Be Careful in Life

Be Careful in Life

PEDANG. Wikipedia mencatat bahwa pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang. Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Di beberapa kebudayaan, jika dibandingkan senjata lainnya, pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi.

Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Meskipun terdapat pedang dari emas, itu hanya digunakan sebagai hiasan saja. Untuk latihan, biasanya pedang berbahan kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu yang keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian (batu kaca vulkanik) digunakan oleh suku-suku asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Be Careful in Life (Berhati-hatilah dalam Hidup)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 21:1-27. Sahabat, kitab Yehezkiel 21  adalah bagian dari kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan  Perjanjian Lama  di Alkitab Kristen.  Berisi perkataan nabi (dan juga iman)  Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.

Sahabat, jika satu bangsa berperang dengan bangsa lainnya, maka persentase menang 50:50. Bagaimana jadinya apabila Allah berperang melawan bangsa Israel? Bacaan kita pada hari  ini merupakan kelanjutan dari Yehezkiel  20:45-49 yang berbicara tentang kehancuran bangsa dan tanah Israel. Jika dalam bacaan sebelumnya, murka Allah dilukiskan dengan kiasan “api” (Yehezkiel 20:47), maka dalam bacaan kita pada hari ini amarah Tuhan digambarkan seperti  “pedang pembunuh” (Ayat 14). Istilah “api” dan “pedang” memiliki fungsi yang sama, yakni memusnahkan dan membunuh.

Allah menggunakan kata “pedang” untuk memperlihatkan bahwa diri-Nya mengangkat bendera perang. Artinya, Allah akan melenyapkan umat-Nya, baik orang benar maupun orang fasik (Ayat 1-5, 8-10). Cara Allah membinasakan umat-Nya dengan memakai kerajaan Babilonia (Ayat 18-25). Allah memakai tangan Si Pembunuh, yaitu raja Babel, menjadi pedang penghakiman dan kematian bagi umat Israel (Ayat 11). Tajamnya pedang Allah diibaratkan berkilau seperti petir (Ayat 10, 15).

Sahabat, begitu hebatnya penderitaan yang bakal dialami bangsa Israel, Allah memerintahkan Yehezkiel mengerang kesakitan (Ayat 6) dan berkabung (Ayat 12). Sebab pedang kematian Allah akan membabat orang-orang fasik (Ayat 13, 15-16). Allah melakukan pembersihan sampai tuntas agar tidak ada satu pun kefasikan yang tersisa bagi bangsa Israel (Ayat 26).

Walau seluruh wilayah Israel telah dihancurkan Allah menjadi puing-puing, namun Ia mampu membangun kembali kerajaan Daud dari timbunan puing tersebut. Kerajaan itu Allah titipkan untuk sementara waktu bagi mereka yang setia kepada-Nya sampai tiba ahli waris yang sejati untuk mengambil alih kuasa dan memerintah kerajaan tersebut (Ayat 27).

Sahabat, Allah kita murah hati dan panjang sabar. Meski demikian, Ia tidak pernah menolerir orang yang terus-menerus hidup dalam kubangan dosa. Sebab akan tiba saatnya Allah akan mendatangkan hukuman atas mereka yang nyaman dalam keberdosaan. Sekali murka-Nya menimpa kita, maka kehidupan kita akan diluluhlantakkan tanpa ampun. Karena itu, BERHATI-HATILAH  kita DALAM HIDUP, berbicara, dan berperilaku. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang pedang dalam bacaan kita?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jika kita terus-menerus berbuat dosa, maka jangan kaget apabila murka-Nya menimpa kita. (pg).

Renungan Lainnya