dan kesempatan untuk berubah dari cara hidup yang lama, cara hidup yang sia-sia selama ini, dan kembali mengarahkan fokus hidup ini hanya untuk melakukan kehendak Allah Bapa di surga.

Memanfaatkan waktu hidup yang masih ada sebagai anugerah, untuk hidup melakukan kehendak Allah Bapa di surga, adalah sebuah keputusan yang bernilai tinggi, sebab akan berdampak pada masa depan kehidupan kita di kekekalan nanti.

Hari ini kita  belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “When there are Chances Still (Ketika Masih Ada Kesempatan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 33:1-20. Sahabat, dalam menekankan kedaulatan Allah, sering sekali kita salah mengerti dan berpikir bahwa Allah yang tidak berubah adalah Allah yang tidak merespons apa pun yang dilakukan umat-Nya.

Pemikiran tersebut salah, coba kita cermati apa yang disampaikan Allah melalui Yehezkiel: “Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! – tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati … Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! – tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran, orang jahat itu mengembalikan gadaian orang …, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, …” (Ayat 13-15).

Allah menyatakan diri-Nya tidak berubah. Tetapi, bukan berarti Ia tidak merespons perbuatan umat-Nya. Pernyataan itu sama dengan yang dinyatakan-Nya dalam Yeremia 18:7-10. Dalam pernyataan tersebut ada paradoks antara doktrin “ketidakberubahan” Allah dan Allah yang merespons.

Di satu sisi, Allah bukan seperti manusia sehingga Ia menyesal. Ia melakukan apa yang difirmankan-Nya (Bilangan 23:19; 1 Samuel 15:29). Artinya, apa yang ditetapkan Allah tidak mungkin berubah. Misalnya, kehancuran Yehuda tidak dapat diubah karena hal itu merupakan ketetapan Allah. Di sisi lain, Alkitab menekankan bahwa Allah merespons terhadap perilaku manusia. Misalnya, Allah merespons ratapan Hizkia dan Ia memperpanjang hidupnya 15 tahun lagi. Keduanya merupakan ajaran yang terdapat dalam Alkitab dan kita harus berpegang pada kedua ajaran tersebut.

Sahabat, bagaimana harmonisasi kedua doktrin itu? Ketika Allah menyatakan akan melakukan sesuatu, belum tentu itu merupakan ketetapan Allah. Bisa saja itu merupakan kesempatan yang Allah berikan kepada manusia untuk bertobat. Jika demikian, doa orang benar pun tidak dapat mengubahnya (bdk. Yehezkiel 14:14, 20). Marilah kita bertobat dari dosa kita selama masih ada kesempatan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari Yehezkiel 33:13-15?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Pertobatan tidak dapat dilakukan hanya sekali seumur hidup, melainkan suatu proses terus-menerus dalam hidup kita. (pg).

Leave a Reply