SIKAP KITA TERHADAP FIRMAN TUHAN. Salam jumpa bagi semua Sahabat setia pembaca “Sejenak Merenung”. Apa kabar? Bagaimana dengan kita yang hidup pada Zaman Now, apakah kita tetap memegang teguh firman Tuhan? Bagaimanakah sikap kita terhadap firman Tuhan? Apakah kita serius dengan firman Tuhan, di dalam membaca dan belajar, serta melakukannya? Ataukah kita seperti bangsa Israel yang menganggap sepi firman Tuhan. Firman Tuhan kita sesuaikan dengan selera kita; kalau menyenangkan, maka kita baca sampai habis berulang kali, tetapi kalau sebaliknya maka kita abaikan dan anggap sebagai angin lalu. Aha! … Satu hal saja yang perlu kita simpan dalam-dalam di hati: Kita perlu serius dengan firman-Nya karena tidak ada yang tidak akan Tuhan genapi.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “All God’s Words will be Fulfilled (Semua Firman Tuhan akan Digenapi)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 12:1-28. Sahabat, TUHAN meminta Nabi Yehezkiel memperagakan seorang buangan yang pergi ke tempat pembuangan. Peragaan ini merupakan peringatan bagi orang Yehuda yang masih tinggal di Yerusalem —termasuk bagi Raja Zedekia— bahwa mereka pun akan menjadi orang buangan, sama seperti orang Yehuda yang telah lebih dulu mengalami pembuangan di Babel.
Peragaan itu dimaksudkan agar mereka sadar bahwa mereka telah berdosa (memberontak) kepada Tuhan dan bahwa mereka tidak lebih baik daripada orang Yehuda yang telah lebih dulu menjadi buangan di Babel. Sayangnya, umat Yehuda menyangsikan peringatan Allah ini, padahal hukuman Tuhan tersebut tidak akan ditunda-tunda lagi.
Allah mengatakan bahwa umat Israel dihukum karena mereka hidup sebagai kaum pemberontak. Melalui tindakan simbolis Yehezkiel, ditunjukkan bahwa mereka akan menjadi tawanan bangsa lain dan hidup susah (ayat 3-7). Ditegaskan juga bahwa apa yang dilakukan Yehezkiel adalah lambang penghukuman yang akan menimpa setiap orang Israel. Mereka berusaha melarikan diri, tetapi akan ditangkap oleh pasukan Babel. Mereka tidak akan makan dan minum dengan tenang, dan kota kebanggaan umat Allah akan hancur dan menjadi sepi (ayat 8-20).
Setelah mendengar itu semua, umat Israel masih menyindir dan meremehkan kuasa Allah. Padahal, selama ini penglihatan diberikan supaya mereka sadar akan pemberontakan mereka dan kembali menyembah Allah. Kini, hukuman bagi umat Israel akan segera terjadi (ayat 21-28). SEGALA SESUATU yang telah DINYATAKAN ALLAH PASTI AKAN TERJADI sesuai dengan ketetapan waktu-Nya.
Sahabat, biasanya orang melihat sebuah hukuman dari satu sisi saja, yaitu dampaknya yang merugikan dan menimbulkan efek jera. Hal ini membuat hukuman menjadi begitu menakutkan dan mengerikan. Padahal, ada sisi yang sebaliknya dari hukuman, yaitu sebagai sebuah PERINGATAN. Hukuman diberikan supaya orang menghindari kesalahan secara sadar, lalu memilih untuk melakukan hal yang benar.
Kasih Allah kepada umat-Nya bersifat kekal dan tidak terbatas. Di saat Ia menghukum, kasih-Nya kepada umat-Nya tetap nyata. Penghukuman memiliki tujuan ganda: Bukan semata-mata untuk menjatuhkan umat-Nya, tetapi juga untuk menyadarkan dan memberikan peringatan kepada mereka.
Sahabat, jika saat ini kita merasa sedang dihukum Allah, kita perlu sadar bahwa Allah tidak ingin membuat kita hancur. Sebaliknya, Allah sedang membentuk kita. Ia ingin agar umat-Nya menjadi manusia baru yang mengingat kasih-Nya yang sempurna.
Marilah kita akan terus berjalan dalam kasih-Nya sekalipun kita sedang menghadapi dampak dari kesalahan yang kita lakukan, karena kita melihat ada sisi positif dalam hidup kita. Yakinlah!: Kehendak Allah selalu baik. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa artinya peragaan yang Yehezkiel lakukan di depan orang Israel saat itu?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Orang percaya agar mempunyai sikap hati yang serius dengan firman Tuhan, yang diwujudkan melalui keseriusan dalam membaca dan belajar, serta rindu untuk melakukan firman Tuhan. (pg).