The Serving Leader
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN. Dari Kompas.com saya mendapatkan informasi bahwa pemimpin adalah satu atau beberapa orang yang memiliki kemampuan untuk mengatur kelompoknya agar bisa bekerja sama mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan kepemimpinan ialah seni untuk membimbing atau menuntun orang lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bisa disimpulkan bahwa bedanya pemimpin dan kepemimpinan, yakni pemimpin lebih mengarah pada orang (manusia), sementara kepemimpinan mengacu pada sifat. Adapun sifat kepemimpinan: Kemampuan membimbing, mengajak, dan menuntun, hsmpir pasti dimiliki seorang pemimpin.
Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yosua dengan topik: “The Serving Leader (Pemimpin yang Melayani)”. Bacaan Sabda diambil dari Yosua 19:1-20:9. Sahabat, sekalipun memiliki tanggung jawab yang lebih besar, para pemimpin juga memiliki berbagai hak istimewa. Misalnya, ketika ada sesuatu yang hendak dibagi-bagi di antara pemimpin dan anggota-anggotanya, biasanya sang pemimpin tidak pernah menjadi yang terakhir memilih bagiannya. Hal tersebut sangat berbeda dengan yang dilakukan Yosua.
Sangatlah mengharukan bila kita memerhatikan bahwa setelah lebih dulu menyelesaikan pembagian tanah bagi segenap bangsa Israel, barulah Yosua, pemimpin tertinggi bangsa Israel, memikirkan hak bagi dirinya untuk memperoleh milik pusaka (19:49). Yosua tidak menuntut agar dirinya diistimewakan. Walaupun dia adalah pemimpin tertinggi bangsa Israel, Yosua tetap membangun sendiri kota yang dia diami (19:50). Setelah itu, barulah kemudian TUHAN memerintahkan agar kota-kota perlindungan ditetapkan (20:1-2).
Sangatlah wajar bila kota-kota perlindungan, yaitu tempat yang aman bagi orang-orang yang melakukan pembunuhan tanpa sengaja, ditetapkan belakangan karena kota perlindungan harus ditempatkan di tempat yang strategis agar dapat dijangkau dengan mudah dari seluruh daerah Israel.
Sahabat, sikap Yosua yang tidak mementingkan diri sendiri itu mengingatkan kita pada sikap pemimpin yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu PEMIMPIN yang MELAYANI, bukan yang dilayani (Matius 20:25-28). Tuhan Yesus telah mendemonstrasikan sikap PEMIMPIN yang MELAYANI semasa dia masih berada di bumi ini secara fisik. Dengan tidak mengenal lelah, Tuhan Yesus melayani orang lain. Yang Dia prioritaskan adalah melakukan kehendak Allah Bapa, bukan mencari keuntungan atau penghargaan bagi diri sendiri.
Bagi Tuhan Yesus, seorang pemimpin tidak boleh memimpin dengan sewenang-wenang, tetapi harus memimpin dengan cara MELAYANI. Sebagai pemimpin Israel, Yosua tidak mencari kesenangan diri sendiri. Dia berusaha menyelesaikan dulu tugasnya sampai tuntas dalam hal pembagian tanah bagi segenap bangsa Israel. Sesudah itu, barulah ia meminta tanah yang menjadi bagiannya.
Tanah yang dia minta pun bukan kota yang sudah dibangun rapi (siap pakai), melainkan kota yang harus dia bangun lebih dulu supaya nyaman untuk ditempati. Adanya pemimpin nasional yang melayani rakyat merupakan dambaan rakyat di semua negara sampai saat ini. Bila saat ini Sahabat adalah seorang pemimpin, Sahabat harus selalu mengingat bahwa setiap pemimpin harus MELAYANI orang-orang yang dipimpinnya, bukan menuntut untuk dilayani. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dari Injil Matius 20:25-28?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kiranya kita terus belajar untuk melayani Tuhan dan umat-Nya dengan kerendahan hati. (pg).