Tyre’s Sin of Pride

Tyre’s Sin of Pride

TIRUS. Berdasarkan catatan dari Wikipedia Tirus adalah sebuah kota di Kegubernuran Selatan di Lebanon. Dengan berpenduduk 117.100 orang, Tirus mencuat keluar dari pantai Laut Tengah dan terletak sekitar 80 km di selatan Beirut. Nama kota ini berarti: Batu karang. Tirus adalah kota Fenisia kuno dan tempat kelahiran legendaris Eropa dan Elissan (Dido). Kini kota ini adalah yang keempat terbesar di Lebanon. 

Di kota ini juga terdapat salah satu pelabuhan utama negara ini yang dikenal oleh masyarakat setempat dalam bahasa bahasa Prancis sebagai Soûr. Tirus adalah tujuan populer di kalangan para wisatawan. Kota ini mempunyai banyak situs kuno, termasuk Hippodrome (pacuan kuda) Romawinya yang dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1979.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Tyre’s Sin of Pride (Dosa Kesombongan Tirus). Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 26:1-21. Sahabat, Tirus merupakan kota pelabuhan. Orang-orang yang mendiami wilayah Tirus adalah bangsa Fenesia. Saat itu Tirus termasuk salah satu kota terkaya (Yehezkiel 27:1-25;  Yesaya  23:5, 8). Saking makmurnya, bangsa Tirus menjadi sombong dan bermegah atas kota-kota yang dibangun. Mereka sangat bersukacita dengan kejatuhan Yerusalem (Ayat 1-2).

Hancurnya Yerusalem memberikan keuntungan besar dalam jalur perdagangan bagi Tirus. Di sini terlihat jelas egoisme bangsa Tirus yang hanya memikirkan diri sendiri dan tidak peduli dengan nasib bangsa lain. Dengan kejatuhan Yerusalem, terbuka peluang besar untuk melakukan monopoli perdagangan, baik di darat maupun di laut.

Sahabat, karena sifatnya seperti itu, Allah mengutuk Tirus dan bersumpah akan memusnahkan seluruh kota dan bangunan berkubu yang mereka banggakan (Ayat 3-4). Apa yang mereka banggakan selama ini dalam sekejap akan lenyap karena bangsa yang sangat kuat akan menjarah habis semua kekayaan bangsa Tirus (Ayat 5, 12, 14). Penduduk mereka akan mati karena pedang (Ayat 6, 8, 11).

Bangsa Tirus yang dikenal sebagai raja lautan dan kota yang mewah dalam sekejap akan hancur oleh bencana alam. Allah akan membungkam kesombongan mereka dengan tsunami yang hebat. Gelombang air pasang yang hebat mampu menenggelamkan seluruh wilayah Tirus ke dasar laut (Ayat 19-20). Saking hebatnya bencana alam itu membuat keberadaan Tirus hanya tinggal kenangan (Ayat 21).

Kejatuhan Tirus menjadi kejutan bagi banyak bangsa. Mereka tidak menduga bahwa Tirus yang tangguh dengan bentengnya yang kokoh dapat hancur lenyap dalam sekejap (Ayat 15-18).

Ketika sedang berada di puncak kejayaan, penduduk Tirus hidup dalam salah satu dosa yang paling dibenci Allah, yakni kesombongan yang dibuktikan dalam kehidupan yang mengandalkan diri sendiri. Akibatnya, mereka dihukum karena kesombongan tersebut. Pengalaman penduduk Tirus merupakan peringatan bagi saya dan Sahabat agar hati-hati dan waspada agar tidak jatuh dalam dosa kesombongan.

Sahabat, kesombongan merupakan ego yang terpusat pada diri sendiri. Tidak heran jika orang sombong memiliki kecenderungan memandang rendah orang lain. Perilaku sombong seperti ini dapat menghancurkan diri sendiri. Belajarlah rendah hati dan murah hati agar kita menjadi orang yang bijaksana. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dalam perenunganmu?
  2. Sebagai anggota jemaat, peran apa yang dapat Sahabat  lakukan agar gereja tidak jatuh ke dalam dosa kesombongan? 

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Orang sombong akan diseret turun oleh Allah sampai ke tempat yang paling rendah dan akan direndahkan serendah-rendahnya. (pg).

Renungan Lainnya