PIALA EMAS. Piala, dalam bahasa Latin disebut “calix” yang berarti “cawan”. Piala adalah cawan yang menjadi wadah anggur. Piala emas melambangkan kemuliaan atau kehormatan karena biasanya digunakan menyajikan minuman bagi raja. Menjadi piala emas, berarti mendapatkan kehormatan dari Tuhan untuk melayani-Nya.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “God Organizes the Lives of His People (Allah Menata Kehidupan Umat-Nya)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 51:1-35. Sahabat, bacaan kita pada hari ini memperlihatkan Allah yang senantiasa setia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dengan segala hikmat, Ia menata kehidupan umat-Nya.
Allah melakukan pembalasan dengan menghukum Babel (Ayat 1-14). Allah menunjukkan diri-Nya sebagai Pribadi yang menjadikan alam semesta dengan segala hikmat dan akal budi-Nya. Hal ini menunjukkan kebodohan manusia yang tidak berpengetahuan karena hidup mereka penuh kesia-siaan dalam penyembahan patung (Ayat 15-19). Dosa dan kebodohan Babel menjadikan mereka sebagai lawan Allah (Ayat 25-35).
Sahabat, Tuhan memakai Babel untuk menyatakan kedaulatan-Nya atas bangsa-bangsa. Babel menjadi alat Allah agar bangsa-bangsa, termasuk Yehuda, meminum cawan murka Allah (Yeremia 25:1-36). Namun, bacaan kita pada hari ini memberi alasan mengapa cawan emas Allah itu akan dihancurkan.
Pertama, karena tindakan berlebihan Babel terhadap umat Tuhan ketika menyerbu dan menawan mereka. Babel bukan hanya menawan dan menjarah, tetapi juga menghancurkan bait Allah dan merampas peralatan ibadah di sana (Ayat 11). Termasuk di dalamnya ialah berbagai perabotan emas. Ironis! Babel ialah piala emas Tuhan yang merampas perabotan emas dari rumah Tuhan.
Kedua, karena walau mereka dipakai untuk melayani-Nya, mereka tetap memilih untuk memercayai dan menyembah berhala dewa sesembahan mereka (Ayat 17-18). Padahal Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan para dewa palsu mereka (Ayat 15-18).
Ilustrasi yang berbeda dipakai untuk menjelaskan Babel sebagai alat Allah, yaitu sebagai palu godam Allah untuk menghukum bangsa-bangsa (Ayat 21-23). Namun sekali lagi karena kejahatan Babel atas umat Tuhan, Allah menjadi lawan mereka (Ayat 24-26). Allahlah yang memerintahkan bangsa-bangsa tetangga Babel, yang kemudian hari lebur dengan Persia untuk menyerbu dan menghancurkan Babel (Ayat 27-33); sehingga umat Tuhan dapat berkata dengan lega, bahwa walau Babel telah menghancurkan mereka, pada gilirannya Babel akan dihancurkan Tuhan (Ayat 34-35).
Sahabat, kalau saat ini kita mendapatkan kehormatan dan kesempatan dipakai Allah untuk melayani, menjadi pelayan masyarakat secara luas, hendaklah kita tidak melampaui batas wewenang yang dipercayakan Allah kepada kita. Hendaklah kita selalu ingat, kita ini pelayan, yang bertugas untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang kita layani.
Selain itu kita harus selalu ingat bahwa otoritas yang kita miliki berasal dari Allah, karena itu sudah selayaknya kita terus menjaga komitmen kita untuk setia dan tunduk hanya kepada Allah, Sang Pemberi Otoritas.
Sahabat, Tuhan tidak segan-segan menghancurkan piala emas-Nya yang tidak lagi taat dan tidak tahu diri. Jadi, marilah kita senantiasa mawas diri dan menjaga dengan sungguh motivasi maupun cara kita melayani Dia dan sesama. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Bagaimanakah kehancuran Babel yang digambarkan oleh Yeremia?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Berdoalah bagi segenap orang percaya yang berperan aktif dalam pemerintahan agar apa yang mereka lakukan dan kerjakan dapat menjadi kesaksian di tengah-tengah bangsa ini. (pg).